09

54.3K 4.9K 100
                                    

Bulu mata lentiknya kini terbuka, hal yang pertama dia lihat ialah penampakan kamar yang tidaklah asing baginya. Ini, adalah kamarnya saat setahun ini dia tinggali saat dia memasuki bangku kuliah, sebelum dia masuk ke dimensi ini.

"Gue balik?"

"Bentar banget deh. "

Zidane—dia mengusap matanya beberapa kali, dan dia masih berada di kamar kostnya. Apa dia sudah berpindah menjadi Zain kembali? Apa dia benar-benar kembali ke dunianya? Terakhir, dia tidak sadarkan diri karena tawuran itu. Apa dia benar-benar menyelesaikan kehidupannya di tempat itu?

"Nggak mungkin. " Dia tidak ingin berharap hal itu, belum terhitung satu minggu dia di dalam dunia itu, dan tidak mungkin dia kembali dalam waktu cepat. Dan masalah kondisinya, dia nampak baik-baik saja. Padahal jika diingat-ingat, terakhir dia di dunia asalnya dia mengalami kecelakaan hingga berpindah dimensi.

"Itu apaan?" Matanya tertuju pada meja belajar, dia perlahan bangkit dan mendatanginya. Laki-laki itu mengerutkan keningnya, saat melihat sebuah benda berbentuk buku, dengan cover seorang gadis kutu buku, dan di sampingnya laki-laki berjas khas seragam yang dikenakan oleh ketua OSIS.

"Novel itu—"

To Selly

Ya, novel klasik remaja yang pernah dia baca saat berada di Pondok. Novel remaja klasik itu tentu bukan dia dapatkan dari perpustakaan Pondok, melainkan dia mendapatkan novel tersebut dari salah satu temannya yang diam-diam membawa novel tersebut ke lingkungan Pondok. 

Dan, novel tersebut yang merupakan dunianya. Bukankah begitu? Namun, mengapa novel tersebut berada di atas meja di kamar kostnya?

"Kok bisa disini sih?"

Dia bergerak membuka novel tersebut, dia benar-benar mengecek apakah itu benar novel yang pernah dia baca atau novel yang berbeda. Dalam sekejap, novel tersebut seakan menghilang berganti menjadi sebuah buku kosong. Dia mengerutkan keningnya, membolak-balik buku tersebut untuk meyakinkannya, dan dia menemukan sebuah tulisan di akhir lembaran.

Kamu orang terpilih untuk mengacaukan alur novel ini, dan ciptakan ending terbaik untuk semua tokoh.

Setelah dia membaca tulisan tersebut, sebuah cahaya mendadak muncul dari buku, dan hal itu membuatnya reflek melemparkannya ke sembarang arah.

Dan terakhir, semuanya gelap.

"Eugh .... "

Bulu mata lentik itu kembali terbuka untuk kedua kalinya. Dia memijat pelipisnya, saat rasa pening menyerangnya. Dia melirik ke arah sekitarnya, aroma khas obat-obatan tercium jelas di indra penciumannya.

"Gue di Rumah Sakit?"

Dia menghembuskan nafasnya pelan, dia mengingat hal yang baru dialaminya tadi. Dan ternyata, itu adalah sebuah mimpi. Zidane kemudian bergerak alat pernafasan yang bertengger di hidungnya, kemudian kembali memijat pelipisnya. Dilihatnya jika tangannya juga tertancap infus, yang membuat tangannya sedikit susah untuk digerakkan.

"Ternyata mimpi, ck. "

"Semuanya kerasa nyata, dan gue benar-benar dikirim kesini untuk mengacaukan alur novelnya. "

"Gue bahkan masih bingung ini novel apa bukan. "

"Tapi gue emang dikirim ke dimensi ini buat ngacauin alur novel. "

"Novel novel, kagak sesuai juga alur asli!"

"Iyalah, lo sendiri yang bikin kacau. " Zidane kembali memijat pelipisnya. Dia melirik ke arah sekitarnya, namun tidak menemukan siapa-siapa di ruangan ini.

Transmigrasi Mantan Santri? [Otw terbit✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang