CHAPTER 11

305 29 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

.


.

JATUH SAKIT

Kebandelan Apo malam itu ternyata menjadi kenyataan, dirinya harus banyak istrirahat dirumah karena sakit demam, flu dan batuk yang dirinya derita akibat hujan hujanan kemarin. Sampai sampai kedua orang tua nya yang sedang berada jauh terlihat sangat cemat saat melakukan sambungan video call dengan sang putra.

"tenanglah ibu, Po baik baik saja dan sudah minum obat". Ucap Apo lagi yang membuat sang ibu menagis khawatir. Ibu sambungnya ini sangat menyayangi Apo seperti anak kandungnya sendiri jadi sangat wajar kalau sang ibu terlihat sedih dan menangis. "papa ... tolong tenangkan dan bujuk ibu, Po baik baik saja, sehari sampai dua hari aku akan segera pulih". Ucap Apo meyakinkan. "Charen akan menjaga, merawat dan membelikan ku obat dan makanan". Ucap Apo lagi yang sebenarnya hanya bohong belaka, karena sahabatnya pun tidak diberitahu sama sekali.

"kau saja sendiri yang membujuk dan menenangkan ibu mu". Ucap sang ayah yang sangat jengkel karena Apo tidak bisa menjaga diri dengan baik. "kalau tidak bisa menjaga diri selama hidup disana dengan baik, akan lebih baik pulang saja kerumah setelah kau selesaikan semua pendidikan mu disana dan tinggal bersama kami disini". Ucap sang Ayah.

"oke ... Po janji kalau sembuh, Po akan kesana menjenguk kalian dan membawakan banyak sekali hadiah untuk dedek barcode". Ucap Apo yang membuat sang ibu tersenyum.

"cukup kau saja yang pulang nak dan kami semua akan sangat senang disini, kau tau setiap pulang sekolah dedek mu selalu menanyakan kapan kamu pulang". Ucap sang ibu sambil menyeka air matanya yang sangat banyak berguguran dipipinya yang sudah terlihat banyak keriput. "kau tau kami sudah sangat tua, kami berdua ingin banyak waktu berkumpul bersama bersama dengan mu". Ucap sang ibu sambung lagi yang membuat Apo terharu.

Beruntung Apo memiliki ibu sambung yang sangat menyayangi dirinya dengan sangat tulus. "Po janji akan segera menyelesaikan pendidikan Po disini dan akan segara pulang lalu berkumpul dan tinggal disana dengan kalian, lalu merawat ibu, papa dan dedek barcode disana". Ucap Apo yang sudah mau menitikan air mataya.

Sang ibu yang mendengarkan janji sang putra dan membuat ibu sambungnya ini menjadi tenang. "sudah dulu ya Pa, ibu". Ucap Apo ingin menyudahi panggilan video callnya. "Po ingin sarapan dulu, kebetulan tadi Apo mesan makanan cepat saji dan mungkin sebentar lagi akan sampai". Ucap Apo bohong kembali pada kedua orang tuanya. "peluk, cium dan sayang untuk papa, ibu dan dedek code disana dan love you". Ucap Apo sebelum menutup ponselnya.

Begitulah Apo saat sakit, obat pengurang rasa sakitnya adalah keluarga tercinta dan begitu mendengar suara papa dan ibu, Apo akan kembali bersemangat untuk sembuh. Ting ... Tong ... bunyi sebuah Bel terdengar saat Apo berada dikamar mandi dengan segara Apo mengenakan pakaian seadanya, kaos putih besar dengan celana pendek sepaha yang sudah menampilkan sebuah keseksian pada tubuh indahnya.

Pintu depan rumah dibuka, nampak seorang wanita cantik dengan pakaian yang terlihat sangat pas tubuh indahnya. "charen ... kau tidak bilang akan kemari?" tanya Apo sudah dengan suara serak, hidung yang mampet dan wajahnya yang sudah sangat pucat.

"jadi aku perlu kasih kabar dulu, baru boleh kesini?" tanya Charen terlihat kesal. "kau tidak kekampus pagi ini, aku cemas dan ternyata saat aku datang malah disuguhkan dengan pemandangan kau yang sedang sakit seperti ini?" tanya Charen sambil mengomel. "bahkan kau tidak memberikan aku kabar sama sekali kalau kau sedang sakit, kau anggap apa aku ini?" tanya Charen yang sudah terlihat menangis.

"iya ... maaf, aku tidak memberi kabar, aku takut kau cemas dan aku juga tidak mau merepotkan mu, bisa bisa kau akan tertular karena penyakit ku ini". Ucap Apo menenangkan sahabat sambil memeluk wanita cantik ini.

"ayo masuk dulu kedalam". Ajak Apo.

"kau sudah makan pagi?" tanya Charen yang hanya mendapatkan gelengan dari Apo. "aku akan memasakan bubur untuk mu makan". Ucap Charen masuk keruang dapur. "kau sudah minum obat?" tanya nya lagi. "apa ada obat flu, batuk dan demam dirumah mu?" tanyanya sudah seperti ibu ibu yang beranak dua, padahal nyatanya baru saja bertunangan.

"wwwooiii ... Chay nanyanya satu satu beb". Ucap Apo yang sudah perotes dan hanya membuat Charen menampilkan wajah kesalnya pada Apo. "oke ... maafkan aku, aku tau kau sangat khawatir pada ku, aku belum makan, belum minum obat, dan semua obat lengkap ada dilaci kamar ku". ucap Apo mejawab semua pertanyaan sang sahabat dengan sangat lengkap karena sang pria manis ini sangat malas untuk diberikan banyak pertanyaan.

Tidak sulit untuk memasakan makanan untuk Apo, pria manis ini tidak pernah pilih pilih kalau soal makanan, jadi pasangan Apo kelak akan sangat mudah memasakan banyak makanan yang akan Apo makan dengan senang hati. "makanlah". Ucap Charen dengan nada yang sangat ketus.

Saat ini Apo hanya bisa diam melihat Charen yang saat ini terlihat marah padanya, duduk manis dan makan makanan buatannya adalah sebuah pilihan yang sangat aman, Apo tidak mau sahabatnya ini marah dan berujung 2 minggu kedepan Charen pasti tidak akan mau menegurnya dan itu sangat membuat Apo takut.

"minumlah obat ini". Ucap Charen sedikit berusaha melunakkan hatinya yang masih kesal dengan suara yang sudah lebih lembut. "Po satu minggu ini aku akan ijin untuk tidak kekampus dan akan sibuk untuk ikut Kak Justine mencari baju pernikahan serta persiapan pernikahan ku yang lainnya, dan ku harap kau bisa menjaga Kesehatan mu dengan baik, chat aku kalau ada apa apa atau perlu sesuatu." Ucap Charen lagi.

"iya ... tidak apa apa, selesaikan saja urusan mu terlebih dahulu, aku akan menjaga diri dengan sangat baik dan kalau ada apa apa aku akan menghubungi mu, pergilah kalau kau sibuk". Ucap Apo pada Charen. "demam ku tidak akan lama dan besok pasti sudah sembuh". ucap Apo lagi.

Sang sahabat memberikan pelukan pada Apo dan memastikan Apo sudah menghabiskan bubur dan meminum obat yang telah dia ambilkan untuk Apo. "istirahat yang banyak, makan dan minum obat yang teratur". Pesan Charen sebelum meninggalkan rumah Apo.

"iya ...". Jawab Apo singkat.

Sahabat Apo yang terbaik, apa jadinya kalau tidak ada Charen dalam hidupnya, pasti Apo akan sengsara dan kesepian seumur hidupnya, dari awal masuk kuliah sampai saat ini Apo hanya memiliki wanita ini saja dalam hidupnya, tentunya dengan ibu, papa dan dedek tersayang.

Sebenarnya Apo sangat berharap pada satu orang lagi yang mau mengisi hati dan kehidupnya, lalu tinggal bersama Apo dan hidup bersama dengan Apo selamanya.



TBC.

30 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang