5. Lunar Eclipse

619 76 5
                                    

Jam pertama selesai 15 menit lebih awal. Matematika hari ini tidak terlalu memusingkan. Bu Wendy hanya memberikan beberapa materi setelah itu latihan soal. Tapi beliau memberikan sepuluh tugas untuk dikerjakan di rumah. Jum'at depan dibahas bersama dengan sistem acak. Nomor absen yang dipanggil diminta untuk menjelaskan jawabannya di depan kelas.

"Jungwon, bisa tolong bantu saya?" Bu Wendy membereskan barang-barang di mejanya sedikit panik

Jungwon segera menghampiri. "Iya, ada apa ya, Bu?"

"Begini, setelah ini saya harus nganter adek saya check up pasca operasi minggu lalu. Sudah telat banget. Bisa tolong antar laptop ini ke Pak Namjoon? Dia kayaknya lagi ngajar di kelas 12 IPA 3."

"Bisa, Bu."

Bu Wendy tersenyum lega. "Makasih, ya, Jungwon. Maaf banget Ibu ngerepotin kamu."

"Gapapa kok, Bu. Semoga adek Ibu juga cepat pulih."

"Makasih, ya, Jungwon." Setelah itu Bu Wendy pamit keluar kelas. Jungwon mengambil tas laptop tersebut lalu membawanya untuk diantar ke 12 IPA 3.

Tunggu. 12 IPA 3?

Jungwon berhenti di koridor. Kelas itu kelasnya Jay. Yang mana pasti ada cowok itu di sana. Ingin balik lagi ke kelas dan meminta Taesan untuk mengantarnya, sepertinya akan terlihat aneh. Jungwon pun berjalan sedikit lebih lambat dari biasanya.

Ia juga baru pertama kali ke area kelas 12. Paling mentok adalah kantin yang di dekat gedung kelas 12. Itu pun hanya beberapa kali. Dalam situasi begini, otak Jungwon tiba-tiba dipenuhi segala macam skenario. Seperti, saat ia sampai nanti, ia akan langsung memberikan tas ini dan buru-buru keluar. Akan lebih baik kalau Jay tidak ada di kelas. Tapi sepertinya mustahil karena ini masih jam belajar.

Jungwon naiki tangga sedikit berlari. Koridor terasa hening. Kelas 12 IPA 3 ada di pojok koridor sebelum belokan. Ia sesekali menoleh ke ruang kelas lainnya. Suara guru yang sedang menjelaskan materi terdengar sampai luar.

Dan sampai lah ia di depan pintu kelas yang ia tuju. Pintu itu tertutup. Hanya menyisakkan celah sedikit sehingga bagian depan kelas terlihat. Jungwon mengintip dari celah pintu untuk melihat sejenak apakah ada Pak Namjoon di sana. Tapi, bukan Pak Namjoon yang ia lihat, melainkan Jay yang sedang menulis sesuatu di papan tulis.

Baru saja Jungwon ingin mengetuk pintu, namun Jay sudah berbalik. Cowok itu langsung menjelaskan kepada teman-temannya tentang Teori Relativitas.

Penjelasan Jay panjang namun bisa dimengerti oleh Jungwon. Kalimatnya tidak berbelit. Seperti tentang pengertian teori tersebut, bagaimana Einstein bisa menemukan persamaannya, sifat cahaya yang konstan, lalu Jay juga memasukkan rumus dilatasi waktu.

Walaupun Jungwon masih kelas 10, namun ia tahu istilah-istilah itu karena ada kaitannya dengan alam semesta ini. Yang mana Jungwon sangat tertarik dengan topik tersebut.

"Terus, apa ada hubungannya sama black hole?" Salah satu siswi bertanya.

Jungwon pun langsung melihat ke arah Jay lagi. Pembahasan yang Jungwon sendiri ragu apakah Jay akan menjawabnya.

"Hm, ada. Tapi itu kejauhan. Kita bahas yang di sini dulu aja. Itu nanti terusannya ke fisika kuantum. Gue tanya, emang penjelasan gue tadi udah masuk ke otak lo-lo pada?"

"ENGGAAAAK."

Sontak seluruh kelas tertawa. Jay mengusap wajahnya lalu ia melihat ke arah Pak Namjoon.

"Tuh kan, Pak. Walaupun saya yang jelasin, mereka tetep gak ngerti. Padahal itu udah saya sederhanain penjelasannya."

"Ya jangan nyamain kita sama otak olimpiade lo lah, Jay." Kali ini Nicholas yang menyeletuk.

The Milky Way and The Lost Stars [jaywon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang