-9.

111 5 0
                                    

Happy Reading!!!

🐝


"Enak nggak Al peluk pelukan?" celetuk Gozi.

"HAH!?" teriak Athala.

Alfian hanya terdiam karena tidak paham maksud dari ucapan Gozi.

"Kapan Zi?" tanya Athala.

"kemarin njirr" ujar Rendra sambil membuang puntung rokoknya ke asbak yang ada di meja.

"Enggak" celetuk Alfian.

"Gue liat sendiri anjir" ujar Gozi lalu membuang puntungan rokoknya ke asbak.

"Ah nggak mungkin, gak percaya gue sama lo berdua" tolak Athala sambil menggelengkan kepalanya.

"Sumpah cok. demi nenek Rendra kawin lari"

"Anjirr lo Zi! ngapa bawa bawa nenek gue" hardik Rendra.

"Liat noh si tuyul nggak ada percayanya sama gue. Lo juga liat kan Rend?"

"Iya. Lagian nggak papa kali kalau si Al pelukan sama cewek asal jangan sama waria" canda Rendra.

"HAHAHA ANJIR" pekik Gozi.

Alfian tidak merespon apapun, lalu dengan cueknya dia membuang puntungan rokoknya ke tanah dan memijaknya dengan kaki.

"Lo liat gue dimana?" tanya Alfian dengan wajah cueknya.

Gozi dan Rendra terdiam lalu saling pandang, mereka berdua bertuas tuasan untuk menjawab pertanyaan Alfian.

"Lo aja" bisik Gozi.

"Nggak mau gue, kan lo yang ngomong duluan" tolak Rendra dengan suara kecil.

"Lo berdua liat gue dimana?" lontar Alfian dengan suara sedikit keras.

Gozi meneguk ludah lalu menarik nafasnya.

"Gu-gue liat pas kemarin lo berdua anter Syifa sama Dela" ujar Gozi.

Alfian terdiam dan berusaha mengingat sesuatu.

"Alah pura pura amnesia lo njir" ujar Rendra.

"Udalah Al ngapain sih ditutup tutupin, btw empuk nggak?" Gozi menggoda Alfian sambil tertawa.

"Anjir lah gue nggak tau cok, kepo nih gue" kesal Athala.

Flashback on

Motor sport hitam milik Alfian sedang berhenti di jalan Raya karena lampu lalu lintas yang menunjukkan tanda berhenti. Cewek cantik yang sedang diboncengnya itu hanya terdiam sambil membiarkan angin menerpa wajahnya.

Tidak lama kemudian lampu lalu lintas itu berubah warna, semua pengendara menancap gas motornya sama seperti Alfian. Dia menancap gas motornya itu dengan kecepatan di atas rata rata.

Syifa yang hanya memegang ujung tas Alfian hampir saja terhuyung ke belakang. Refleks dia memeluk pinggang Alfian dengan erat karena takut. Alfian terkejut karena merasa ada tangan yang sedang memeluknya. Dia langsung menepikan motornya dan menoleh ke belakang. Dia dapat melihat Syifa yang memejamkan matanya karena ketakutan.

"Maaf gue nggak sengaja" ujar Alfian.

Syifa tidak membalas ucapannya, dia tetap memejamkan matanya dan masih setia memeluk pinggang Alfian.

"Maaf" lirih Alfian.

Syifa mendengar suara itu lalu dia membuka matanya dan menatap ke depan. Betapa kagetnya dia melihat Alfian yang sangat dekat dengan wajahnya. Syifa yang sadar refleks melepaskan tangannya yang sedang memeluk Alfian.

ALFIAN BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang