Atasa pov
Aku di kampus sekarang, duduk di caffetaria bersama sephora temanku. Kami mengerjakan tugas bersama sama. Sebelumnya dia memang membantuku untuk mengerjakan tugas skripsi akhirku yang tak pernah usai, Well... itu karna permasalahan dalam keluargaku kemarin yang membuat aku tertunda lulus kuliah.
"Kau benar tak apa tas?" Dia bertanya padaku saat aku terlihat murung.
Bagaiaman aku tidak murung? Semalam aku sangat cemburu melihat kekasihku bersama pria lain, Hah... entahlah... kenapa aku selalu cemburu melihat dia bersama pria lain. Aku pusing sekarang.
"Tak apa Sepho... aku baik baik saja... hanya kepikiran tentang kekasihku sedikit" kataku menghela nafasku.
"Kenapa?"
Aku menarik nafasku panjang dan kembali menatapnya. "Semalam aku bertemu dengannya pergi berdua dengan seorang pria, aku cemburu... aku tak bisa menahan diriku untuk tidak cemburu" kataku dan dia merasa iba padaku.
Dia menyentuh tanganku dan mengenggamnya seolah perduli padaku. Hah... entahlah... aku tidak tau harus apa sekarang.
"Kau yang sabar ya tas... masih ada aku disini" katanya dan aku tak perduli soal apapun itu. Aku hanya ingin kekasihku.
.
.
.Yeri pov
Aku mencari kekasihku dimanapun dia berada. Kami bertengkar tak saling tegur sapa sejak pagi semalam, dia tidak memberi kabar padaku setelah kesalahpahaman yang terjadi dengannya.
Ya ampun.. dia pasti sangat salah paham padaku, aku juga tak tau jika semalam dia mencari keinginan ngidamku.
Aku mencarinya di caffetaria, berjalan tergesa gesa dan.... Itu dia...
Tunggu...
Aku berhenti sejenak di tempatku.
Apa?
Apa apaan ini?!
Dia bersama gadis jalang itu dan.... Ya Tuhan... gadis itu menyentuh kekasihku? Apa yang sedang mereka lakukan?!.
"ATASA!" Aku memanggilnya sedikit mengencangkan suaraku.
Aku terburu buru mendekati mereka dan sialan! Rasanya aku ingin mengajar wanita jalang ini.
"Brengsek!" Aku menyiramkan air ke wajah gadis itu membuat mereka terkjut.
"Beraninya kau mencuri kesempatan untuk menyentuh kekasihku! Apa kau tak punya malu huh?! Dasar wanita tak tau diri!" Kataku tajam mendengus ke arahnya.
"Yeri!" Atasa mencoba menahanku dan apa? Apa dia akan membela gadis itu lagi?!.
"Apa?! Kamu ingin membelanya lagi?! Iya?!"
"Tidak, yeri.. jangan seprti itu.." katanya mencoba menahanku.
Aku menepisnya, air mataku mengalir sekarang. Aku benci ini, mengapa dia harus lagi lagi dekat dengan gadis itu?.
"Dengar ya jalang! Aku tau maksudmu adalah untuk mendekati kekasihku! Aku tak akan membiarkan itu Bitch! Kau akan tau akibatnya jika kau bermaksud lain pada kekasihku!" Kataku tajam.
"Apa?! Aku hanya menemani atasa.. apa itu salah?" Katanya dan aku melotot tajam ke arahnya.
Aku ingin menghajarnya sampai atasa menahanku.
"Lepas!" Kataku memberontak di pelukannya.
"Hentikan! Aku bilang hentikan!" Katanya membentak ku. Apa? Dia membentakku? Dia bersni membentakku lagi karna jalng ini?.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 2
FanfictionBuku kedua dari sky dan butterfly 1. Biar gk bingung baca dulu yang pertama ok? Futa! G!P 20+++ Gk boleh salpak anjir!