6. Menyebalkan

5.2K 447 7
                                        

Lisa pov

Aku sudah terbangun. Sudah membersihkan diriku juga setelah kami bercinta sore tadi.

Aku keluar dari kamar mandi dalam keadaan segar. Aku tersenyum melihat istriku yang cantik masih tertidur di ranjang kami. Aku tau dia kelelahan setelah bercinta denganku lagi dan lagi. Hm... kami melakukannya dua kali dan aku sangat menyukai melakukan itu bersamanya.

Aku menghampirinya, mengecup pipi mandunya sehingga membuat dia bergerak sedikit.

Dia meregangkan tubuhnya dan kembali tidur. Oh, mungkin dia lelah.. jadi aku akan membiarkan dia beristiarahat kemudian mengecek anak anak apa mereka sudah kembali? Harusnya sudah.. ini sudah sore.

Aku keluar dari kamar dan turun ke bawah. Aku tak melihat anak anak dan mungkin mereka belum kembali?.

Aku pergi ke dapur untuk mengambil air minum. Oh aku melihat pil jennie di rak atas. Dia menyimpannya disana?. Aku mengambilnya dan mengecek ada berapa bangak butir pil itu. Jadi? Setiap hari istriku meng konsumsi ini? Apa enaknya?.

Waktu itu kami berkonsultasi pada dokter untuk pencegahan datang ya bayi di dalam kandungan. Dokter menyarankan berbagai cara sepetti contohnya pemasangan alat di pintu rahim istriku. Jennie tidak ingin memgalami kesakitan lagi dan ketidaknyamanan ketika alat itu di pasang di miliknya, jadi dia memilih untuk mengonsumsi pil ini.

"Hah... jadi ini yang membuatku tertunda jadi dada lagi? Tak masalah" kataku mengangkat bahuku.

Tak lama aku mendengar suara motor terparkir. Entah itu atasa atau nanon.

"Mommy!!! Aku pulang!!" Oh Itu suara Danielle. Dia berlari ke dalam dan aku segera menghampirinya.

"Dimana mommy?" Tanyanya dan tak lama putri keduaku juga tiba dengan wajah yanh cembeurt.

"Kalin sudah pulang?" Tanyaku dan nanon hanya menyipitkan matanya. "Yah! Ada apa denganmu? Tampaknya kamu bete sekal" kataku dan dia mendecak pinggang disana.

"Bagaiaman tidak? Anak mu sangat menyebalkan sekali dad! Dia mengangguku terus menerus bersama kekasihku" katanya dan aku tertawa terbahak bahak. Astaga.. apa itu benar? Ya ampun.. aku tau nanon tidak suka di ganggu.

"Dannielle.. apa itu benar? Tidak seharunya kamu menganggu nunna bukan?" Kataku perlahan agar dia mengerti.

"Aku tidak menganggunya dada.. nunna saja yang terlalu berlebihan" katanya dan mereka saling menatap tajam. Ok, aku perlu menghentikan ini atau mereka akan memulai pertengkaran.

"Sudah! Jangan betengkar" kataku dan tak lama kemudian atasa juga tiba dirumah. Dia masuk dengan tas nya.

"Oh Hay dad" sapanya dan aku tersenyum ke arahnya.

"Bagaiaman? Senang berkencan nya? Menyebalkan!" Nanon mendesis dan aku mendengar atasa menghela nafsanya.

"Apanya yang berkencan? Kami dirumahnya sepanjang hari bersama Aleyna karna beardy dan auntie Irene pergi keluar" dia berkata dan nanon menertawakan itu.

"Itu lah akibatnya kau mengejekku! Kita impas" katanya dan aku hanya menggeleng sambil terkekeh.

"Dada? Dimana mommy?" Dannielle bertanya padaku dan aku tersenyum ke arahnya.

"Iya, dimana mommy?" Anak keduaku juga mencari ibunya. Hah.. aku tak akan membiarkan anak anak memeriksa jennie di kamar karna istriku masih telanjang dan belum memakai apapun.

"Mommy sedang beristirahat.. katanya dia lelah sehabis membereskan rumah" kataku dan anak anak menganggukan kepalanya.

"Yasudah.. aku ke kamar ne.. aku ingin mandi" atasa berkata.

Sky & butterfly 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang