-19.

74 5 0
                                    

Happy Reading!!!
🐝

****

Dua gadis cantik itu baru saja sampai di depan pintu ruang BK. Syifa tampak kelelahan karena berusaha menghentikan Dela. Saat Dela ingin membuka knop pintu, Syifa segera menghentikannya. Dela menoleh ke arah sahabatnya itu dengan tatapan heran.

"Del, udah, gue nggak mau urusannya makin panjang" ujar Syifa.

Dela menggeleng. "Enggak, pokoknya gue tetep laporin dia, Fa!"

"Del, gue mohon. Gue pastiin Kevin nggak akan berani sentuh gue, lagi"

"Fa, gue nggak bisa jamin orang kayak dia bisa berubah—" Dela menghentikan ucapannya saat pintu itu terbuka dan menampilkan pak Sariadi guru BK.

Pak Sariadi terheran. "Ada apa ini Syifa, Dela?"

"Pak—"

Syifa menggeleng dan tersenyum. "Enggak papa, Pak. Kita cuma lewat doang kok" ucap Syifa yang mampu membuat Dela terkejut.

"Oh yasudah sana, balik ke kelas. Bentar lagi udah bel masuk" ucap pak Sariadi lalu melenggang pergi meninggalkan mereka.

"Lo, kenapa sih, Fa? Kenapa lo masih belain dia. Setelah apa yang udah dia buat ke, lo?" Dela menggelengkan kepalanya karena heran.

"Del, gue cuma nggak mau lo, jadi kena imbasnya. Cukup gue aja, dan gue, yakin Kevin nggak akan pernah berani ganggu gue, lagi" tekan Syifa.

Dela terdiam. "Lo, percayakan sama, gue?" tanya Syifa.

Dela menghela nafas beratnya. "Iya, tapi kalo dia berani ganggu lo, lagi. Jangan harap lo, bisa cegah, gue ya, Fa"

Syifa mengangguk samar lalu tersenyum kecil.

Disisi lain ada sepasang mata yang melihat dua gadis cantik itu. Dia tampak heran dan sedikit jengkel.

"Kenapa sih, Fa? Kenapa masih baik disaat ada orang yang udah nyakitin, lo" gumamnya.

Orang itu menggertakkan giginya dan mengepalkan tangannya kuat teringat dengan seseorang.

****

Syifa menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul dua belas siang. Guru yang masuk dikelasnya pelajaran prakarya.

"Pak" serunya sambil berdiri.

Guru itu menoleh. "Iya ada apa Syifa?"

"Saya izin ke toilet, pak"

Guru itu mengangguk.

Dengan cepat ia berjalan dan masuk kedalam toilet yang hanya beda tiga kelas dari kelasnya. Gadis itu tengah mencuci tangannya di wastafel. Dan melihat dirinya dipantulan cermin. Syifa menghela nafas dan memejamkan matanya.

GUBRAKK.

Syifa terkaget mendengar suara gubrakan pintu lalu dia membuka matanya dan melihat Itu adalah ulah Anya and the geng, mereka masuk dan mengunci pintu toilet itu.

Anya berjalan ke arah Syifa lalu mendorong tubuh gadis itu yang membuatnya sedikit terhuyung.

"Lo, bisa nggak sih nggak usah ganggu hidup gue dan Kevin?!" bentak Anya.

ALFIAN BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang