HENGGAVORIA
the reasons why I stay with you🪷
Hari ini waktu terasa berlalu begitu cepat, belum kering tenggorokan mereka sehabis meminum jus selepas pelajaran olahraga, kini pelajaran matematika sudah menyapa di jam-jam terakhir sekolah. Pelajaran menyebalkan karena perhitungan rumitnya, ditambah bu guru galak yang membosankan dan suka bercerita di luar materi pelajaran. Paket yang lengkap, apalagi pendingin ruangan kelas 3–2 sedang dalam perbaikan. Kalian bisa bayangkan bagaimana 'kepanasannya' mereka di dalam?
"Oke, inilah tugas kalian nanti malam. Ada 40 soal pilihan ganda dan 10 soal essay. Ingat! Kumpulkan tugasnya ke email ibu maksimal 24 jam sejak tugas diberikan. Artinya batas waktu kalian mengerjakan adalah sampai besok siang, pukul setengah tiga. Mengerti?"
"Mengerti bu" balas semua murid sedikit misuh-misuh, hampir setiap pekan mereka mendapatkan kalimat yang sama dari guru tersebut
Tugas, tugas, dan tugas. Kumpulkan sebelum 24 jam dan bla.. bla.. bla.. Huwah! Bahkan mereka sampai hafal di luar kepala.
"Bagus, masih ada 10 menit sebelum bel pulang. Kita lanjutkan sebentar ya, kita selesaikan sampai halaman 35 supaya besok bisa melanjutkan ke bab selanjutnya" lanjut si guru wanita
Bodo amat. Kurang lebih begitulah ekspresi beberapa siswa-siswi di kelas. Berbeda dengan dua gadis cantik yang duduk di barisan paling depan, yaitu Kayra dan Vyora. Mereka dengan damainya mencatat ulang tugas yang diberikan oleh guru di depan. Bersyukurlah, diantara 30 orang di sana, setidaknya ada yang memperhatikan pelajaran sang guru dengan serius.
Obsidian Vyora berbagi fokus dari papan ke buku tulisnya, semua terlihat normal sampai ia melihat sebuah tulisan yang—entah sejak kapan tertulis di bukunya, di sudut sebelah kanan.
CAKRAWALA
Vyora memperhatikan tulisan tersebut seksama. Rasanya ia tidak pernah menulis apapun di sana, selain tanggal yang memang sudah Vyora tulis sejak awal pelajaran. Lalu siapa yang menulis satu kata asing tersebut? Apa Kayra yang menulisnya?
Ah tentu tidak, dia saja duduk di sebelah kiri Vyora. Kalau seseorang di sebelah kanan? Dia juga tidak terlihat pernah mendekat ke meja Vyora. Gadis bernama Sonya itu terlalu asik dengan tatanan rambut serta riasan kukunya.
Sementara teman-teman sekelas Vyora sibuk dengan kegiatan random mereka. Tak peduli jika sang guru sedang bercerita atau melawak. Lalu Gabriella? Semenjak kejadian di lapangan, gadis itu segera pergi dari sekolah. Membolos lebih tepatnya. Mungkin karena marah bercampur malu akibat tindakan Vyora. Dia tidak memikirkan.
TAK
Suara bulpoin si gadis terjatuh begitu saja ke atas lantai, sepertinya Vyora terlalu serius memikirkan tulisan di bukunya. Apa dia sendiri yang menulisnya kemudian lupa? Bisa saja. Lagipula jika bosan, Vyora memang suka mencorat-coret kata tidak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HENGGAVORIA
FanfictionBahkan kehidupan yang bahagia tak akan pernah ada tanpa sedikit kegelapan. Kata bahagia akan kehilangan maknanya jika tidak diseimbangkan dengan kesedihan. Akan lebih bijak jika kita menerima segalanya dengan kesabaran dan ketegaran, karena mungkin...