Mengenakan kemeja hitam,dengan sabar pria itu menunggu kehadiran sang kekasih yang diketahuinya tengah dalam perjalanan bersama beberapa orang kepercayaannya dan juga manager gadis tersebut.
Sudah lebih dari dua minggu mereka tidak saling bertemu. Perasaan rindu menguasai sepenuhnya hati pria bermata biru laut tersebut. Jantungnya tak berhenti bergetar,bahkan saat Mr.Babin CEO resmi BVLGARI menyapanya bersama sang istri.
"Saya tidak menyangka,anda akan berada disini Mr. Arnault?" ucap pria itu diiringi senyum hangatnya yang selalu menular
Frederic tersenyum simpul " Aku menunggu seseorang,terimakasih karena telah menyapaku Mr. Babin." balas Frederic sopan.
"Awalnya saya tidak mengira jika itu adalah anda,namun penglihatan istri saya memang jauh lebih tajam dari apapun. Dia bahkan mengenali anda,meski tanpa menggunakan kacamata." pria paruh baya itu tertawa pelan setelah memuji sang istri.
"Aku memang sengaja memilih tempat yang tidak terlalu terlihat." ucap pria biru laut itu
"Apakah anda sedang menunggu LalaLisa,Mr. Arnault?" tanya Mr.Babin membuat Frederic terkejut.
Bagaimana pria itu bisa tahu,jika iya tengah menunggu Lisa saat ini. Padahal,tidak ada satu orang pun yang tahu kedekatan mereka.Kecuali keluarga,teman dan beberapa rekan dekatnya.
"B-bagaimana anda bisa tahu?" Frederic balas bertanya dengan wajah masih cukup terkejut
Mr.Babin tersenyum tipis. " Sudah jelas sekali sejak foto anda terpajang dimedia sosial bersama Brand Ambasador kami,Mr.Arnault." jawab pria itu "Lisa kami,sangat baik. Dia pantas untuk anda dapatkan."
Frederic tersenyum tipis,wajahnya bersemu mendengar pujian yang dilontarkan oleh salah satu orang yang cukup iya hormati dalam perusahaan Ayahnya tersebut.
"Ouh,lihat mereka sudah sampai!" ucap istri Mr. Babin membuat dua pria berbeda usia itu kompak mengalihkan atensi mereka keluar jendela.
Beberapa orang datang,bersama dengan gadis pujaannya yang sejak tadi iya tunggu. Jantung Frederic kembali berdebar kencang,seiring langkah Lisa yang mulai mendekat kearahnya.
"LalaLisaaaa!" Mr.Babin memanggil nama gadis itu lantang,membuat perhatian kini terarah padanya.
Frederic menghela nafas pelan. Iya melepas salah satu kancing kemejanya.Hawa panas tiba-tiba menyerang tubuhnya saat melihat interaksi kekasihnya dengan pria paruh baya itu yang menurutnya cukup terlalu akrab.
Kenapa harus peluk-peluk pacar orang,wahai orang tua!
"Apa kabar,honey?" tanya pria itu ditengah pelukan mereka
"I'm good,Mr.Babin. Thankyou so much,sudah mengundangku diacara kali ini." balas gadis itu,melepas pelukan mereka. Iya kemudian beralih memeluk istri Mr.Babin yang sejak tadi ada dibelakang pria itu.
"Halo!" sapa gadis itu ramah seperti biasanya
"Hai! How are you,honey?" Balas Mrs.Babin lembut
"I'm good. Senang bertemu dengan anda lagi Mrs.Babin."
"Senang bertemu denganmu juga, Ms.Lisa. Kau terlihat cantik sekali hari ini."
"Aww,thankyou. You too,anda terlihat sangat luar biasa Mrs.Babin." ucap Lisa tersipu,semburat merah merekah di kedua pipi berisinya.
"Mr. Arnault sudah menunggumu sejak tadi." Mrs.Babin berbisik tepat ditelinga gadis itu,membuatnya makin merah.
Lisa mengalihkan atensinya pada pria berkemeja dibelakang pasangan tersebut. Iya segera menghampirinya. Menyapanya secara formal.