- 34

38 28 0
                                    

"buset buset, perasaan gue baru Senin sekarang udah mau Senin lagi" protes Nala yang kini sedang menikmati malam Seninnya sembari bersantai dan bermain handphone di sofa ruang tengah.

Tapi ya, setidaknya dia besok masih bisa bersantai karna besok jadwal pelajaran nya belum aktif, alias masih pelaksana p5 dalam rangka presentasi. Jadi gadis itu tidak perlu bersusah payah untuk mengerjakan pr pr ataupun tugas yang seharus dia kumpulkan besok.

Ya begitulah, ntah harus disebut hoki atau kebetulan, Nala mensyukuri hal itu.

Saat gadis itu sedang asik rebahan dan fokus kepada update update terkini. Tiba tiba saja masuk notifikasi pesan WhatsApp yang berisi jadwal cap tiga jari besok.

Berarti besok Nala harus pergi ke sekolah SMP-nya dulu, untuk melakukan cap 3 jari. Mana jadwalnya dadakan juga.

"Njirlah, ga sekalian ngumumin nya beosk subuh, semoga semoga aja sih besok presentasi nya cepet, jadi gue tekejer"

Ya, gadis itu hanya berharap presentasi p5 cepat selesai, sehingga dia bisa langsung pergi ke sekolahnya yang dulu untuk mengikuti cap 3 jari.

Meskipun tidak jauh jauh amat, karna SMP-nya dan SMA-nya bersebelahan sebenarnya.

Dan terdapat gerbang bagian samping SMA-nya itu yang apabila dibuka, bisa langsung masuk ke area sekolah SMP-nya dulu.

Nala juga berharap besok gerbang itu dibuka, karna jika dilihat lihat murid SMA ini 70% adalah alumni dari SMP tersebut, jadi pasti banyak sekali yang akan mengikuti cap 3 jari besok.

Karna ya, bisa bisa saja menggunakan gerbang depan, tetapi mereka harus memutar dengan berjalan di jalan raya sedikit untuk mencapai gerbang depan SMP-nya, dan Nala tidak menginginkan hal itu, gadis itu benar benar berharap bahwa gerbang samping besok dibuka sehingga dia bisa menggunakan jalan pintas itu saja.

Ya, semoga.

✦ ✦ ✦

Pagi itu semua murid sibukkan dengan persiapan presentasi p5 yang akan dilaksanakan secara gabungan setiap dua kelas.

Begitu juga kelas Nala, yang akan melaksanakan presentasi gabungan dengan kelas 10.B, karna hal itulah, siswa siswa kelas 10. A kini sibuk membersihkan kelas kembali dan menyusun kursi meja mereka , karna kelas 10. A lah yang akan dipakai untuk presentasi gabungan.

Saat semua orang sibuk membersihkan kelasnya, nampaknya hal itu tidak berlaku bagi Nala yang juga sibuk berdiri di luar kelas. Dengan Karin di sampingnya, ya tentunya.

Selain memang menghindari pekerjaan bersih membersihkan yang tidak disukai oleh Nala. Pada saat yang sama juga dia sibuk melihat Elzan dari sana, meskipun dengan jarak yang cukup jauh, tidak apa apa.

Daripada gue ngebersihin kelas sih, lebih baik gue berdiri disini aja sementara yang lain nyapu ngepel, soalnya gue juga belum tentu bisa bantu bantu - ucap niat baik Nala dalam batin.

Ya, gadis itu jika sudah fokus melihat Elzan, dia tidak akan menyadari hal hal lain lagi.

Nampak dari jauh, Elzan yang memang sedang duduk dengan guru PPL lain, laki laki, ntahlah Nala tidak tahu namanya. Mereka berdua fokus memandang laptop mereka masing masing, nampak seperti sedang mengerjakan tugas kuliah.

Terserah. Yang penting laki laki itu tidak duduk bersama miss Nindya pagi ini, karna itu pasti akan membuat Nala sakit hati lagi. Karna jujur, perihal kemarin saja Nala belum mendapatkan titik terang, lalu cobaan apa lagi yang harus Nala cari jalan keluar sekarang?

"Nala, Karin, ayo masuk bentar lagi presentasi mau di mulai, guru guru pembimbing juga bentar lagi bakal ke kelas" panggil Lisa, wakil ketua kelas mereka, seolah mengintruksi.

Nala dan Karin yang mendengar hal itu sontak mengikuti perkataan Lisa.

Mereka berdua kemudian masuk ke kelas itu untuk mengikuti presentasi.

✦ ✦ ✦

Lagi dan lagi, tepat pada jam 10 mereka selesai presentasi, dan kini mereka jamkos serta bebas untuk melakukan apa saja sebelum jam pulang tiba.

Ya sebenarnya Nala kini lumayan lapar, dan saat ini sudah lewat jam istana pertama, awalnya Nala memang ingin ke kantin terlebih dahulu, namun dia ingat bahwa hari ini adalah jadwal dimana dirinya harus cap 3 jari.

Mengingat hal itu, Nala kemudian mengurungkan niatnya.

Gadis itu kemudian menghampiri Karin yang nampaknya masih berberes buku, usai presentasi tadi.

"Eh Rin, jadwal lu cap 3 jari hari ini juga kah?" tanya Nala, karna memang mereka berdua satu SMP dulunya.

"Iya Na, kelas gue hari ini juga, yok gas lah barengan aja" ajak Karin kepada Nala.

Gadis itu kemudian merespon kata kata Karin dengan anggukan, karna memang hal itulah yang ingin Nala bicarakan tadi.

Alhasil mereka berdua setuju untuk pergi bersama saja.

Nala kemudian berdiri di dekat meja piket yang ada di dekat gerbang samping itu.

Nampak dimeja piket sana terdapat beberapa guru PPL, semuanya perempuan, ya termasuk miss Nindya, dia juga ada disana. Kini Karin meminta izin untuk membuka gerbang samping itu agar mereka tidak perlu repot memutar melewati alternatif gerbang depan.

Selesai akan izinnya, Karin kemudian menghampiri Nala yang menunggu tak jauh dari sana.

"Gimana? Apa katanya?" tanya Nala kepada Karin tentang izin itu.

"Iya iya doang si PPL itu" ujar Karin sedikit kesal.

Nala yang mendengar hal itu spontan langsung menarik tangan Karin ke arah gerbang samping, karna jujur saja Nala juga ikut kesal akan jawaban yang seperti itu.

Saat menghampiri gerbang samping, disana terdapat banyak laki laki yang sedang menongkrong di dekat gerbang itu.

Spontan Nala dengan wajah songongnya hanya berekspresi tenang, dan membuka gerbang itu.

Sementara beberapa murid laki laki yang melihat hal itu, hanya bisa memberikan jalan kepada Nala yang ingin lewat, begitu juga dengan Karin yang nampak mengikuti Nala.

Kedua gadis itu kemudian berhasil melewati gerbang samping, dengan begitu mereka lebih hemat waktu dan juga tenaga.

Bodoamat dengan resikonya, jika nanti dia terkena masalah perihal izin, maka gadis itu sudah berniat tak segan segan membawa semua pihak yang terkait dengan kejadian ini, termasuk 5 guru guru PPL wanita yang duduk di meja piket yang terletak tak jauh dari gerbang ini.

Karna mereka lah yang bertanggung jawab atas izin dari gerbang itu.

✦ ✦ ✦

Perasaan Nala [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang