Belasan botol alkohol berserakan disekeliling Jeon Jungkook saat ini. Speaker super besar miliknya dibiarkan menyala dengan suara cukup keras. Bibi Nam yang seharusnya datang untuk membereskan rumah,terpaksa iya larang untuk datang hari itu karena suasana hatinya yang benar-benar buruk.
Jeon Jungkook menghukum dirinya dengan mabuk berat hampir tiga hari ini. Tanpa makan makanan yang baik pria itu hidup dengan cairan pegar yang setiap hari membasahi lambungnya.
Salahkah iya jatuh hati?
Itulah yang selalu memenuhi pikirannya sejak kejadian tiga hari lalu. Iya telah berusaha memendam perasaannya selama bertahun pada gadis yang sayangnya adalah temannya sendiri.
Memang salahnya,saat itu iya terlalu naif untuk mengakui perasaannya sendiri.Ia terbuai rayuan perempuan lain yang menawarkan kenikmatan dunia dan melupakan sejenak perasaannya.Hingga waktu berjalan cepat dan takdir berkata lain.
Hyung (kakak laki-laki) dalam grupnya lebih dulu mengungkapkan perasaannya pada gadis itu yang berakir diterima. Jungkook patah hati untuk yang pertama kali meski iya pun tengah menjalin hubungan dengan gadis lain. Hatinya gelisah setiap malam,menyesali segala kebodohannya yang tidak bisa jujur terhadap perasaannya sendiri.
Setelah menunggu selama dua tahun,sebuah harapan akhirnya hadir bagi Jungkook. Seokjin memutuskan untuk mengahiri hubungannya dengan Lalisa. Tidak tahu apa alasan yang membuat pria itu tega melepas wanita seperti Lisa,namun Jungkook sama sekali tidak mau tahu. Iya menganggap jika ini adalah sebuah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya selama ini.
Segala usaha Jungkook lakukan untuk bisa dekat dengan gadis itu,termasuk saat gadis itu berusaha menjodohkannya dengan Roseanne. Awalnya Jungkook tidak masalah,karena dengan begitu iya jadi memiliki hubungan yang jauh lebih dekat dengan Lisa.
Tapi sepertinya semua keinginannya juga tidak akan sampai kali ini. Gadis itu justru akan makin jauh karena kebodohannya.
Salahkah jatuh hati?
***
Lisa membuka selimut yang membungkus tubuhnya saat pintu kamarnya yang terkunci dibuka oleh seseorang dari luar. Tidak perlu tanya dan curiga siapa orangnya karena Lisa sudah tahu.
"Kau membuat Jisoo tidak berhenti menerorku sejak kemarin,Lisa." Suara lembut mengalun memenuhi ruangan serba putih itu.
Lisa memalingkan mukanya,lingkar hitam dibawah mataya dengan banyak jejak air mata di pipi sudah cukup menjadi jawaban dari segala hal yang Alice pikirkan saat perjalanan kemari.
"Ayo bangun,hari ini jadwal Love untuk pulang dari Day Care ." Alice menyingkap paksa selimut coklat muda milik Lisa,membiarkan gadis itu menatap sinis dirinya dengan bibir manyun seperti bebek.
"Kau juga memiliki jadwal pribadi hari ini." gadis berperawakan tinggi itu beralih ke arah jendela,Iya menarik tali gorden agar cahaya bisa masuk kedalam ruangan.
"IYA!" dengan wajah super kesal dan sebal,Lisa akhirnya bangun dari ranjang. Iya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Kau mau pakai pakaian yang mana?" Teriak Alice membuka lemari milik Lisa.Sudah hal biasa baginya untuk menyiapkan pakaian gadis itu jika sifat leletnya kambuh seperti hari ini.
"Mwana swaja." seru gadis itu tidak jelas mungkin sedang gosok gigi.
Namun meski begitu Alice tetap paham,gadis itu mengeluarkan sebuah crop top putih,jaket denim biru dan rok pendek biru. Snekers favorit Lisa iya keluarkan dari dalam lemari lengkap dengan kos kaki putih berlogo.
Lima belas menit melakukan ritual rutin didalam kamar mandi,Lisa keluar dengan handuk kimono serta rambut yang digulung menggunakan handuk lain.
Iya segera mengenakan pakaian yang disiapkan oleh Alice,kemudian pergi kedepan cermin untuk melakukan menghias wajahnya.