Us

1K 89 29
                                    

 Jungkook duduk di sofa kulit milik Lisa berhadapan dengan Frederic yang terus mengamatinya sejak tadi. Wajah pucat pria itu merah padam sampai ketelinga tanpa sebab. Tidak ada banyak percakapan diantara mereka sejak kepergian Lisa kedapur lima menit lalu. 

Selain karena Jungkook tidak pandai berbahasa asing,Frederic juga sepertinya bukan pria yang gemar bicara dengan orang yang baru dikenal.

Menautkan kedua tangan,kemudian menggosok satu sama lain. Pura-pura kedinginan adalah solusi yang Jungkook lakukan saat ini.Bahunya iya buat bergetar dengan gemeletuk gigi yang disengaja.

Frederic tidak bereaksi apapun,pria itu hanya menyilangkan kaki kemudian menyandarkan punggungnya kesandaran sofa.Mata biru lautnya menatap dingin bunga matahari pemberian Jungkook yang  Lisa masukkan kedalam pot keramik berisi air dan menaruhnya di meja depan mereka.

Menyadari situasi yang benar-benar canggung,meski ragu dan sedikit takut salah bicara. Jungkook memberanikan diri untuk memulai percakapan,perahan otaknya bekerja menyusun kalimat dari beberapa kata yang iya ingat dalam bahasa latin. 

"Aku tidak menyangka akan bertemu denganmu?" Ucap Jungkook 

Frederic menatap Jungkook, "Hmm.Terimakasih telah membawakan bunga untuk KE-KA-SIH-KU." iya menekan kuat-kuat kalimat terakhirnya 

Jungkoo menghela nafas berat,mendengar Frederic dengan sengaja mempertegas hubungannya dengan Lisa membuatnya ingin segera pergi dari tempat itu kemudian membenturkan kepalanya sendiri yang mulai berdenyut karena cemburu.

"A-aku bahagia untuk hubungan kalian!" 

Frederic menyeringai tipis,tidak membalas. Iya menegakkan kembali posisinya,membuat aura intimidasi yang iya miliki menyeruak kuat.

"Kau sepertinya tahu banyak tentang,Lisa. Sampai-sampai kau berada disini." sindirnya

Jungkook menjilat bibir bawahnya yang mulai kering sebelum menjawab  Frederic. "Kami berteman cukup lama.Dan SANGAT dekat sejak dulu." 

Frederic kembali diam,iya menatap Jungkook kian dalam membawa hawa dingin yang lebih dingin dari pada badai salju yang baru saja menghantam sebagian Korea termasuk Soul hari ini.

Suasana kembali canggung,Frederic tidak lagi menanggapi ucapan Jungkook. Wajahnya berubah masam setelah Jungkook menegaskan kedekatannya dengan Lisa sebelum Iya hadir dulu.

TING TONG

Frederic mengernyitkan dahi bingung. Di pagi seperti ini,Lisa telah memiliki dua tamu. Apa ini memang sudah biasa selama ini?

Jungkook bersiap untuk membukakan pintu,namun teriakan Lisa yang masih berada didapur menghentikan niatnya.

"Fred,bisa tolong bukakan pintu!"triak gadis itu

Frederic tersenyum tipis,iya segera berdiri. "Kau pesan sesuatu,sayang?" balas pria itu dengan nada manja yang disengaja. Ekor matanya melirik Jungkook yang kini tengah menggigit bibir bawahnya kecewa.

"Aku pesan ayam goreng pedas.Dicuaca sedingin ini,Ayam pedas sangat cocok kita santap sebagai makanan pembuka." ucap Lisa yang baru saja sampai dari dapur dengan beberapa buah dan minuman soda.

Jungkook yang melihat gadis itu sedikit kerepotan,segera membantunya. Iya meraih tiga kaleng soda yang berada ditangan Lisa,kemudian meletakkannya keatas meja.Frederic yang melihat sikap Jungkkok  tidak ingin kalah,Iya meraih piring kayu berisi buah-buahan segar ditangan Lisa kemudian meletakkannya diatas meja.

"Terimakasih,Fred...Jung!" ucap Lisa tulus

"Aku akan membukakan pintu,kedepan." Frederic mengusak ujung kepala Lisa,membuat gadis itu seketika mengembangkan senyum manisnya dan mengangguk.

Story About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang