The Promise

173 25 5
                                    

Jika memungkinkan, hindari menjadi gelembung; untuk gelembung, bahkan sentuhan paling lembut pun berakibat fatal.

.

.

"Hey, kau okay?" Sentuhan Trigon di puncak kepalanya membuyarkan lamunan Bubble yang tiba-tiba terdiam setelah memasukan adonan roti kedalam oven. Tanpa menyalakan mesin pemanas itu dia hanya menutup begitu saja lalu berdiri menunggu. Jika Trigon tidak menekan tombol start maka sampai mereka beruban pun, adonan tidak akan menjadi roti harum dan bisa dimakan.

"Oh, ya. Mmmm"

"Kau sakit? Kau terlihat tidak sehat." pria itu meletakkan tangannya yang besar dan berjari panjang diatas kening gadis mungil yang masih saja kikuk seperti orang linglung.

"Tidak panas, suhunya normal, kau tidak sakit"

"Phi Trigon" Oh, atau benar-benar sakit. Penyakit tanpa gejala. Tiba-tiba memanggilnya dengan sebutan phi, pasti Bubble benar-benar tidak sehat. "Apa aku melewatkan sesuatu?"

Uh?

"Ada yang salah" ia mencicit. Wajahnya yang semula ceria, tiba-tiba memerah seolah darah terpompa dari ujung kaki hingga berakhir dikepala. Ia merapatkan tubuhnya pada tubuh besar Trigon dengan suara kusuk-kusuk isak yang tertahan.

"Seperti deja vu. Phi, ini menginginkan ku pada Ta dan Copper"

Hah? Kenapa mengingatkannya pada Tabdan Copper, sungguh Bubble Luveier benar-benar diluar nalar.

"Kenapa?"

"Aku harus mencari Bible" tapi, bukannya menjawab Trigon, gadis itu malah melepaskan pelukan, memisahkan semua kontak membuat pria itu terperanjat. Trigon memekik, memanggil nama Bubble, namun gadis lincah itu telah menghilang tertelan puntu dapur. Berlari cukup cepat menimbulkan suara nyaring hingga mengundang perhatian. Namun siapa yang peduli, dia hanya ingin cepat menemukan Bible Wichapas, ada yang ingin ia tanyakan perihal sesuatu.

Namun, ketika matanya berhasil menemukan sosoknya. Langkahnya justru terhenti, seketika tertahan saat kedua netra berkabutnya menangkap sosok Bible Wichapas diujung sana tengah bercengkrama dengan Build Jakapan. Pemandangan yang tidak ia kira akan nampak dalam jarak begitu dekat dan alam waktu yang singkat.

"Mereka berdua berbicara? Bahkan sambil tersenyum?"

Yeah, Bible Wichapas sedang berbicara berdua, dengan Build Jakapan yang tengah menata tempat barbeque dengan senyum tersungging di bibir pria itu. Bible Wichapas, tersenyum pada Build Jakapan.

.

.

Kekuatan dan kelemahannya. Kekuatannya adalah selalu tersenyum sekalipun memiliki banyak masalah. Kelemahannya, tidak bisa menyelesaikan masalah dan senyumnya adalah topeng persembunyian paling aman yang selalu ia andalkan.

Saat Boss dan Bible hanya melewatinya tanpa menyapa, bahkan Boss tidak memberikan salam, Build seolah paham bahwa ada sesuatu yang salah dengan keadaan. Dia ingat ketika mereka bertemu tadi siang bersama dengan Meen juga, Boss masih seramah biasanya walau tanpa bicara. Namun barusan, Boss melewatinya begitu saja, pergi naik ke kamarnya di ikuti Bible yang memberikan kunci mobil kepada seorang pelayan untuk mengangkut semua barang bilik Boss serta beberapa kotak bertuliskan kemping yang diperuntukan untuk nanti malam.

Once Again - 44444 | BibleBuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang