Bruk. Satu hantaman keras mendarat tepat diwajah sosok bertopi biru yang ada didalam ruang rawat Boss. Bible memukul wajahnya keras. Tapi tidak ada suara jeritan atau setidaknya terkejut, hanya rematan plastik yang dipeluk erat menghindari suara bising memenuhi ruangan.
Bible berpikir, apa orang ini tidak ingin menimbulkan suara dalam ruangan? Benar juga. Bible juga tidak mau membuat keributan, apalagi anaknya terlihat sudah tertidur yang sepertinya tidak terganggu akan suara yang ia timbulkan barusan. Maka, dengan tarikan keras, Bible membawa sosok asing itu jauh dari ruangan anaknya, ke gedung belakang rumah sakit yang sepi.
Melempar topinya sembarangan setelah menekan leher orang itu ke tembok. Mencoba melihat wajah itu untuk mengenali siapa. "Siapa kau?" Tanya Bible dengan geraman marah, tangannya sudah terangkat tinggi untuk kembali melayangkan bogem mentah, tapi kemudian suara bagai hembusan angin menyapa pendengaranya, suara kecil yang untungnya masih bisa terdengar.
"Bai... Ben"
"Kau" mata Bible membola, suara ini, dia mengenalnya. Membuat tangannya yang sudah menggantung di udara tertahan tidak jadi melayangkan pukulan, namun lengannya masih sempat menekan kuat sebelum ia menghempaskannya ke lantai.
"BUILD JAKAPAN APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriaknya marah, dia hampir menendang tubuh lemah yang terkapar dilantai sedang terbatuk. Tapi tidak jadi, dan untuk menyalurkan kekesalan Bible menendang tiang dibelakangnya dan memukulnya sekali sebelum kembali menarik kerah baju Build Jakapan yang kembali membuat nafasnya tertahan.
"Apa kau sudah gila! Apa yang kau lakukan disini"
"Aku...ingin... menjenguk Richie" akunya lirih, ia sulit bernafas, tapi tidak begitu bertenaga untuk melawan Bible Wichapas, dia belum makan. Tadinya dia membeli makan dan berniat duduk agak jauh dari ruangan Boss, setidaknya jika tidak bisa masuk dan menunggu di dalam, Build masih bisa melihat anak itu dari kejauhan, tidak apa itu sudah cukup, ia bisa makan dan minum obat sambil melihat anaknya. Yeah anaknya, anaknya dengan Bible Wichapas, Boss Wichapas atau yang sebelumnya adalah Prince Richie Puttha Wichapas.
Tapi entah sebuah keberuntungan atau apa, dia tidak melihat siapapun didalam menunggu Boss maka Build memutuskan untuk masuk, hanya ingin sebentar, setidaknya ia hanya ingin mengecup kepala sang anak lalu menjauh, tapi tidak ia sangka malah Bible memergokinya dan dihajar oleh pria itu.
Meski begitu dia cukup senang, rupanya Bible menjaga Boss dengan sangat baik, terlihat sekali jika pria itu takut ketika orang asing memasuki ruangan anaknya dimalam hari seperti orang jahat.
"Richie? Tidak ada yang namanya Richie disini" Bible menekan kuat kerah baju Build semakin mempersulit jalan nafas pria itu. Dia bisa mati, hanya dengan tangan kosong, pria ini bisa membunuhnya. Maka dengan gerakan pelan, ia mengusap tangan Bible, memberitahu pria itu untuk melepaskannya.
"Jangan...kau....jangan jadi pembunuh...." Seketika, cengkeraman itu terlepas, kembali menjatuhkan Build ke lantai sambil menghirup nafas sebanyak-banyaknya.
"Pergi" tapi belum puas ia mengambil nafas, perkataan Bible kembali membuatnya menahan nafas. Pergi? Dia bukan saja belum puas mengambil nafas, tapi juga belum puas melihat sang anak. Dia ingin menjaganya, setidaknya satu malam.
"Aku ingin menjaga Ri...Boss...khun Boss" entahlah, Build sendiri tidak tahu bagaimana seharusnya dia menyebut. Richie? Tidak, mereka mengganti nama itu sejak awal tanda bahwa mereka tidak menyukai nama pemberiannya. Build tidak masalah. Toh, Boss Chaikamon Wichapas juga nama yang bagus.
Tapi memanggilnya dengan nama Boss dan mengakuinya sebagai anaknya, rasanya dia mengkhayal sekali. Bayinya dulu kecil mungil, agak lusuh dan kusam, sedang Boss Wichapas pemuda dengan segala jenis barang-barang mewah menempel ditubuhnya, memanggilnya dengan sebutan "anakku" terasa seperti dia menghina anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again - 44444 | BibleBuild
FanficJika hidup adalah sebuah buku, bersamamu adalah bab favoritku.