17. Salah paham

3.7K 433 16
                                    

Author pov

Keluarga jenlisa, pagi ini akan melakukan aktifitas seprti biasanya. Sebelum mereka pergi, mereka akan menyempatkan diri untuk sarapan bersama di meja makan.

Lisa menunggu anak anak mereka dan sang istri yang sedang masak di dapur. Tak lama keduanya turun, atasa masih tidak mood pagi ini karna dirinya tersiksa oleh overthingking yang dia buat sendiri.

"Pagi..." sapa lisa pada kedua anaknya dan mereka segera duduk di kursi meja makan bersama. Atasa duduk di sisi nanon dan nanon duduk di sisi dadanya yang kebetulan duduk di tengah kedua sisi.

Lisa memperhatikan wajah anak pertamanya dan seprtinya benar bahwa sang anak sedanh ada masalah? Dia tampak diam saja sejak tadi.

Lisa memanggil nanon dan bertanya ada apa ke arahnya. Nanon membisikkan sesuatu dan lisa mengerti tentang itu, benar yang di katakan sang istri semalam.

"Atasa? Kau baik baik saja?" Tanyanya dan atasa menganggukan kepalanya pelan.

Tak lama jennie selesai dan dia meletakan makanan di atas meja. Setelah selesai, jennie menyajikan makanan untuk lisa dan anak anaknya. Kini, mereka makan dengan baik.

"Oh ya anak anak.. mommy dan dada sedang merencanakan untuk liburan di rumah peristirahatan.. bagaimana? Kalian setuju? Kalian bisa ajak kekasih kalian jika kalian mau" jennie berkata dan anak pertamanya masih diam memainkan sarapannya.

"Kita juga mengajak teman teman mommy dan dada" lisa berkata dan kedua anaknya yang lain setuju terkecuali atasa yang masih diam.

"Atasa?" Jennie bertanya dan atasa menghela nafasnya sebelum bicara dengan sang ibu.

"Iya Mom.." katanya singkat dan kembali fokus pada makananya. Lisa dan jennie saling menatap dan lisa mengangkat bahunya tak tau disana.

"Mommy... bisakah aku ajak teman teman juga? Agar ramai.. kasihan juga mereka tak pernah berlibur xixixi" nanon berkata dan jennie tersenyum disana. Tentu saja boleh, kenapa tidak?.

"Tentu baby.. kamu boleh mengajak mereka" katanya dan anak itu mengangguk anggukan kepalanya.

Kemudian nanon memukul pelan bahu sang kakak. "Sebaiknya kau ajak teman temanmu saja daripada kau mengajak kekasihmu yang menyakitimu itu" bisiknya dan atasa mnleh ke arah sang adik. Dia menatap nanon yang sedang menggoyangkan alisnya ke arahnya. Ah percuma saja.. pastinya yeri tetap ikut bersama orang tuanya. Ingatlah bahwa orang tuanya adalah sahabat mommy dadanya juga.

"Percuma.. dia pasti ikut karna beardy" katanya dan benar juga. Tapi, nanon kan sudah memberi saran, harusnya kakaknya mengikuti sarannya.

"Tenang saja... aku sudah memberi saran padamu.. lakukan saranku dan aku jamin dia akan meminta maaf padamu lebih dulu" bisiknya meracuni sang kakak.

Atasa berfikir, tapi.. tak ada salahnya dia melakukan saran dari sang adik.

.
.
.

Yeri pov

Pagi ini, aku akan pergi ke kampus. Seprtinya aku akan pergi ke kampus sendirian? Karna atasa belum menghubungiku sejak semalam. Aku pikir dia akan spam pesan lagi padaku seperti malam sebelumnya? Tapi nyatanya tidak, bahkan dia tidak menelponku lagi sejak semalam. Ya Tuhan.. apa yang terjadi dengannya? Apa dia ngambek padaku karna aku mendiaminya? Tapi harusnya yang marah adalah aku! Dia yang salah kenapa harus dia yang marah? Ya ampun.

Tapi aku gelisah, aku merindukannya. Aku ingin melihat wajahnya dan memeluk tubuhny. Ya Tuhan.. kenapa Ini menyiksa sekali? Aku perlu menghentikan ini dan berdamai dengannya.. aku akan menghubunginya lebih dulu untuk mengakhiri pertengkaran kami.

Sky & butterfly 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang