Satu hal yang selalu membuat Frederic sakit adalah,saat meninggalkan dan juga ditinggalkan oleh Lisa. Dibalut kaca mata hitam kesayangannya,pria itu memeluk erat tubuh Lisa sebelum melepaskannya bersama sang manager.
Puluhan pesan telah Iya dikte secara jelas pada Wonjae,sejak mereka dalam perjalanan menuju bandara lima belas menit lalu. Hingga membuat pria yang ternyata jauh lebih muda dari kekasihnya ini,pucat dan tidak sanggup mengeluarkan suara selain mengangguk.
Kecupan hangat iya berikan di kening Lisa lembut.
"Jangan lupa untuk menelponku saat sampai nanti,oke!" ucapnya diangguki lemas oleh gadis itu. Sepertinya Dia juga berat untuk berpisah dengannya kali ini. Apa lagi sejak kejadian dimalam itu,Frederic sama sekali tidak membiarkan Lisa kemana-mana selain dengannya. Iya memanjakan gadis itu layaknya disurga. Memberikan segala yang terbaik,meski Lisa sama sekali tak pernah meminta.
"Jangan lupa makan-makanan sehat! Jangan terlalu sering membeli makanan dari luar!" terus Frederic yang sekali lagi hanya di balas anggukan oleh Lisa.
"Aku sudah memberi tahu semua yang kau butuhkan pada managermu. Seluruh barang-barang barumu akan Gerald kirimkan lusa,bersama dengan beberapa Vitamin dan minyak Salmon pesananmu." Iya mengecup puncak kepala gadis itu yang kini bersandar di pundaknya.
"Terimakasih,Fred." ucap Lisa itu pelan
"Allways for you,sayang. Aku menunggumu kembali ke Paris." balas Frederic
Lisa mengangguk diikuti senyum tipis.Bulan depan memang Lisa memiliki jadwal diParis,untuk menghadiri acara milik Heddy.
"Heddy bilang acaranya akan sangat tertutup dan diakhiri dengan pesta,kau datang?" tanya Lisa
"Jika disana ada Kau, Aku pasti juga disana." balas Frederic membuat Lisa tidak sanggup menyembunyikan rasa gembiranya "Kau suka pesta,kan. Aku akan menemanimu disana."
"Benarkah?" Lisa mengangkat kepalanya
Frederic mengangguk pelan.
"Iya." balas pria itu
"Jadi kita akan menari di sana kan?" Tanya Lisa sekali lagi,kali ini terlihat jauh lebih antusias
"Kau menari,aku hanya akan ada disisimu." balas Frederic
Lisa sedikit mengerucutkan bibirnya,kecewa.
Tapi bukankah juga akan aneh jika Frederic yang pendiam dan kalem ini menari diatas dance floor. Harga dirinya pasti akan hilang dalam hitungan detik jika sampai melakukannya.
"Lisa,kita harus masuk ke pesawat." Wonjae menghampiri Lisa,membuat Frederic menatap pria itu sedikit tidak suka dari balik kacamatanya.
Lisa mengangguk pelan,Iya kembali menatap Frederic yang juga masih menatapnya. " Aku pulang,Fred. Jangan bekerja sampai terlalu larut,kau sudah kaya raya. Hartamu bahkan tidak akan habis hingga punya cucu nanti."
Frederic tertawa mendengar perkataan Lisa,iya mengusak kepala gadis itu pelan.
"Baik,sayang. Kau juga jangan terlalu lama berada di ruang latihan. Telpon aku!" balasnya
Wonjae menghela nafas pelan. Berada diposisi orang ketiga yang berperan sebagai nyamuk bayangan benar-benar menyebalkan.
Awal Iya bertemu Frederic,tak pernah terblesit sedikitpun jika pria ini akan menjadi kekasih Lisa. Meski memang sejak awal,pria itu sudah begitu terus terang. Namun mengingat sifat Lisa yang mudah berteman dengan siapa saja,membuatnya ragu jika mereka akan bersama. Apalagi Frederic adalah anak dari pemilik grup raksasa LVMH,yang Lisa sendiri berada dibawah naungan grup tersebut sebagai Ambasador dari dua merk perusahaan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/348153837-288-k833315.jpg)