BAGIAN 39 : EUFORIA SINGKAT TUAN MUDA LAKSANA

157 34 1
                                    

HENGGAVORIAthe reasons why I stay with you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HENGGAVORIA
the reasons why I stay with you

🪷

Langkah kaki Hengga terhenti. Ia merasakan sesuatu yang aneh menghentak kuat dadanya sebelah kiri. Kenapa? Apa perasaan tersebut ada hubungannya dengan Vyora? Dimana keberadaan gadis itu sebenarnya?

📞 "Hengga, polisi udah sampai. Devan bakal masuk setelah komandan kepolisian kasih arahan ke anak buahnya" info Zigas dari sebrang

"Sebentar" Hengga membuka maps di ponselnya dan menganalisis setiap area hutan, sekaligus titik-titik lokasi perkemahan

"Devan, lo denger gue?"

📞 "Ya. Gimana?"

"Bawa polisi ke jalur timur perbatasan. Ambil jalan sedikit memutar dari jalan setapak karena—kalau perhitungan gue benar, kita bakal bisa kepung mereka di sana. Jalur utara dan selatan belum pernah dibuka, jadi mereka engga mungkin nekat ngelewatin lembah Gunung Pancar"

📞 "Oke, gue bakal kasih informasi itu ke komandan. Kalian hati-hati"

"Lo juga" Hengga melirik Darren yang sudah berjalan di depan. "Ada apa?"

"Gue kaya denger suara perempuan teriak. Kita harus cepet, Ga. Mungkin aja Vyora dalam bahaya"

Kedua laki-laki Euforia semakin mempercepat langkah mereka. Sementara itu,

GRRHH

Gemuruh keras dari bagian langit semesta berhasil membuat sosok gadis berjaket biru terjaga. Vyora. Meski tubuhnya seolah remuk, mati rasa, ia mencoba membuka mata, dan menajamkan telinga guna mendengar suara hewan malam di sekitarnya.

Aku masih hidup. Satu kalimat itu terlintas ketika Vyora mampu mengambil kesadaran. Dengan lemas si gadis duduk bersandar, memegangi kepalanya yang terasa berputar, juga mengeluarkan cairan pekat berwarna merah.

"Aakh sshh" Vyora meringis merasakan rasa sakit di seluruh badannya. "H-Heng-ga" suara lemah itu bak terseret aliran sungai

"T-toloong"

Tidak ada sahutan.

"Toloong" si gadis meremat tanah di bawahnya gemetar, dia tak kuat lagi untuk sekadar membuka mulut dengan lebar

"Heng-ga"

"Ga, tolong gue, Ga" gadis Cakrawala kembali bergumam

Mendadak, bayangan laki-laki Laksana berputar secara random di otaknya.

"Ra, lo percaya sama gue kan?" laki-laki itu menatap mata Vyora. "Gue janji bakal pulang"

"Gue percaya sama lo, persis kaya bokap gue yang percaya ke bokap lo. Gue yakin lo orang jujur"

"Vyora"

"Jangan pernah percaya sama mereka yang engga bisa percaya ke kamu, Ra. Karena kepercayaan adalah kunci dari segalanya"

HENGGAVORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang