CHAPTER 17

370 38 18
                                    

SELAMAT MEMBACA YA GUYSSS ...

SEMOGA SUKA

JANGAN LUPA VOTE DAN COMENT NYA YA...

.

.
Orang Ketiga

Melupakan Mile tidak semudah apa yang Apo fikirkan, dalamnya perasaan cintanya pada Mile membuat Apo harus berjuang sekuat tenaga, menyibukkan dirinya dengan berbagai kegiatan, bekerja dicafe dari siang sampai malam hari membuat dirinya melupakan sejenak perasaan sakitnya, tapi saat pagi menjelang rasa sakit itu akan kembali menyeruak dalam hatinya.

Segala kegiatan Apo lakukan walau pun hanya secuil rasa kuat didalam dirinya, tapi Apo yakin kalau dirinya akan segera membaik dan tidak perlu lagi ditanyakan bagaimana perasaan hatinya saat ini, apa lagi Apo akan menghadapi masa masa uas dikampusnya dan pria manis dengan senyum yang indah ini sama sekali belum belajar bahkan belum mempersiapkan bahan perlajaran untuk dirinya pelajari.

.

.

Saat rintik hujan turun membuat Apo terpaksa mempercepat genjotan sepedanya untuk cepat sampai kekampus pagi ini. "aaaiiiiss ... sialan". Ucap Apo pada sebuah mobil yang lewat secara membabi buta dan pakaian yang Apo kenakan pun akhirnya terkena cipratan air dijalan yang membuat semua bajunya basah dan kotor.

Wajah kusut sangat terlihat diwajahnya yang membuat Charen melotot seketika. "ada apa dengan pakaian mu baby?" tanya Charen kaget. Melihat kekesalan Apo, wanita cantik ini tidak mau banyak tanya lagi. "Po ini ada beberapa buku yang harus kita pelajari saat kita mau Uts nanti dan lengkap dengan catatan catatan nya dan aku tau kita tidak akan sempat belajar atau menemukan semua bahannya, jadi aku minta semua bahan ini dari Kak Justine dan kebetulan calon suami ku itu alumni sini". Ucap Charen yang membuat mata Apo berbinar binar seketika dan melupakan kejadian dijalan tadi. "aku sudah memfotokopy nya untuk mu dan untuk ku, jadi kita hanya perlu belajar bersama". Ucap Charen lagi.

"oke ... kalau begitu sekarang lebih baik kita pelajari saja ditaman seperti biasa". Ucap Apo sudah menarik sang sabahat dan merangkul lengan Charen.

"wohhoow ... semangat sekali Po buat belajar". Ucap Charen yang sedang bingung.

"aku belum belajar sama sekali, takut nilai ku menurun" ucap Apo. "kau taukan Uts saat ini yang ku nanti nanti agar saat libur kuliah dan bisa pulang lalu bertemu dengan papa, ibu dan adik ku", ucap Apo lagi yang membuat Charen paham.

Taman yang biasanya Apo dan Charen tempati ternyata terlihat sangat ramai dan tidak biasanya para siswa dan siswi kampus sangat tertarik dengan tempat sepi itu dan hanya Apo dan Charen yang suka menempati daerah taman tersebut. Charen hanya terlihat gerah dengan pemandangan didepan matanya yang ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah pria tampan yang sudah menolak Apo. "kita cari tempat lain saja ya Po". Ucap Charen. "tempat itu sudah tidak layak pakai lagi dan akan lebih baik cari tempat lain saja". Ucap Charen lagi yang membuat Apo setuju.

Ternyata kata kata yang Apo ucapkan pada Mile benar benar ditepati oleh Apo, pria manis dengan senyum menawan ini benar benar berusaha kerasa untuk move on dan akan melupakan Mile secepat mungkin, tangisan air mata untuk Mile kemarin adalah tangisan air mata terakhirnya, tapi tidak tau apakah itu benar ataukah hanya kebohongan saja.

Mendapatkan tempat yang tenang dibelakang Gedung perpusatakaan membuat mereka bisa mempelajari untuk menghadapi Uas yang akan datang sebentar lagi. "maaf bisa aku bergabung di sini?" tanya seorang pria putih, tinggi dan tampan membuat Apo dan Charen mengerutkan keningnya. "aku Same dan aku sering belajar ditempat sini dan aku fakultas kedokteran". Ucapnya.

 Ucapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"oohh ... jadi kami secara tidak sengaja telah menggunakan tempat kamu untuk belajar, maaf ya". Ucap Apo merasa tidak enak.

"kamu semester berapa?" tanya Charen menimpali.

"aku saat ini sudah masuk semester akhir". Ucap Same. "akan lebih baik kita belajar bersama saja ditempat ini, walau pun beda jurusan, oooh ya ... kalian jurusan apa?" tanya pria ini.

"manajemen dan satu semester lagi akan menuju semester akhir". Jawab Apo.

"anak manajemen yang ku tau sangat pintar dan cerdas, wah beruntung bisa berkenalan dengan kalian". ucap Same yang membuat mereka saling menebar senyum satu sama lain.

Selama pembelajaran tersebut Same tidak henti hentinya memandang wajah Apo yang membuat Apo gugup dan menyadari bahwa dirinya dipandang secara intens oleh pria ini. Apo pun memberanikan diri memadang balik pria ini. "apa ada yang salah dengan wajah ku saat ini Kak?" tanya Apo dengan sopan.

Pria tampan ini hanya memandang sambil tersenyum. "wajah mu sangat terlihat familiar untuk ku". ucapnya yang membuat Apo menatap malas, apa apan dengan pria ini dan apa dia sedang berusaha untuk membual atau apa.

Melihat Apo dengan wajah yang merasa tidak nyaman membuat pria ini menjadi tidak enak hati. "mmhh ... maaf jangan berfikir aneh aneh dan aku tidak bermaksut macam macam". Ucap Same lagi. "dari tadi aku mengajak kalian bicara, tapi aku tidak tau siapa nama kalian?". tanyanya penasaran.

"nama ku, Apo dan ini sahabat ku, Charen". Jawab Apo. "salam kenal ya kak". Jawab Apo dan Charen serentak yang membuat Same tersenyum.

Kegiatan belajar singkat mereka pun selesai, mereka bertiga berencana untuk makan bersama sama dikantin fakultas kedokteran kerena taman yang mereka temukan sangat dekat dengan fakultas kedokteran dan Apo juga sangat males untuk kembali ke fakultas manajemen dan makan dikantin mereka yang pastinya akan bertemu dengan mantan pria yang di puja.

Alam semesta seolah olah tidak berpihak pada Apo dan seolah olah akan selalu membuat Apo patah hati menjadi dua. Bagaimana tidak saat sudah duduk dikantin tersebut malah dirinya bertemu dengan Mile dan saat ini pun pria tersebut telah digandeng mesra oleh wanita baru mana lagi yang Mile gaet untuk menjadi kekasihnya.

Bangsat memang jiwa playboynya tidak pernah berubah "dewi fortuna mengapa kau tidak berpihak pada ku saat ini". Ucap Apo pelan yang sudah menyalahkan dewi tersebut yang tidak berpihak padanya dan membuat Same dan Charen memandang Apo. "cape cape menghidar tetap saja bertemu dengannya". kesal Apo.

"sudahlah Po tidak apa apa, masalah kalian berdua sudah selesai dan telah berakhir jadi kau hanya perlu bersikap normal saja saat melihatnya". Ucap Charen paham dan berbeda dengan Same yang sedikit tidak mengerti.

TBC.

30 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang