Gadis itu--tidak! Wanita itu memberikan sebuah hasil test pack pada seorang lelaki yang termenung akan benda panjang dan tipis di tangannya, terdapat dua garis merah yang membuat dahi lelaki itu berkerut.
"Garis merah?"
Wanita bernama Han Jihyo mengangguk dengan raut wajah datar. "Aku ingin menggugurkannya! Hidupku sudah pelik. Aku tidak ingin menambah beban dengan melahirkan bayi yang tidak kuharapkan. Kita tercipta karena kesalahan. Seharusnya senior bisa mengontrol diri!" ucap Jihyo yang langsung melempar benda itu. Matanya memerah, menahan amarah dan tangis yang ingin pecah.
Lelaki itu termangu. Sulit memberikan respon, tetapi mendengar kata menggugurkan, langsung menyentakkan Choi Jungkook dari lamunannya. "Kau gila? Menggugurkannya adalah tindakan bodoh!"
"Lantas, kau menyuruhku untuk tetap membuatnya hidup? Itu lebih gila lagi!" Jihyo membalas dengan napas memburu, memenjarakan mata cokelat Jungkook hingga merasa terpojokkan.
Jihyo tersenyum miring. "Senior bisa dengan mudah mengatakan hal itu karena bukan senior yang merasakannya! Aku yang menanggung derita. Aku yang akan dipojokkan! Kehidupanku bahkan masih begitu panjang. Aku tidak ingin mengakhirinya begitu saja," kata Jihyo menambahi.
"Tapi, Jihyo, dengarkan aku--"
Jihyo menggelengkan kepala. "Aku tidak ingin mendengarkan apapun! Aku tetap akan melakukan hal yang menurutku benar! Aku tidak butuh pendapatmu!" kata Jihyo yang mengamati Jungkook dengan senyum miring yang masih sama.
Jungkook frustrasi. Ia mengaku salah atas dirinya yang tidak bisa mengontrol diri. Hari itu, Party untuk merayakan atas wisuda angkatannya dan kebetulan Jihyo menjadi salah satu panitia yang berkepentingan menjadi momen yang tidak bisa keduanya lupakan. Waktu itu, Jungkook dikerjai teman-temannya dengan diberikan obat perangsang dan dikunci disebuah kamar hotel ketika melihat kunci kamar yang bertengger di tempat berlangsungnya acara. Mana tahu, Jihyo ada di dalam sana. Ia juga dikerjai oleh beberapa gadis yang membencinya--merasa Jihyo adalah objek yang mencuri perhatian lelaki yang mereka sukai. Hingga, terjadi hal yang sebenarnya tak mereka inginkan. Nafsu yang tidak bisa Jungkook bendung, bertabrakan dengan Jihyo yang menolak tetapi berakhir memberikan erangan.
Malam itu, adalah momen yang tak bisa dilupakan kala menjadi yang pertama bagi keduanya. Jungkook seperti itu dan ia merasa bersalah secara bersamaan. Akan tetapi, jika membiarkan Jihyo--salah satu juniornya melakukan hal buruk terhadap bayi yang bahkan belum lahir, rasanya menyesakkan.
Itu adalah bayinya. Darah daging Choi Jungkook.
Jungkook sontak menggelengkan kepala. Buru-buru mendekati Jihyo yang berlalu, kemudian langsung meraih pergelangan tangan Jihyo. Tentu saja, Jihyo dibuat tersentak.
"Apa yang--"
"Ayo menikah! Aku akan bertanggung jawab. Akan kulakukan semuanya, tetapi kumohon, jangan lakukan hal itu. Jangan membunuh bayi itu!"
| MY SECOND LIFE |
HAN JIHYO
CHOI JUNGKOOK
Halo guys! Welcome di cerita baru aku, wkwk. Padahal masih banyak cerita kau Ju! *plak
Marilah nikmati aja dlu ya guys, hehe. Semoga bisa terhibur dengan cerita ini. Ala² perputaran waktu ya. Kapan² kita menjelajahi kerajaan juga. Dunia modern aja, dulu.
Intinya, see yu guys. Semoga suka ya🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life
FanfictionHubungan yang tercipta karena kesalahan, membuat Han Jihyo tidak peduli pada anak dan suaminya--Choi Jungkook. Ia merasa terjebak akan hubungan ilusi dan hanya ingin menciptakan kesengsaraan bagi mereka. Akan tetapi, ketika suami dan anaknya meningg...