Bagian 31 : Kejadian Tak Terduga

253 44 9
                                    

"Jung, apa kau tahu berita yang viral sekarang?" tanya Hyunki saat Jungkook terlihat bangkit dari duduknya karena hendak pergi ke suatu tempat. Secara detail tidak ingin Jungkook katakan, sehingga Hyunki juga tidak ingin mengeluarkan banyak tenaga untuk memaksa.

Jungkook yang ditanyai seperti itu, sedikit bingung. Langsung saja menggelengkan kepala, mengingat ia tidak memegang ponsel sejak tadi dan televisi di ruangan Hyunki tidak dinyalakan. Sohyun yang biasanya begitu aktif, saat ini sedang sibuk. Ia harus mengurus persiapan untuk besok dan kasus yang ia pegang bersama dengan tim lain. "Entahlah, aku tidak peduli. Aku harus—"

"Hei, ayolah, ini berita rival kita! Goo Seojun! Dia sudah mendaftarkan kasus perceraian dengan istrinya. Bukankah ini mengagumkan? Mengingat, mereka itu pasangan serasi dan selalu dibicarakan di forum advokat," jelas Hyunki tanpa beban. Itu bisa terjadi karena Hyunki memang tidak tahu apa-apa soal kebenaran mengenai Goo Seojun. Ralat! Semua temannya memang tidak tahu. Hanya ia, sang ibu dan bibinya, karena ini memang bersifat pribadi. Serasa tidak perlu diumbar-umbar walau terkadang Jungkook ingin melakukannya agar mereka bisa hancur bersama-sama.

Jungkook hanya tersenyum miring. Tanpa berkata apapun pada Hyunki, ia kembali melanjutkan langkah. Tentu, Hyunki dibuat heran. Apa arti dibalik senyum Jungkook? Tetapi ia tidak ingin membuat dirinya pusing. Kasus ini setidaknya memberikan mereka sedikit kelonggaran untuk menghadapi persidangan. Rasanya pasti menyenangkan, bukan?

Jungkook pun sebenarnya bukan bermaksud untuk mengabaikan hal tersebut. Ia senang kabar itu terjadi. kehancuran keluarga yang begitu bahagia dan diidamkan banyak orang dan Jungkook yakin dengan dirinya, sesuatu yang besar pasti terjadi. Hanya saja, ia belum tahu. Mungkin nanti, karena Jungkook hanya ingin fokus ke apartemen—melajukan mobilnya dengan santai. Entah kenapa, hatinya sedikit lebih tenang. Apa ini karena kehancuran yang terjadi tanpa ia turun tangan? Sepertinya memang begitu.

Mobil itupun terus melaju—membelah lautan jalan yang cukup ramai karena waktu yang memasuki jam istirahat. Ia sudah menduga, tetapi Jungkook tidak bisa memprediksi waktu yang diambil Hyunki untuk melakukan diskusi. Alhasil, ia menghubungi sang istri untuk menunggu dirinya di lobi apartemen dan mereka akan langsung bergegas ke rumah sakit.

Dalam hal ini, Jungkook membutuhkan waktu sekitar lima belas menit hingga tiba di sisi yang bisa diparkiran. Karena apartemen ada di sisi lain, mau tak mau Jungkook harus menyeberang untuk menjemput istrinya yang sudah keluar dari area apartemen. Jungkook tidak ingin istrinya mengalami hal buruk di tengah kehamilan.

"Senior!" Jungkook bisa mendengar suara istrinya menggema di sisi lain. Bahkan tersenyum lebar dengan sweater berwarna biru pastel yang dipadukan dengan terusan berwarna biru gelap. Terlihat sangat mengagumkan. Bagi Jungkook, istrinya selalu mengagumkan dimatanya.

"Tunggu aku di sana. Sebentar," kata Jungkook yang sedikit meninggikan suara. Ia mengamati sekitar. Keadaan sudah tenang, bahkan lampu lalu lintas untuk pejalan kaki juga sudah berwarna hijau sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Seharusnya memang seperti itu, tetapi baru beberapa langkah Jungkook ambil, sebuah mobil sedan melaju begitu cepat. Jungkook tidak bisa memprediksi hingga mobil itu langsung mengenai sisi kanan Jungkook, membuat sang empu yang ditabrak langsung terpental ke samping.

"Senior! Senior!" Jungkook bisa mendengar suara Jihyo yang menggema khawatir, mendekat ke arahnya dan langsung memeriksa keadaannya tetapi Jungkook tidak mengalihkan amatannya pada mobil sedan berwarna putih itu. Walau sempat berhenti, karena banyaknya massa yang berkumpul, membuat mobil tersebut kembali melanjutkan laju mobilnya dan Jungkook menggunakan daya ingat yang ia miliki untuk nomor plat itu, karena pengendara mobil tersebut terkesan sengaja melakukannya.

"Senior, kau terluka. Lihat ini! Lenganmu berdarah! Bukankah sudah kubilang, biarkan aku yang menyeberang—"

"Dan membuatmu mengalami hal ini? Tidak lucu," ucap Jungkook yang membalas perkataan istrinya. Ia bisa melihat istrinya yang menundukkan wajahnya. Dengan menahan kesakitan yang menjalar di lengannya, Jungkook mengusap pipi Jihyo. "Hei, sudah. Aku baik-baik saja. Kita akan ke rumah sakit dan kita akan mengobatinya di sana, oke?"

My Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang