Like a Cinderella?

187 24 1
                                    

[Boss...

'Aku tidak ingin membahasnya'

Seolah tahu apa yang akan ia bicarakan, pemuda itu langsung menunjukkan ponselnya tepat diwajah Bubble.

'Aku menurut padamu untuk meminta maaf pada daddy soal hari itu. Aku juga menghargaimu dengan tidak bertanya lebih jauh tentang masalah apa yang sebenarnya terjadi padamu hingga membuatmu menangis begitu. Jadi kuharap kau juga melakukan hal yang sama'

Bubble menghela nafas. "Itu seperti kau sudah tahu apa yang ingin aku bicarakan." Sekali lagi dia menghela nafas. "Jika aku katakan kenapa aku menangis hari itu...

'Phi, hubunganku dengan daddy buruk karenanya. Apa kau juga ingin hubungan kita buruk karena hal yang sama?]

Kembali Bubble menghela nafas. Entah sudah berapa kali sepagi ini. Sejak semalam, bahkan ia sampai tidak tidur saking kepalanya penuh sesak. Dia tidak tahu harus bagaimana, tidak tahu harus melakukan apa, bahkan ia juga tidak tahu bagaimana menghadapinya.

Hubungan mereka buruk karenanya. Artinya memang benar ada sesuatu yang tidak diketahuinya antara Boss dan Bible.

Huft....

Apa? Apa yang tidak ia ketahui? Tck.

"Nona Bubble"

Hmm? Gadis itu menjawab sekenanya.

"Maaf"

Mendengar perempuan paruh baya yang merupakan kepala pelayan - penanggung jawab jika Bubble sedang memiliki kesibukan lain, mengatakan maaf, sontak membuat gadis itu menegakan badan. Oh apakah dia baru saja kurang ajar? Bersikap acuh tak acuh padahal wanita itu lebih tua darinya? Cepat-cepat, gadis itu segera berbalik, menghentikan pergerakan tangannya yang sedang mengaduk kuah dalam panci kecil untuk sarapan Boss.

"Aku yang minta maaf. Aku baru pulang bibi, maaf sudah tidak sopan"

"Ah bukan itu" cepat-cepat pula, si bibi menampik perkataan Bubble, menggeleng cepat seraya menggoyangkan tangannya ke kanan dan ke kiri tanda tidak setuju dengan perkataan Bubble.

"Saya tahu anda pasti lelah. Tapi ada hal yang perlu saya sampaikan" katanya.

Huh? Apa? Apa perlu minta maaf segala jika ingin menyampaikan sesuatu?

"Katakan saja bibi, tidak perlu meminta maaf"

Terlihat wanita itu mengigit bibirnya, matanya memerah dan berkaca. Ugh, ada apa? Kenapa membuat Bubble berpikir ada sesuatu yang terjadi. Memang banyak hal yang terjadi! Kacau dan kau masih berpikir sesuatu terjadi?! Luveier sadarlah, keadaan memang sedang kacau.

"Bibi, jangan membuat aku takut, katakan. Apa ada yang terjadi lagi semalam?" Saat ia pergi.

"Itu....

.

.

Itu....

Terasa seperti cekungan yang cukup dalam. Garis melintang, bekas jahitan, serta kulit halus tanpa rambut di dekat tempurung kepala.

Dengan ibu jari bertemu ujung jari telunjuknya, Bible merasa itu nyata. Bukan halusinasi apalagi pengaruh alkohol yang dia minum semalam. Itu hanya wine yang biasa ia minum setiap malam, mabuk sampai halusinasi terasa berlebihan sekali.

Apa karena sebelumnya dia juga sudah menenggak alkohol saat di kemping? Tapi itu hanya 0,5, dan Bible juga tidak minum terlalu banyak karena dia pun acuh tak acuh dalam permainan. Lalu yang semalam itu apa?

Once Again - 44444 | BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang