"Senior, bagaimana pekerjaan hari ini? Semuanya baik-baik saja'kan? Aku masih memikirkan soal panggilan telepon tadi," kata Jihyo mengamati Jungkook dengan lekat. Sang empu yang ditanya sedikit terkejut pertanyaan pertama yang keluar setelah mereka selesai melakukan percintaan manis. Masih tak berbalut busana dan hanya diliit oleh selimu tebal. Jungkook menyampingkan tubuh hingga bisa langsung mengamati istrinya. Ia menjadikan lengan sebagai penyangga kepala.
"Semuanya baik-baik saja. Ada kasus baru setelah sengketa tanah selesai dan masih berhubungan tanah, tetapi kali ini di daerah Andong," jelas Jungkook sederhana dan mudah dipahami.
Jihyo mengangguk paham. "Daerahnya semakin jauh dari yang kemarin. Apa kemungkinan akan ada observasi secara langsung?" Walau Jihyo yakin pasti ada—seperti kemarin, tetapi ia sepertinya tak rela jika suaminya pergi ke tempat yang lebih jauh dan Jihyo juga tidak bisa ikut bepergian. Selain masalah kuliah yang mulai aktif, ini juga masalah kehamilan.
Dengan helaan napas kasar, Jungkook mengangguk. "Sesekali kami akan berkunjung setelah Hyunki menyelesaikan agenda pertemuan. Itu penting di lakukan sebagai bahan acuan. Mengingat, yang kami lawan adalah pemerintah," kata Jungkook terus terang, tetapi ia tidak menyangka reaksi istrinya yang begitu terkejut.
"Melawan pemerintah? Kenapa baru cerita soal ini? Oh astaga, kenapa bisa?" Jihyo memilih setengah berbaring seraya menarik selimut untuk menutupi buah dadanya yang kian membesar. Alhasil, Jungkook juga ikut melakukan hal yang sama. Ia bahkan bersandar di headboard.
"Ini mendadak sekali dan Hyunki tidak bisa menolak. Tenang saja, semuanya akan baik-baik saja. Aku bisa menjamin—"
"Katakan, siapa pengacara pihak pemerintah?" tanya Jihyo yang langsung memangkas perkataan Jungkook. Nada dan ekspresinya begitu serius, membuat napas Jungkook terasa tercekat. Ia merasakan aura Jihyo yang seketika berbeda—ia tidak mengerti, tetapi Jungkook tiba-tiba berpikir, apakah Jihyo tahu sosok yang akan di lawannya?
"Senior!"
"Goo office & Law Firm." Jungkook berujar singkat. Tampak Jihyo yang menahan napas, bahkan sedikit melamun lalu mengangguk. Buru-buru, Jungkook menggenggam kedua tangan istrinya. "Sayang, semuanya akan baik-baik saja. Tim kita akan menang dan kami memang sedang mengumpulkan beberapa bukti yang kuat. Bisakah kau percaya?"
Jihyo serasa ingin menarik suaminya untuk tidak mengikuti kasus itu. Ia sudah menebak saat suaminya berkata akan melawan pemerintah, karena kantor konsultan hukum yang bisa dipercayai lebih dulu adalah Goo office & Law Firm. Lantas, kantor itu adalah milik Goo Seojon. Jihyo tidak ingin suaminya kenapa-kenapa, karena liciknya lingkaran politik dan hukum. Memang, Seojon adalah ayah kandung Jungkook, tetapi dengan apa yang ia perbuat, bagaimana bisa Jihyo rela?
"Hei, jangan menangis. Sungguh, semuanya akan baik-baik saja," kata Jungkook yang mencoba untuk menenangkan istrinya yang mulai menitikkan air mata. Jungkook tidak tahu, apa yang istrinya pikirkan sejauh itu hingga dirinya menangis. "Sayang, tenangkan dirimu, oke? Ini hanya kasus biasa." Dan itu adalah kalimat bohong. Bahkan, ini kali pertama Jungkook turun dan mengambil kasus seperti ini. Mengingat, kantor milik Hyunki yang masih terbilang baru—sekitar sudah tiga tahun berdiri. Mereka hanya mendapatkan kasus pidana dan perdata yang tidak begitu jauh dan hanya berskala kecil.
Sementara Jihyo, ia benar-benar tidak bisa menahan diri. Semuanya mengikuti naluri. Tangisan yang terjadi seperti mengalir begitu saja. Belum lagi, masalah ibu mertua, Jihyo belum memikirkan hal yang harus ia lakukan. Jihyo pun tidak memiliki nyali besar untuk bercerita dengan Jungkook, tetapi ia jelas akan memberitahu. Hanya saja, Jihyo tidak menemukan waktu yang tepat dan kasus ini, seakan menghambat rencana yang ingin ia lakukan.
Oh Tuhan, berikan aku petunjuk! Tetapi sebelumnya, kenapa kau membawa kami dalam putaran alur membingungkan seperti ini?
Apa ini termasuk penebusan dosa atas semua kelakuannku di masa lalu atau sebagai syarat sehingga akubisa merasakan kebahagiaan di kehidupan kedua?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life
FanfictionHubungan yang tercipta karena kesalahan, membuat Han Jihyo tidak peduli pada anak dan suaminya--Choi Jungkook. Ia merasa terjebak akan hubungan ilusi dan hanya ingin menciptakan kesengsaraan bagi mereka. Akan tetapi, ketika suami dan anaknya meningg...