Jihyo benar-benar berjalan keluar dari ruangan Jungkook, tidak peduli dengan suara Jungkook yang menggema-berusaha untuk menghentikan tatkala wanita di samping yang memeluknya dengan erat.
"Jihyo, dengarkan aku!"
Kali ini, Jihyo tidak ingin mendengarkan-bertanya siapa sosok wanita tersebut pun enggan ia lakukan. Hatinya benar-benar teriris kala melihat keintiman itu. "Sialan!" Jihyo mengumpat seraya mengusap perutnya-berharap bayinya tidak mendengar apapun yang terjadi saat ini. Sebelah tangannya lantas menggapai gagang pintu, tetapi terbuka begitu saja. Tampak Hyunki dan Sohyun yang mengamati dengan kesal, lalu fokus pada Jungkook dan wanita asing itu.
"Soya, apa yang kau lakukan di sana? Kau baru tiba di Seoul! Jika pun kau datang di kantor, seharusnya kau datang menemuiku. Aku suamimu, bukan malah Jungkook!" kata Hyunki dengan muka memerah-menahan rasa kesal dan amarah.
"Dan jika pun kau tidak ingin menemui suamimu, seharusnya kau menemuiku. Aku itu Kakakmu, kita bahkan kembaran tapi tidak sehati." Kali ini, Sohyun yang berujar.
Jihyo yang berdiri di depan Hyunki dan Sohyun dengan kedua mata yang memerah menahan tangis dibuat terkejut-seperti terkena setrum. Matanya mengerjap, benar-benar seperti orang bodoh. "Dia adalah ...." Jihyo tidak melanjutkan perkatannya tak kala semua jawaban sudah terpikir di kepala dengan otomatis lewat apa yang ia dengar.
"Jihyo, kau salah paham. Seperti yang kau dengar! Dia adalah Soya, istri Hyunki dan adik kembaran Sohyun," kata Jungkook yang sudah berada disisi Jihyo yang mematung. Jemari Jungkook dengan cekatan memegangi lengan Jihyo, bermaksud menahan dengan penjelasan yang ingin ia katakan. Namun, Jihyo masih mematung.
Hingga suara high heels terdengar yang disertai suara kekehan. "Omo, kenapa kalian ribut-ribut seperti ini? Aku hanya menyapa kakak kesayanganku," kata gadis tersebut dengan mata sedikit sipit tetapi tampak memukai dengan rambut panjang yang terurai hingga punggung. Sangat pas dengan gaun yang ia kenakan. Wanita itu kini melangkah mendekati Hyunki yang benar-benar memasang wajah permusuhan pada Jungkook yang tidak peduli karena ia hanya khawatir dengan istrinya.
"Kakak kesayangan kepalamu! Kau yang memulai Soya!"
Soya hanya tertawa mendengar kekesalan Sohyun. Tanpa rasa bersalah, ia bergelayut manja di lengan Hyunki-seakan ia tidak memahami jika suaminya memiliki suasana hati yang buruk. "Sudahlah, Honey. Jangan diperbesar. Aku hanya menyapa Kak Jungkook karena ruangan Kak Jungkooklah yang pertama kutemukan sebelum ruangan kalian. Lagipula, tidak ada yang salah," kata Soya, tetapi perhatiannya langsung tertuju pada Jihyo yang tidak terlalu ia kenali. Sebelah alis dan sudut Soya langsung terangkat kala sesuatu terpikir di kepalanya.
"Melihat reaksi Kak Jungkook, kau pasti Jihyo. Halo, aku Soya. Tenang saja, aku bukan salah satu wanita yang ingin menjadi perusak rumah tangga orang. Aku memiliki rumah tangga sendiri dan suami yang begitu luar biasa. Kau sudah mengenalnya, bukan?" kata Soya-begitu tenang dan santai. Sohyun bahkan dibuat meneputkan dahi dan Hyunki hanya menghela napas. Hyunki beranggapan, tidak ada gunanya untuk merajuk karena istrinya begitu ajaib-bisa mengendalikan keadaan dan juga dirinya.
Jihyo yang tadinya diam saja, langsung memberikan fokus pada Soya yang tersenyum begitu lebar padanya. Kalimat yang Soya lontarkan, membuat Jihyo kehabisan kata-kata hingga ia pun mengangguk. "Aku memang Jihyo. Aku tidak mengenalimu karena aku baru melihat dan bahkan mendengarkan namamu," kata Jihyo yang berhasil menghilangkan senyum Soya. Tentu saja, ia langsung memberikan tatapan sinis pada Sohyun, Hyunki dan Jungkook.
"Hei, apa-apaan ini! Kenapa kalian tidak memberitahu jika aku itu adik tersayang Jungkook? Astaga, aku benar-benar frustrasi, Kak Jungkook sendiri bahkan tidak bercerita mengenai diriku." Lalu Soya memberikan tatapan begitu tajam pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Life
FanfictionHubungan yang tercipta karena kesalahan, membuat Han Jihyo tidak peduli pada anak dan suaminya--Choi Jungkook. Ia merasa terjebak akan hubungan ilusi dan hanya ingin menciptakan kesengsaraan bagi mereka. Akan tetapi, ketika suami dan anaknya meningg...