Waktu adalah sesuatu yang paling kita inginkan. Namun, sesuatu yang kita gunakan paling buruk - William Penn.
Seperti ketika Build terseret dalam jurang masalah, sementara Bible memiliki makan malam bersama keluarga yang menyayanginya.
Ketika Build dimasukan kedalam sel sebagai saksi, Bible diantar tidur oleh ayahnya. Ketika Build tertidur dilantai dingin dalam penjara pertama kali, Bible tidur di kamarnya diatas ranjang empuk beserta selimut hangat.Hanya dalam semalam, Build lalu ditetapkan sebagai tersangka utama. Namanya langsung melejit disekolah Wichapas sebagai tersangka pembunuhan. Kabar burung menyebar bagai angin berhembus. Bahkan sebelum Build dinyatakan bersalah, dia sudah mengalami banyak kerugian.
Kamarnya diobrak-abrik siswa lain, pakaian miliknya, buku, tas sekolah, sepatu, hingga makanan-minuman yang Build sembunyikan untuk cadangan di rusak oleh siswa lain.
Baju-baju yang hanya beberapa lembar dibakar bersama buku, tas sekolah dan sepatu, makanannya dirusak, di injak dan dibuang ke tempat sampah, kamar yang semula tertata seketika kacau balau, tidak menyisakan secuilpun tempat dari kekacauan. Sehingga harus digembok menghalangi perusakan properti lainnya.
Komite disiplin diadakan untuk membahas masalah, hasil akhir, Build Jakapan dikeluarkan dari sekolah, sekolah membuka pintu seluas-luasnya kepada polisi jika ingin melakukan olah TKP dan pencarian barang bukti, tapi untuk hal lainnya, mereka angkat tangan.
Mereka membiarkan Build Jakapan berurusan langsung dengan keluarga korban dengan alasan, Kristian bukan pelajar Wichapas, sehingga bukan urusan pihak sekolah, malah itu bisa dianggap sebagai penyusupan karena anak itu masuk ke area Wichapas disaat anak tersebut bukan bagian dari sekolah.
Jadi, solusi akhir adalah, Build Jakapan akan bernegosiasi dengan keluarga korban untuk menemukan jalan tengah.
Tapi, dia hanya seorang anak, bagaimana caranya bernegosiasi dengan sebuah keluarga terkait kecelakaan, yang mana kecelakaan itu merenggut nyawa seseorang?
Apakah hal tersebut bisa dinegosiasi? Apa yang akan dilakukan orang tua korban terhadap pelaku yang menghilangkan nyawa anaknya?
"Nak, ini masih belum terlambat jika kau mau memberikan kesaksian yang sebenarnya, kau masih memiliki waktu sampai sidang putusan?" Seorang dokter di klinik kepolisian membujuk Build untuk setidaknya berbicara sedikit ketika dokter tua berambut putih itu mengobati tubuh Build muda yang babak belur dihajar orang tua korban.
Tentu saja, orang tua mana yang akan diam saja jika anaknya dibunuh oleh seseorang? Negosiasi seperti apa yang diharapkan, jelas mereka akan meminta hukuman setimpal, jika bisa, mereka mungkin akan meminta nyawa Build sebagai gantinya.
"Kau akan dapat masalah besar nak, yang disini" sambil membantu tangan Build mengusap perutnya, dokter hampir menangis juga "Kau juga harus memikirkan yang didalam sini"
Anaknya, yang nyawanya hampir melayang karena kaki berbalut sepatu mahal hampir menendang kuat dibagian perut setelah menendang dua kali di bagian dada.
Berterima kasihlah pada ajudan tuan menteri yang berhasil menahan, jika tidak dunia anak ini runtuh didepan mata, setelah masa depan nya terenggut, sebagian dari jiwanya pun ikut pergi. Sesuatu yang membuat pria dokter itu yakin bahwa si anak ini tidak mungkin membunuh orang.
Ataupun jika dia membunuh, bisa saja alasannya karena membela diri. Cukup kuat untuk membuktikan bahwa Build tidak bersalah, jikapun tetap divonis bersalah, dia tidak akan memiliki hukuman berat karena kesalahan tetap akan menjadi milik kedua belah pihak. Korban juga pelaku.
Build hamil, selain kehamilan dibawah umur, dia juga bukan seorang anak yang memiliki status kawin gantung - pernikahan diusia muda namun tidak harus tinggal bersama karena kedua belah pihak menginginkan masa remaja tetap berjalan sewajarnya, ikatan pernikahan itu sebagai pengingat bahwa keduanya telah memiliki satu sama lain walau belum menjalaninya seperti pasangan pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again - 44444 | BibleBuild
Hayran KurguJika hidup adalah sebuah buku, bersamamu adalah bab favoritku.