CHAPTER 16

383 37 7
                                    

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SUKA

.

.

MAAF BANYAK TYPO

.

SHA MENGUCAPKAN SELAMAT TAHUN BARU 2024 YA SAYANG

SEMOGA KITA SEMUA MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK LAGI

.

SELALU SUKSES UNTUK KITA SEMUA DITAHUN 2024 INI. AMIIN ...

.

.

BUKAN GAY

.

Penolakan Mile waktu itu, sampai saat ini masih saja membuat Apo penasaran dan masih tidak percaya kalau Mile memang menganggap dirinya hanya adik tingkatnya saja dan pagi pagi sekali Apo berniat untuk pergi kekampus lengkap dengan dua bekal makanan yang dirinya bawa.

Seperti biasa dipagi hari duduk termenung ditaman kampus, menunggu kehadiran Mile dan sepertinya pria manis ini benar benar ingin memperjelas sikap yang Mile berikan padanya selama ini dan Apo tidak ingin ada yang menggajal dihatinya agar dia benar benar bisa move on dan bisa menyembuhkan hatinya untuk kembali membaik.

"Po". Sapa seseorang yang sudah mendekat.

"Charen ..." panggil Apo pada sang sahabat.

Berdiri dari duduknya pria manis ini segera saja memeluk Charen dan lepaslah sudah air matanya yang menitik kebaju sang sahabat, tangisan kesedihan dan pilu sangat terdengar jelas ditelinga Charen dan sahabatnya ini sudah mengerti kalau Apo sedang tidak baik baik saja.

"menangislah, selesaikan semuanya dan kau akan menjadi legah, jangan pernah ditahan, hilangkan semua sesak mu seperti angin yang berhembus saat ini dan setelah itu kau pasti akan baik baik saja". Ucap Sang sahabat.

Tangisan pilu itu secara berangsur semakin mereda, air mata pun secara perlahan mengering, yang tertinggal hanya suara sesegukan dengan mata lalu wajah Apo yang sudah memerah lucu. "ingin bercerita?" tanya Charen. Sang sahabat ini tidak pernah mau memaksa Apo untuk bercerita, justru lebih memilih untuk bertanya terlebih dahulu dan itu yang sangat Apo suka dari sikap sahabatnya ini, kalau pun Apo menolak untuk bercerita, Charen tidak akan memaksanya.

Apo pun menarik nafasnya dalam dalam, menelan air liurnya dan menatap Charen dengan serius. "aku mengungkapkan perasaan ku pada Kak Mile, tapi dia menolak ku". ucap Apo.

Sang sahabat merasa tidak percaya bahwa hubungan dan perasaan Apo sudah sampai batas ini. "dia menolak mu?" tanya sang sobat merasa tidak percaya. "apa kau sudah sedekat itu dengan Kak Mile, sampai pada tahap mengungkapkan rasa?" tanya Charen lagi. "tapi selama ini aku kira Kak Mile juga mempunyai rasa untuk mu, karena beberapa kali aku sering memergokinya memperhatikan mu saat kau bermain gitar dan bernyanyi Po". Ucap Charen.

Terdiam sebentar dan menundukan wajah sedihnya ... "dia menolak cinta ku". jawab Apo. saat aku sakit dia datang kerumah ku karena aku tidak ada dikampus saat itu, lalu dia tinggal dan menginap dirumah ku, merawat, menjaga ku saat demam ditubuh ku tidak kunjung membaik". Ucap Apo menceritakan. "hari selanjutnya keadaan ku menjadi pulih dan sudah bisa masuk kekampus, lalu aku mencoba memberanikan diri ku untuk mengungkap perasaan ku padanya dan seperti yang ku bilang pada mu,  jawaban darinya adalah sebuah penolakan". Setelah menceritakan hal itu, Apo pun terdiam karena sosok pria itu sudah terlihat masuk kedalam kampus bersama dengan para sahabat.

Melihat wajah sang sahabat yang bertambah murung Charen pun melihat kearah dimana Apo memandang kearah itu dan Charen sangat paham. "Po ayo ... kita perjelas semuanya saat ini juga". Ucap Charen yang sudah menarik tangan Apo.

Berdiri didepan Mile membuat Apo tidak berani memandang pria tampan ini. "Kak maaf menganggu waktu kalian, bisakah Apo bicara berdua saja dengan kaka saat ini?" tanya Charen yang membuat Mile hanya terdiam santai. "bolehkan kak dan anggap saja ini pembicaraan dan kedekatan kalian yang pertama dan terakhir?!! Ucap Charen dengan kalimat santai dan diakhiri dengan kalimat menekankan.

Mile hanya terdiam dan menganggukan kepalanya, lalu berjalan dengan Apo menjauh dari Charen dan sang sabahat.

"bicaralah". Perintah Mile singkat saat mereka sudah terhenti berjalan.

"Kak ...  perasaan apa yang kau miliki untuk ku saat ini?" tanya Apo.

"perasaan sayang ke adiknya". Ucap Mile singkat

"apa kau menganggap ku hanya sebatas adik tingkat saja?" tanya Apo.

"iya ..." jawab Mile.

Jawaban Mile membuat Apo sungguh terluka. "lalu mengapa kau begitu perhatian pada ku saat aku sakit, kau merawat dan juga menjaga ku, apa memang benar tidak ada perasaan yang lebih dari itu?" tanya Apo ingin memperjelas semuanya.

"aku memang seperti itu, bahkan kalau yang sakit itu adalah kaka ku sendiri atau teman ku yang lain, aku pasti akan memperhatikan mereka". Jawab Mile yang membuat hati Apo berkali kali lipat terluka. sungguh Mile tidak memikirkan perasaan Apo saat menjawab pertanyaan tersebut.

Air mata pun akhirnya sudah menetes kepipi ... "apakah penjelasan kaka hanya sesimpel itu dan tidak ada jawaban yang lain?" tanya Apo masih keras kepala dan masih berharap lebih akan Mile yang berubah fikiran.

Terdiam sejenak ... "dengar Po, aku memang sayang pada mu, tapi hanya sebagai adik dan aku masih normal untuk memilih pasangan hidup untuk ku, mengharapkan satu sampai dua bahkan tiga orang anak dan aku bukan gay". Jawab Mile yang membuat Apo benar benar terluka mendalam, Apo juga bukan gay dan pria manis ini adalah pria sejati yang juga ingin mempunyai istri cantik dan beberapa orang anak yang lucu lucu.

Apo hanya mengangguk. "apa kaka pikir aku gay, asal kaka tau kalau aku juga seorang pria dan juga ingin memiliki sorang istri cantik dan anak yang lucu lucu, tapi perasaan cinta dan sayang ku kepada seorang pria hanya tertuju pada kaka dan aku tidak pernah mencintai pria lain selain kaka, jadi aku juga bukan seorang gay". Ucap Apo dengan perasaan yang sudah sangat sesak didada. "jadi untuk membuat hati ku kembali membaik tolong jawab pertanyaan ku ini". ucap Apo lagi. "kalau begitu bolehkah aku melupakan mu, bolehkan aku move on dan mencintai orang lain dan bolehkah kau memberikan aku ijin untuk tidak akan pernah lagi menganggap mu sebagai dunia ku dan aku tidak ingin lagi selalu berputar dan hidup dalam dunia mu?!". Ucap Apo mengakhiri kalimat dan sebuah pertanyaan.

Mile terdiam sejenak dan berfikir semua kata kata yang Apo ucapkan dan kata kata tersebut membuat hatinya sedikit tersentil. "boleh". Ucap Mile singkat. "sudah selesaikan bicaranya, aku pergi ya". Ucap Mile tanpa perasaan yang membuat Apo semakin terisak dan menangis.


TBC.

30 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang