HAPPY READING GUYSSS...
.
.
Pembicaraan Singkat
"paman ban sepeda ku kempes bisa minta tolong untuk ditambalkan?" tanya Apo pada paman tukang tambal ban sambil melirik sedikit kearah Mile yang saat ini sedang membeli beberapa alat yang entah itu apa, tapi sepertinya untuk kelengkapan sepeda miliknya.
"bisa saja Nak, tapi ini harus ditinggal dulu sepedanya, soalnya alat tambalnya masih dipergunakan untuk sepeda yang lain dan mungkin akan memakan waktu yang lama kalau ditunggu". Ucap sang paman.
Apo hanya bisa berpasrah diri dan mungkin akan lebih baik untuk menunggu saja sampai sang sepedanya selesai diperbaiki. "aku akan menunggu saja paman, kira kira satu jam akan selesaikan paman?" tanya Apo.
"iya ... dalam satu jam akan selesai". Jawab sang paman, Apo mengarakan pandangannya pada Mile. saat ditatap Apo dengan serius, sang pria tampan ini juga menatap balik yang membuat Apo kalang kabut.
"K...kak apa ada yang salah dengan sepeda mu?" tanya Apo basa basi.
"tidak, aku hanya menunggu barang pesanan ku saja". Ucap Mile singkat dan Apo hanya mengangguk paham, Apo bingung mengapa Mile sangat terlihat dingin saat bicara dengannya, apa Mile saat ini merasakan rasa tidak nyaman terhadap dirinya, tapi sangat berbeda jauh saat pria ini berinteraksi dengan orang lain sangat terlihat ramah dan menyenangkan.
Sepertinya memang sangat mustahil untuk Apo bisa mendekatkan diri pada Mile dan sekarang pun harus menyerah kembali sebelum berjuang. Ya sudahlah mungkin ini memang takdir Apo dan menjauh kembali adalah hal yang tepat, duduk dan bersembunyi ditempat sepi sambil memendam rasa cinta yang tidak terbalas ini sendirian adalah pilihan yang sudah sangat tepat dan sempurna.
"paman, aku akan menunggu ditaman dekat sini dan satu jam lagi aku akan kembali". Ucap Apo mengambil jalan aman untuk hatinya yang sudah sangat rapuh dan Mile yang bodoh ini hanya bisa memandang Apo dari belakang saat Apo sudah membalikan tubuhnya dan menghilang.
Makan pentol dan tahu bakso adalah pavorite pria manis ini, apa lagi ditambah dengan sambel pedas dan tomat manis dilengkapi dengan banyaknya bawang goreng. "uuuccchhh ... sungguh kenikmatan yang sangat hakiki". Fikir Apo.
Duduk ditaman indah dengan dikelilingi banyak bunga dan orang orang yang terlihat sangat ramai, tapi sayangnya dunia yang Apo miliki untuk dirinya sendiri tetap saja terasa sangat sunyi dan sepi. Menghembuskan nafasnya saat sang pentol dan tahu bakso sudah habis dilahap dan telah masuk keperutnya yang bulat.
Satu jam ... berlalu say, tapi sayangnya Apo sangat malas untuk kembali ketempat bengkel sepeda itu, mungkin dirinya tidak ingin bertatap muka dengan Mile, ingin menjaga hatinya yang sudah patah menjadi dua bagian. Astaga ... lebay nya.
"minum". Ucap seseorang yang sudah menyerahkan botol minum pada Apo yang membuat pria manis ini kaget.
"kak, kamu disini?" tanya Apo kaget.
"mengapa tidak boleh?" tanya pria yang bernama Mile. "ambil dan minumlah". Perintah Mile pada Apo.
"kapan aku mengatakan tidak boleh?" tanya Apo. "aku kira kaka sudah pulang duluan dari tempat itu". Ucap Apo.
"belum dan aku kesini untuk mengantarkan sepeda mu itu". jawab Mile yang menunjuk dengan dagunya yang membuat Apo melihat kearah sepedanya. "satu jam lebih kau tidak kembali dan paman itu minta tolong pada ku untuk mengantarkan sepeda itu pada mu". Ucap Mile. "sangat merepotkan sekali". Ucap Mile lagi yang membuat hati Apo terluka.
"maafkan aku dan terima kasih banyak Kak Mile". ucap Apo merasakan rasa bersalah.
"ucapkan maaf dan terima kasihnya nanti saja, sekarang antarkan aku pulang dengan sepeda mu itu". Pinta Mile.
Ucapan Mile yang awalnya membuat Apo terluka, dalam sekejap berubah menjadi sebuah rasa bahagia, astaga panah peri cinta saat ini sangat tepat menusuk dan menembus jantungnya, apakah ini akan menjadikan sebuah peluang besar dan sukses dalam pendekatannya pada Mile nantinya.
"baik lah, ayo aku antar kaka pulang, tapi temani aku melakukan pembayaran untuk sepeda ku dulu ya kak". Ucap Apo tersenyum manis semanis madu asli.
"sudah ku bayarkan tadi". Ucap Mile yang membuat Apo ternganga dengan mulut yang sudah terbuka. "tutup mulut mu itu, kalau tidak akan ada lalat yang masuk". Ucap Mile sambil menjitak kepala Apo dengan pelan.
"aahhh ... maaf kak". Ucap Apo sambil mengelus sakit kepalanya, yang malah membuat Mile gemas.
"jadi pulang tidak?" tanya Mile geram.
"jadi ... jadi kak". Ucap Apo yang segera membalik sepeda mungilnya. "rumah kaka dan aku searah loh kak, jadi aku bisa dengan mudah mengantar kaka pulang kerumah". Ucap Apo.
"dari mana kamu tau?" tanya Mile yang membuat Apo kalang kabut, takut kalau Mile akan mengaggapnya seperti seorang penguntit.
"aku pernah sekali liat kaka arah jalan ini dan tau kalau rumah kaka searah jalannya dengan rumah ku". jawab Apo dengan tenang agar Mile tidak curiga kalau sebenarnya Apo mencari tau semua tentang Mile dari buku tahunan kampus mereka dan ternyata rumah Mile dan dirinya searah tapi rumah Apo agak jauh sedikit dari rumah Mile.
Perasaan kaget antara percaya atau tidak ternyata dari belakang Mile sudah memeluk pinggang Apo saat sepeda mulai berjalan, senyum manis langsung terbit diwajah manisnya, bagaimana tidak pria yang didamba dambanya selama 8 tahun ini telah satu sepeda denganya dan sudah memeluk erat dirinya. Malam ini mungkin Apo akan bermimpi sangat indah dan Apo sangat rela ban sepedanya kempes setiap hari kalau yang Apo dapat adalah moment manis dirinya bersama dengan Mile seperti saat ini.
Memperlambat jalan sepedanya saat ini adalah suatu hal yang sangat tepat, yaaappsss ... dengan alasan seperti inilah Apo bisa lebih berlama lama beduaan dengan Mile tentunya.
Tapi walau pun seperti itu apalah daya Apo, walau jalan sepedanya semakin diperlambat, tapi tetap saja saat ini sepeda kesayangannya ini telah mengantar Mile sampai ketujuan dengan selamat.
"makasih sudah mengantar ku sampai rumah". Ucap Mile setelah turun dari sepeda milik Apo.
"tidak perlu berterima kasih kak, aku yang seharusnya mengucapkan maaf dan terima kasih banyak sama kaka". Ucap Apo. "eehh ... tunggu kak, aku boleh minta nomer ponsel kaka?" tanya Apo gugup sehingga bisa dibaca dengan sangat baik oleh Mile yang membuat pria ini tersenyum simpul tanpa Apo tau.
"buat apa?" tanya Mile.
Mampus Apo kebingungan apa yang mesti dirinya jawab, terjebak dengan pertanyaannya sendiri sangat membuatnya kelabakan dan Mile bisa dengan mudah mengetahui hal itu.
"jika kau ingin minta nomer ponsel ku hanya untuk menghubungi ku ingin mengganti uang sepeda lebih baik tidak perlu". Ucap Mile tegas.
Jawaban Mile membuat hati Apo sedih, Apo berharap dengan meminta nomer ponsel Mile, dirinya akan bisa lebih dekat lagi dengan orang yang dia cintai ini. "mmhh ... begitu kah, klo begitu makasih banyak ya ka dan sekali lagi maaf merepotkan mu". Ucap Apo. "kalau gitu saya permisi dulu". pamit Apo pada Mile.
Apo mengayuh sepedanya mungilnya yang berwarna biru, fikirannya masih melayang jauh ketempat orang yang sangat dia cintai, berfikir apakah harus menyerah sebelum berjuang ataukan berjuang terlebih dahulu baru menyerah diakhir ketika cinta ditolak?!!
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
30 DAYS
AltelePENDEKATAN DAN USAHA DEMI CINTA APO UNTUK MILE .... APAKAH APO AKAN BERHASIL?!?! SELAMAT MEMBACA