Jeon Jungkook menjatuhkan ponsel ditangannya.Tatapannya kosong bagai cangkang tak berisi. Senyum sumringah beberapa menit lalu saat Roseanne tiba-tiba menghubunginya untuk pertama kali sejak tiga bulan lalu,tenggelam diganti sendu yang menjalar hingga ulu hatinya.
"Lisa berkencan dengan Frederic Arnault,KAU PUAS!"
Teriakan Roseanne dari ujung telpon masih berdengung ditelinganya. Lisa telah berkencan dengan pria lain,begitulah singkatnya dari kalimat Roseanne.
Patah hati lagi.
Untuk kesekian kali,Jeon Jungkook menangisi gadis itu dengan alasan yang sama. Sebenarnya apa yang membuat mereka tidak bisa bersatu hingga kini. Apa kurang dari seorang Jeon Jungkook dimata Lisa hingga iya terus mencampakan pria malang itu.
"HAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Jatuh diatas lantai tempatnya berdiri,Air mata pria itu akhirnya mulai bercucuran.
Bayangan manis Lisa yang selalu bersikap ceria saat bertemu dengannya dulu berputar diingatan Jeon,menciptakan bekas sayatan baru dihatinya yang sudah compang camping.
"KENAPA HARUS KALI INI JUGA! APA AKU BEGITU BURUK BAGINYA,HINGGA KAU TIDAK MEMBERIKU KESEMPATAN UNTUK MENJAGANYA....SIALAN!" teriaknya frustasi.
Kali ini tidak ada yang bisa iya salahkan selain takdir yang diciptakan oleh Tuhan yang iya percayai selama ini. Setiap malam,didalam kesunyian Jeon selalu mengagungkan namaNya,berharap keajaiban akan datang dengan iya taat atas segala perintahNya.
Namun, Tuhan sepertinya tuli sampai semua do'a-do'anya selama ini tidak didengar. Untuk kedua kali,Iya harus kehilangan gadis yang menjadi arah dan tujuannya selama ini. Bukankah cukup siksaan yang Dia berikan dengan menyatukan gadis itu dengan pria yang dianggap layaknya seorang kakak sendiri tiga tahun lalu.
Tidakkah cukup,iya harus menahan iri dan cemburu setiap kali iya tahu jika gadisnya dicumbu dengan mesra oleh pria lain yang merupakan kakaknya sendiri. Meski tidak sedarah,hubungannya dengan pria itu ibarat denyut nadi.
"Aku selalu taat padamu,kenapa kau tak memberiku kesempatan Tuhan..." Iya bersimpuh diatas lantai menangisi kisah cintanya sekali lagi.
Rintik hujan perlahan mulai deras diluar sana,seolah ikut menangis bersama Jeon Jungkook malam ini.
"HUUUUAAAAAAA." Sekalai lagi pria itu berteriak frustasi,melepas segala emosi yang selama ini coba iya tahan meski akhirnya iya gagal kali ini.
Selamat kehilangan Jeon Jungkook.Maaf sekali lagi kisahmu belum bisa berakhir manis seperti harapanmu.
***
"Bagaimana,enak kan?" Frederic mengusap ujung bibir Lisa
Gadis itu mengangguk,mengiyakan. Iya kembali menyuap satu potong daging kedalam mulutnya.
"Lisa....?" panggil Frederic membuat gadis yang tengah asik mengunyah potongan daging itu segera mengalihkan atensi padanya.
"Seberapa dekat kau dengan rekan grupmu?" terusnya
Lisa meletakkan garpu dan pisau ditangannya keatas piring,Iya kemudian melipat kedua tangannya diatas meja. Senyum cerah tanda jika iya sangat bahagia merekah membuat Frederic untuk kesekian kali bersyukur karena sekarang telah berhasil memiliki gadis itu.
"Sangat dekat." balasnya "Kami itu seperti ini.." Iya mengaitkan kedua jari telunjuknya membentuk simpul tali.
"Kami saling menyayangi,Fred. Bagiku mereka sama dengan saudara. Jenny dan Jisoo unie sudah kuanggap kakak perempuanku sendiri,sementara Roseanne dia adalah segalanya bagiku. Banyak orang menganggap kami saudara kembar sejak dulu,karena sikap kekanakan kami yang begitu mirip dan kau tahu Fred...Sejak iya datang ke Korea dan menjadi peserta pelatihan aku merasa jika kami memang ditakdirkan untuk bertemu." ucap Lisa semangat,senyumnya tak luntur sama sekali.
