Bahkan kehidupan yang bahagia tak akan pernah ada tanpa sedikit kegelapan. Kata bahagia akan kehilangan maknanya jika tidak diseimbangkan dengan kesedihan. Akan lebih bijak jika kita menerima segalanya dengan kesabaran dan ketegaran, karena mungkin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HENGGAVORIA the reasons why I stay with you
🪷
BRAG
Alfareza menutup pintu bagasi mobil setelah Joshua masuk ke dalam dengan tangan dan kepala dibebat. "Bawa dia langsung ke markas besar, minta Rhea menelfon dokter keluarga untuk mengobati lukanya, kemudian lakukan rencana kedua kita"
"Baik bos"
Ferdinan melihat ke sekelilingnya dimana banyak tubuh manusia terkapar tak berdaya. "Kau membunuh mereka semua?" tanya Ferdinan saat mobil Euforia berlalu pergi. "Kejam sekali"
BLETAK
"YAK"
Alfareza memutar bola mata, lantas mengambil senapan, juga katana berukuran sedang di atas tanah. "Kalau aku tidak membunuh mereka, maka pilihannya adalah mereka yang membunuhmu, sobat. Berterima kasihlah karena aku masih peduli padamu"
"Wah aku tersanjung. Terima kasih sudah mau menolongku, dude. Tapi dengan meninggalkanku di sini bersamamu, bukankah itu artinya kau masih mau mengajakku bertarung?"
"Tepat"
HAP
Ferdinan menangkap dua bilah pedang yang dilempar Alfareza. Bertepatan dengan gemuruh kendaraan yang terdengar datang dari kejauhan. "Bagus sekali, kau membebaskanku hanya untuk membantumu melawan orang-orang itu? Dan—demi Tuhan Alfa, kita hanya berdua. Kondisiku sedang tidak baik-baik saja setelah hampir empat bulan disekap"
Alfareza tertawa singkat seraya menepuk pundak sang sahabat. "Mau bagaimana? Hanya kau, orang yang aku percaya untuk menjaga punggungku tetap aman. Lagipula mereka tidak benar-benar pulang, Ferdinan"
Mendengar perkataan Alfareza, otak cerdas lelaki satu anak di sana langsung berpikir gila-gilaan.
"Oh! Aku tau maksudmu dan aku tidak suka rencana itu" dengus Ferdinan yang kini memunggungi Alfareza. "Berapa banyak sekarang?"
"Mungkin sekitar 50 orang bersenjata api dan tajam"
"KAU GILA!!"
Alfareza menyeringai saat melihat kerumunan musuh semakin dekat. "Bersenang-senanglah Ferdinan, setidaknya kau bisa menikmati peperangan ini sebelum mati"
"Menyenangkan sekali. HYAAT"
🪷
PRIIIT
Pertandingan basket kembali dimulai setelah sepuluh menit beristirahat. Kegaduhan di tengah kelompok cheers sudah mereda dan Vyora telah kembali duduk ke tempatnya seperti semula. Gadis itu sempat kualahan ketika kedua sahabatnya membondongi dia dengan pertanyaan, alasannya karena mereka melihat plester di pelipis Vyora dan Vyora tak membelikan minum yang Kayra pesan. Sehingga dengan sebuah kebohongan, si gadis akhirnya bisa membuat Starla–Kayra kembali diam.