Kehidupan terus berjalan,setelah pertemuan kedua mereka diacara makan malam spesial yang Frederic buat dengan alasan Perayaan Album baru Lisa. Mereka kembali dengan kehidupan masing-masing,Lisa sibuk dengan segala aktivitas pribadinya di Korea Selatan,sedangkan Frederic kembali dalam rutinitasnya diperusahaan.
Selain bekerja diperusahaan yang dipimpinnya,Frederic juga tidak jarang menemani Ayah dan ibunya ke berbagai event perusahaan bersama saudaranya yang lain. Hal ini sudah berlangsung sejak mereka beranjak dewasa,hal ini dilakukan dengan tujuan agar seluruh keluarga mengerti dan ikut andil dalam kemajuan serta tatanan bisnis yang dimiliki oleh Ayahnya.
Selain itu,usia Bernard Arnault yang hampir menyentuh batas pensiun perusahaan juga menjadi alasan mengapa iya melibatkan seluruh keluarganya dalam perjalanan bisnisnya. Tidak dipungkiri jika saat ini iya pun tengah menguji kelima anaknya untuk menunjukkan potensi terbaik mereka,sehingga salah satu dari mereka dapat menggantikannya suatu hari nanti.
Mendapatkan pendidikan terbaik serta pengalaman bekerja diluar perusahaan keluarga,membuat kelimanya menonjol dengan cara masing-masing. Dan ini kadang membuat pemimpin Arnault tersebut bingung sekaligus bangga.
Frederic berjalan menyusuri ruang keluarga menuju ruang makan dimana acara makan malam keluarga berlangsung. Makan malam keluarga?mungkin bagi sebagian orang acara seperti ini adalah hal biasa,namun tidak bagi keluarga Arnault.Pekerjaan yang mereka miliki dan juga karena tiga dari lima putri dan pangeran dikeluarga tersebut telah berkeluarga serta memiliki tempat tinggal sendiri,menjadikan moment seperti ini adalah moment yang sangat berharga.Masih dengan pakaian kantornya,Frederic berjalan sedikit terburu-buru. Iya terlambat lima menit dari waktu yang ditentukan ayahnya seminggu lalu,dan ini tentu akan menjadi hal buruk jika iya tak memiliki alasan yang bagus untuk ayahnya dengar nanti.
"Kau terlambat,nak?" Frederic tersenyum lembut pada sosok perempuan paruh baya yang baru saja keluar dari arah dapur ditemani dua orang pelayan dibelakangnya.
Frederic segera menghampiri wanita paruh baya tersebut kemudian memeluknya hangat."Aku bertemu dengan Peter dulu sebelum kesini,bu." ucapnya
"Tidak biasanya kau bertemu dengannya.Apa ada masalah?" Frederic melepas pelukannya dari sang ibu,kemudian menuntunnya untuk menuju meja makan.
"Tidak ada,bu. Kami hanya bicara santai."balasnya "Apa Ayah sudah disana?"
"Ayahmu masih diruang kerja bersama Antoni." balas Helen yang tanpa iya sadari telah membuat putra ketiganya menghembuskan nafas lega karena setidaknya iya tidak harus menyiapkan alasan palsu pada sang ayah atas keterlambatannya malam ini.
Sampai dimeja makan,disana telah duduk kakak perempuan satu-satunya,adik laki-lakinya Jean dan kakak laki-laki keduanya Alexandre serta iparnya Guyot,selain itu kakak ipar dari kakak laki-laki pertamanya juga telah berada disana bersama dengan putranya.Frederic segera menyapa semuanya seperti biasa,kemudian duduk dikursi miliknya disamping Alexandre.
Tidak sampai lima menit sejak Frederic duduk,Ayah bersama dengan saudara laki-lakinya datang bergabung bersama mereka. Setelah memastikan semua anggota keluarga telah berkumpul dimeja makan,Jully, kepala pelayan dikeluarga Arnault segera memberi aba-aba pada beberapa pelayan untuk membawa makanan pembuka yang telah mereka siapkan sejak sore tadi.
"Aku dengar kau makan malam dengan anak emas Hedy,nak?" Frederic tersedak ludahnya sendiri mendengar pertanyaan mendadak ayahnya. Iya segera meraih gelas berisi air putih dihadapannya kemudian meneguknya seperempat kemudian segera membenarkan posisinya kembali sebelum mendapat teguran dari sang Ibu yang juga sama terkejutnya dengannya.
"Anak emas Hedy?Siapa?" Guyot menyenggol lengan suaminya,berbisik.
Frederic tidak berani menatap Ayahnya,iya belum siap untuk menjelaskan apapun pada pria tua itu.Selain itu hubungannya dengan Lisa tidak lebih hanya sekedar kenalan biasa,belum ada kemajuan sama sekali sejak pertemuan kedua mereka tiga bulan lalu.