"Aku tidak bermaksud untuk ikut campur dalam permasalahan pribadimu,tapi aku akan selalu ada disisimu apapun yang akan terjadi dimasa depan. Mungkin kau akan merasa risih denganku,namun aku tidak ingin munafik untuk mengatakan jika aku hanya ingin berteman denganmu. Aku menyukaimu,sejak aku tahu siapa dirimu."
Lisa menghela nafasnya pelan.Ingatannya masih berputar dengan kalimat Frederic dipertemuan terakhir mereka tiga minggu lalu.
"Peter mengatakan padaku,jika aku harus menjadi temanmu jika ingin dekat denganmu. Tapi aku tidak bisa.Tujuanku bukan untuk menjadi temanmu,aku ingin memiliki hubungan yang serius denganmu."
"Tidak masalah jika harus menunggu.Aku akan berusaha melakukan yang terbaik untukmu."
"Kau sedang banyak fikiran?"Wongjae duduk disamping gadis bersurai pendek itu dengan dua kaleng soda ditangannya.
Lisa mengalihkan pandangannya pada manager barunya tersebut "Apa aku masih memiliki jadwal lain hari ini?"Ucap Lisa mengabaikan pertanyaan Wongjae
"Tidak ada,kau bisa langsung pulang."Iya memberikan satu kaleng soda ditangannya pada Lisa,yang segera diterima gadis itu.
KLEK
Lelehan soda menyembur keluar dari dalam kaleng,membuat Lisa buru-buru menyesapnya.Gadis itu mengatupkan kelopak matanya rapat menahan rasa asam dan manis yang baru saja melalui kerongkongannya.
"Aku mendapatkan beberapa pesan,dari rekanmu malam itu." Wongjae berucap setelah cukup lama mereka saling berdiam menikmati soda ditangan masing-masing.
Iya mengeluarkan ponsel disaku celananya,kemudian menunjukkan beberapa pesan dari pria yang sangat Lisa kenal.
"Dia menanyakan kabarmu hampir setiap hari padaku?Awalnya aku terkejut,bagaimana dia bisa menemukan nomorku.Namun setelah mengingat bagaimana dia berada direstaurant bersamamu,membuatku sadar jika dia bukan orang biasa?" terusnya
Lisa meraih ponsel milik managernya,satu demi satu pesan dari pria itu iya baca.
Maaf aku mengganggumu,
Lisa mengabaikanku sejak terakhir kali kami bertemu.
Bisakah aku tahu bagaimana keadaannya?
"Dia terlihat sangat mengkhawatirkanmu?"Wongjae menatap gadis disampingnya,yang masih terus membaca deretan pesan diponsel miliknya.
Lisa sama sekali tidak bergeming,sudah tiga minggu sejak pertemuan terakhir mereka.Iya memilih menjauh sepenuhnya dari pria itu,menghapus nomornya dan juga memblokir semua akun media pribadinya dari pria itu adalah langkah awal yang iya lakukan.Iya tidak ingin memiliki hubungan kerja tidak sehat jika iya tidak langsung mengambil tindakan bagi Frederic.Apalagi pria itu secara terang-terangan mengakui perasaannya pada Lisa.
Selain itu,iya juga belum siap untuk kembali merasakan jatuh cinta.Perpisahannya dengan salah satu idol papan atas setahun lalu,masih meninggalkan luka yang cukup dalam dihatinya.
Lisa mengembalikan ponsel milik managernya setelah sampai dibaris paling bawah dari deretan pesan yang dikirim oleh Frederic.
"Aku tidak akan mengatakan pada siapapun tentang hal ini,kau tidak perlu khawatir." Wongjae memasukkan kembali ponsel ditangannya kedalam saku celana. Meski tak ditanggapi oleh Lisa namun iya tahu jika gadis itu mendengarkan dengan seksama.
***
"Lisa-ya,selamat!"Jenny Kim memeluk erat rekan satu grupnya setelah berlari masuk keruang latihan.
"Kau sudah mendapatkannya?"tanya Kim Jisoo yang ikut bergabung dengan dua gadis dalam ruangan itu.Iya meletakkan tas selempangnya diatas lantai bersamaan dengan jaket tebal yang iya kenakan saat perjalanan diluar tadi.