-25.

65 3 0
                                    

Maaf ya kalau ada typo nya
Sebelum baca jangan lupa vote nya!
>Share cerita ini ke teman-teman kalian ya<
••••

•It's you- Ali Gatie🎶
••••
Happy Reading!!!
🐝

****

Dengan langkah cepat Syifa berjalan menyusuri koridor sekolah. Hari ini gadis itu datang lebih awal. Sehingga sekolah tampak sepi dan sunyi. Hanya beberapa orang saja yang sudah datang.

Syifa melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas. Setelah itu ia melepaskan ranselnya dan duduk dikursi. Syifa mengeluarkan novel dari dalam ransel dan menyambung bacaan yang ia baca tadi malam.

Saat asyik membaca ia dikejutkan dengan suara cempreng milik sahabatnya. "HAI SYIFAA" pekiknya sambil berlari kecil mendekat ke arah Syifa.

Syifa menutup telinganya dengan kedua tangan. "Del, jangan teriak dong. Pengang nih kuping gue" sarkasnya.

Mendengar itu Dela tertawa kecil sambil menunjukkan deretan giginya yang putih dan ada satu gingsul yang membuatnya tampak manis.

"Maaf ya gue gak sengaja" ujarnya lalu duduk di sebelah Syifa.

"Tumben lo dateng awal-awal gini, curiga gue" ucap Syifa.

"Ya Allah, Fa. Jahat bener lo sama gue. Emang muka gue patut untuk dicurigakan?" jawabnya mendramatis.

Syifa mengacungkan jari telunjuknya di depan Dela. "Pasti lo belum selesai matematika kan?" tebaknya. Melihat ekspresi Dela, Syifa menganggukan kepalanya. "Benar tebakan gue, tuh kerjain gue udah selesai" sambungnya sambil kembali fokus ke novel yang ia pegang.

Mendengar itu Dela segera memeluk sahabatnya itu dari samping. "Makasi sayangku, pengertian banget sih jadi temen" ucap Dela.

Sementara yang dipeluk hanya bisa pasrah dan menganggukkan kepalanya.

****

Alfian baru saja selesai memarkirkan motornya di tempat parkiran. Lalu ia berjalan menyusuri koridor dengan ekspresi yang selalu ia tampilkan.

"Woi, Al!" pekik ketiga temannya.

Alfian menghembuskan napas pasrah lalu menghentikan langkahnya.

Athala, Gozi, Rendra mereka menampilkan wajah ceria hari ini. Berbeda dengan Alfian, cowok itu tetap saja memasang wajah jutek dari awal masuk sekolah disini. Ekspresi itu tidak pernah berubah.

"Kusut banget muka lo, Al" celetuk Rendra sambil membetulkan letak posisi ranselnya.

"Iye kayak baju yang nggak disetrika satu minggu" jawab Gozi.

Mendengar itu Athala dan Rendra menyemburkan tawanya dengan keras.

"Hahaha"

ALFIAN BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang