10. Cry

4K 500 30
                                    

Author pov

Sebelum waktunya tidur. Atasa keluar dari kamarnya dan dia masih tak enak hati dengan pertengkaran yang terjadi di keluarganya. Sebelumnya, dia mendengar dada dan mommynya bertengkar di kamar setelah berbicara dengan adiknya tadi. Oh... apa masalah ini sangat serius?.

Dia juga merasa tak enak pada adiknya karna sudah merasa menjadi daftar teratas ibunya. Bagaimana tidak? Ibunya selalu berpihak padanya dan memulai pertengkaran dengan adiknya. Dia merasa tak enak hati pada nanon.

Atasa keluar dari kamarnya dan dia akan pergi ke bawah untuk mengambil air sampai dia tak sengaja melihat nanon di balkon rumahnya sedang berdiri di belakang pagar pembatas. Oh sedang apa dia? Tumben di luar rumah?.

Atasa mendekatinya dan dia mendengar adiknya sedang menghubungi kekasihnya.

"Ya sampai jumpa besok.. selamat malam" katanya dan kemudian mematikan panggilannya.

Atasa berdiri di sisi sang adik dan memandanginya. "Nanon?" Panggilnya dan nanon menoleh kemudian bersikap acuh pda kakaknya. Dia memilih sibuk mengirimi pesan pada kekasihnya di ponsel.

"Kau.... Belum tidur?" Tanyanya berbasa basi dan nanon hanya membuang wajahnya dari sang kakak.

Atasa tau, nanon mungkin masih kesal. Dia akan mencoba memperbaiki ini agar tidak ada kesalahpahaman diantara keduanya.

"Nanon... maafkan aku... aku tau kau marah pdaku karna... mommy lebih membelaku... tapi... aku bersumpah padamu.. yang aku lakukan padamu hari ini adalah pure karna aku perduli pada adikku.. aku hanya tidak ingin kau menerima hukuman di hari pertama kuliahmu" atasa berkata dan nanon segera menatap kakaknya dingin. Wajahnya membeku seperti layaknya es di kutub utara.

"Dan aku tak butuh bantuanmu.. aku bisa mengurus diriku sndiri dan bahkan menjaga diriku.. lain kali tak usah lakukan itu lagi!" Katanya dingin. Tapi... atasa ingin melakukannya. Dia hanya ingin melakukan peran sebagai kakak tertua di rumah ini, dia ingin menjaga adik adiknya dari apapun.

"Tapi aku ingin melakukan peranku sebagai kakak mu... aku ingin menjagamu dan melindungimu.. hanya itu" katanya dan nanon mendecih membuang wajahnya. Dia terkekeh mengejek atasa.

"Cih! Bahkan aku lebih bisa melindungi diriku sendiri! Kau lupa siapa aku? Bahkan aku bisa membunuhmu waktu itu" katanya sarkas dan atasa terdiam. Dia tau... tapi hanya saja.. apa gunanya dia menjadi kakak jika dia tak bisa melindungi adik adiknya.

"Dengar.. jika kau melakukan ini semua hanya untuk mendapat perhatian mommy? Ku rasa tak perlu! Aku bisa menjaga diriku sendiri bahkan menjaga kekasihku.. kau? Urus saja dirimu sendiri!" Katanya dan tidak! Atasa melakukan Ini karna dia perduli.

"Tidak! Kau salah! Aku melakukan ini karna aku perduli padamu!" Katanya mengerutkan dahinya dan nanon kembali terkekeh mengejeknya.

"Ya ya ya up to you.. tapi bagiku.. kau tetap anak mommy.. sejak dulu dia lebih menyayangimu daripada aku" katanya memandangi langit langit dengan luka sakit yang dia dapatkan.

"Tidak! Mommy juga menyayangimu" atasa membantahnya.

Nanon mendecih, mengukir smirk kecil di sudut bibirnya. "Jika dia menyayangiku... maka tidak seharusnya dia membandingkan ku denganmu... aku adalah aku! Aku tak suka ketika seseorang menginginkan aku menjadi orang lain!. Jika tak suka aku yang seprti ini? Tak masalah.. tinggalkan aku atau aku yang pergi" katanya dan tidak! Atasa tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia ingin keluarganya lengkap disini.

"Nanon... mommy sangat menyayangimu... mungkin caranya salah karna emmbandingkanmu.. aku tau bagaimana perasaanmu" katanya dan nanon menoleh.

"Tau apa? Kau saja dari dulu di banggakan mommy terus.. aku tak pernah mendengar mommy membandingkanmu dengan yang lain, mengatakan hal hal buruk padamu, dan lebih sedikit mengomel padamu.. apapun yang kau inginkan mommy selalu menurutinya, sedangkan aku? Setiap hari aku harus mendengar teriakannya" katanya menahan lirih.

Sky & butterfly 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang