HENGGAVORIA
the reasons why I stay with you🪷
Dibalik meja kerjanya, Alfareza memakukan perhatian kepada Zigas yang baru saja datang kemudian berdiri di tengah ruangan sembari membawa sebuah berkas.
"Kemana Hengga? Bukankah aku meminta kalian untuk berangkat berdua?" tanya Alfareza setelah Ferdinan menerima map dan kembali duduk di tempatnya
"Hengga.. dia ada di rumah rawat om, sekarang"
"Kenapa? Terjadi sesuatu padanya?"
Tidak. Zigas menggelengkan kepala seraya menurunkan pandang ke lantai. Dia tidak pernah berani menatap langsung mata laki-laki mafia. Rasanya, sekujur badan Zigas akan meriang karena bulu romanya berdiri ketakutan.
"Hengga baik-baik saja. Dia hanya datang ke rumah rawat untuk memastikan keadaan Vyora. Semalam Rosalina bilang dia lupa memberitahu Hengga kalau Vyora sudah siuman, Al" ujar laki-laki lain di ambang pintu yang sukses mengalihkan atensi beberapa orang di ruang kerja tersebut
Joshua.
"Oh ya, maaf sudah masuk tanpa mengetuk pintu, tuan" dia membungkukan badan kearah pria paruh baya yang juga sedang duduk di sofa
"Lupakan. Kau memang sudah begitu sejak berusia sepuluh tahun, aku tidak terlalu terkejut" ucap beliau dengan nada angkuh
"Begitukah? Wah aku sangat tersanjung karena kau masih mengingatnya"
Alfareza memutar bola mata sebelum meminta Zigas untuk keluar. "Duduklah Joshua, kita perlu sedikit berbicara"
"Kita memang akan bicara" laki-laki jangkung tersebut mengambil posisi duduknya. "Tapi bicara soal apa?"
"Kasus pembunuhan keponakanku satu tahun yang lalu" balas Alfareza tanpa ragu
"Keponakan? Yang mana satu?"
"Virginia Friska Cakrawala, kau pernah mendengar sesuatu tentang dia?" Ferdinan mendorong map biru tua berisikan identitas milik Friska
"Tidak juga, yang aku tau hanyalah dia yang merupakan anak kedua dari Kris dan Vivian. Dia dikirimkan ke Canada saat berusia satu tahun untuk menghindari teror dari Jaguar dan—bukankah kasus itu sudah selesai? Aldino telah mengakui sendiri perbuatannya kepada Friska di pengadilan, bukan?"
"Tidak. Dia tidak pernah mengakui secara penuh soal kejadian itu, menurutnya kematian Friska bukanlah disebabkan oleh Jaguar, melainkan ada seseorang yang sudah bergerak lebih dulu sebelum mereka datang"
Kerutan kening Joshua semakin jelas terlihat saat mendengar perkataan Alfareza. "Maksudmu ada orang lain yang membunuh Friska?"
"Iya"
"Bagaimana bisa? Maksudku, ketika tim forensik melakukan pemeriksaan, bukankah kita tidak mendapat bukti yang mengarah pada orang lain, selain Jaguar? Tidak ada luka fisik atau jejak minuman beracun yang tertinggal di tubuhnya. Friska meninggal di tempat, tepat setelah dia menerima tembakan di kepala"
KAMU SEDANG MEMBACA
HENGGAVORIA
FanfictionBahkan kehidupan yang bahagia tak akan pernah ada tanpa sedikit kegelapan. Kata bahagia akan kehilangan maknanya jika tidak diseimbangkan dengan kesedihan. Akan lebih bijak jika kita menerima segalanya dengan kesabaran dan ketegaran, karena mungkin...