Lisa berlari kebelakang panggung setelah konser hari pertama di Amsterdam akhirnya selesai. Wajahnya sumringah saat melihat sosok pria tinggi dengan balutan baju polo putih merentangkan kedua tangan menyambutnya.
Baru satu minggu Iya tidak bertemu dengan pria itu namun rasanya sudah benar-benar rindu. Tawanya melengking saat Frederic sedikit mengangkat tubuh kecilnya sambil berputar. Berkali-kali pria itu menghujaninya dengan kecupan manis di wajah dan ujung kepala membuatnya sedikit menahan malu karena saat ini mereka benar-benar menjadi pusat perhatian.
Beberapa staff yang sejak tadi memperhatikan mereka segera membubarkan diri saat Frederic melepas pelukannya dari tubuh Lisa. Aura kuat miliknya memang selalu mampu untuk mengintimidasi siapapun disekelilingnya meski Iya tak melakukan apapun.
"Selamat atas konsermu,sayang." ucap Frederic sedikit memelankan suaranya
"Terimakasih,Fred. Aku tidak menyangka kau akan benar-benar datang." balas gadis itu terlihat benar-benar senang.
"Kau tahu aku tidak akan pernah mengingkari janjiku." Frederic menyentuh ujung kepala Lisa kemudian mengusapnya lembut.
"Aku tahu. Terimakasih." tak lagi sungkan Lisa kembali memeluk Frederic kali ini lebih erat. Senyum diwajahnya sama sekali tidak pudar sejak pertama melihat Frederic di salah satu bangku penonton tadi,jantungnya berdebar seirama dengan ribuan kupu-kupu yang beterbangan diperutnya.
"Lisa!" mendengar namanya dipanggil oleh seseorang,Lisa segera melepaskan pelukannya ditubuh Frederic. Mata bulatnya menyorot rekan segrupnya yang tiba-tiba ada di belakangnya.
"Chaeng. Ada apa?" ucap Lisa bertanya
"Aku kira kau kemana?kita harus segera keluar bertemu dengan beberapa penggemar sebelum lanjut ke hotel." terang Roseanne Park
"Benarkah. Aku kira kita masih memiliki sedikit waktu."Lisa merengut kecewa ,Iya mengalihkan pandangannya kearah Frederic.
"Fred,aku harus kembali dan keluar menuju Van sekaligus bertemu beberapa penggemar diluar."ucapnya
Frederic mengangguk "Aku akan menemuimu kembali nanti." sekali lagi Iya mengusap lembut ujung kepala Lisa. Satu kecupan iya bubuhkan didahi gadis tersebut sebagai salam perpisahan..
"Hati-hati dijalan."bisiknya
"Umm." Lisa mengangguk dengan wajahnya merona
"Aku titip pacarku,Roseann." UcapNya pada Roseanne yang hanya dibalas senyum simpul oleh gadis itu.
***
"Apa yang sedang kau lakukan,tidak ikut party bersama yang lain?" Jane meletakkan bokongnya di samping Roseanne Park.
"Aku sedang tidak enak badan." balas gadis itu terdengar dingin.
Jane meletakkan gelas wine ditangannya keatas meja. Iya menghela nafasnya pelan.
"Sedang ada masalah? Ingin cerita denganku?"
Roseanne melirik wanita disampingnya,sejak dulu Iya sama sekali tidak pernah memiliki hubungan yang benar-benar dekat dengan rekan kerja kecuali ketiga member grupnya begutu juga dengan Jane. Meski wanita itu merupakan orang yang selalu ada diselilingnya,namun Roseanne tetap membentangkan dinding pembatas diantara mereka.
"It's ok unie. Aku baik-baik saja." katanya mulai tidak nyaman.
"Baiklah." Jane kembali meraih gelas miliknya dari atas meja kemudian berdiri."Tidakkah kau merasa ini adil. Kau bekerja sangat keras namun selalu dia yang mendapatkan perhatian?"