Perasaan Nala [END]

behind the scene

Hai semua,
Pertama tama aku mau ngucapin terimakasih banyak buat kalian yang udah baca sampai bab terakhir cerita aku, mungkin juga ada beberapa dari kalian yang menyumbangkan vote nya, terimakasih banyak untuk itu.

Disini aku minta maaf atas segala kekurangan dari tulisan aku, baik dari tanda baca yang berantakan, alur yang ngebosenin, ataupun istilah istilah yang mungkin membuat kalian bingung, aku minta maaf untuk itu.

Aku juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman teman aku yang udah ngedukung dari awal aku suka sama Elzan, terutama Karin ( @rannans ) hingga aku sampai dititik ini, dimana bisa nyelesain sebuah tulisan untuk Elzan.

Disini aku ga terlalu mengharapkan kalau tulisan ku harus rame nantinya, karna kembali lagi pada tujuan awal aku nulis kisah ini adalah untuk mengabadikan Elzan di dalam satu karya ku.

Kisah ini di angkat dari kisah nyata aku dengan Elzan, diiringi beberapa scene yang memang mungkin tidak aku tulis, dan juga ada beberapa scene imajinasi yang aku selipkan disana. Jadi maaf jika kalian merasa alurnya sangat membosankan, karna itu sesuai dengan alur yang terjadi di kisah hidupku.

Awalnya aku hanya ingin menulis sebuah buku untuk mengingat setiap kejadian dimana aku dan Elzan bertemu, dan membuka lembaran ini lagi seandainya aku mulai lupa /  merasa rindu dengan Elzan.

Namun disini akhirnya aku memutuskan untuk mempublish ceritaku, agar publik juga bisa membacanya.

Jika suatu saat sosok Elzan yang aku ceritakan, juga ikut membaca cerita ini, aku hanya berharap dia mengerti bahwa perasaan ku benar benar tidak bercanda saat itu.

Jadi, terimakasih untuk kalian yang sudah membaca sampai akhir. Maaf jika aku tidak memenuhi ekspektasi kalian, tentang ending, Alur, dan semua hal yang bersangkutan atas ceritaku.

Terimakasih juga telah membaca tulisan ini, love 💗.