"BOSS! AWASSSSSS!"
Terlambat, saat pemuda itu mengalihkan pandangannya ketika namanya dipanggil keras, tubuhnya terlebih dahulu terlempar hingga cairan merah memercik dari sudut hidung, suara derap langkah terdengar mendekat, sebelum semuanya gelap hanya langit biru cerah yang perlahan mengabur yang tertangkap penglihatannya.
.
.
"Kau hanya sebentar-sebentar saja kenapa bawaannya banyak sekali sih Jai, seperti mau pindahan saja" sejak dirumah sampai ke asrama, Wanjai benar-benar dibuat panas telinganya oleh sang papa karena terus berbicara soal bawaannya yang banyak hanya untuk menginap di asrama selama 3 hari.
"Sudah betul lah tadi mau di antar daddy saja. Kenapa papa sok-sokan kalau ujung-ujungnya terus memarahiku" gerutunya yang langsung mendapat jitakkan di kepalanya.
"Daddy daddy daddy terus. Kalau sedang dengan papa jangan bawa-bawa daddy"
"Ya habisnya papa. Bawaan ku banyak itu karena teman-teman ku banyak. James juga ada, dia makannya banyak kalau bawa sedikit nanti rewel"
"James? Kau sekamar dengan James?" Gulf menjerit kaget, bagaimana bisa mereka menempatkan dominan dan carrier dalam satu kamar yang sama. Apa Bible Wichapas sudah gila mengizinkan peraturan seperti itu?
"Yang benar saja pa. Papa mau kepalaku di gorok paman Perth" sang anak merotasikan matanya.
"Ya kau bilang kan dimakan bersama James" Gulf mengerucutkan bibirnya "Papa terkejut tau"
"Memang kalau makan bersama harus tidur bersama? Meskipun aku anak Suppasit, tapi kelakuan ku ini Kannawut" balas Wanjai yang berhasil membuat sang papa tertawa. Yeah, tapi dari bagaimana caranya berbicara saja sudah Suppasit sekali.
"Jangan begitu, tidak sopan tau mengatai daddy seperti itu"
"Papa juga tidak sopan mentertawakan daddy begitu. Begitu-begitu dia daddy-ku tau pa"
Semakin tergelaklah Gulf pada perkataan anaknya. Yeah, meskipun sudah bercerai tapi hubungan keduanya tetap baik-baik saja. Mereka berkomunikasi dengan baik, saling bertegur sapa bahkan kerap sering keluar bersama untuk meluangkan waktu bagi Wanjai. Tidak ada cekcok seperti yang biasanya terjadi pada pasangan yang telah bercerai. Dan Gulf sangat bersyukur karena dulu tidak sampai harus berebut hak asuh anak atau terlibat perselisihan lebih lanjut.
"Iya iya, ambil sana dad....
"Waaaaaaa~~~~
Belum sempat perkataan Gulf selesai, sudah dipotong oleh teriakan keras beserta pelukan erat dari Wanjai yang terkejut, yang dirinya juga tidak kalah terkejut kala mendapati seonggok manusia terbaring ditengah lorong asrama yang sepi.
"Papa" Wanjai merengek, menahan lengan Gulf yang hendak mendekat untuk melihat sosok itu. "Ayo lihat, siapa tahu dia salah satu temanmu"
"Kalau dia orang mati bagaimana? Pa, dulu pernah ada orang mati di tangga lorong...
"Hush, kau bilang kelakuan mu Kannawut, kalau Kannawut kau tidak boleh mengabaikan orang yang butuh pertolongan" sela Gulf sambil mendekat, masih dengan tangan coba ditahan oleh Wanjai.
"Pa~~~
"Masih hidup, dia hanya pingsan Jai" Gulf menenangkan anaknya "Ayo bantu papa mengangkatnya, kita bawa kerumah sakit"
"Klinik asrama.... Ah tutup karena libur" Wanjai mengerang "Tapi Pa~~~"
"Jai, lihat, dia pucat sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again - 44444 | BibleBuild
FanfictionJika hidup adalah sebuah buku, bersamamu adalah bab favoritku.