Inheritance
-
Dress hitam sederhana, melambangkan kesedihan hati atas kehilangannya orang terdekat bahkan yang sangat disayangi. Pemakaman Jhonatan Clarence merupakan ayah dari Rosemary Clarence berlangsung kembali dengan isak tangis sendu, bedanya kali ini Rose hanya terdiam menatap penguburan yang tidak akan mungkin dihentikan.
Sang Ibu- Lavender Clarence, terus menangis didalam dekapan kakak kedua Rosemary yaitu Lories Clarence, sedangkan kini yang mengusap rambutnya begitu lembut ialah kakak pertamanya, Chavez Clarence.
Bagaimanapun apa yang telah terjadi, semua itu sudah terjadi secara alami. Tidak ada yang bertahan lama disini, entah Rosemary merasa bersalah terus menerus akibat ucapan ayahnya yang mengatakan ingin memberikannya hadiah saat malam itu.
Makam ayah sudah rapih, para pelayat menaburkan berbagi bunga diatas tanah yang baru saja ditutup tersebut. Perasaan Rose yang bisa diungkapkan sekarang hanyalah.
"Maaf ayah," Ucap Rose begitu lirih.
Menaruh bouquet bunga yang dibuat dari tokonya sendiri, menaruhnya didekat nama Jhonatan Clarence.
Sungguh tidak sanggup diam terlalu lama didekat makan ayah, selalu menggores hatinya terus menerus hingga mengeluarkan banyak rasa nyeri di dada yang sesak. Selesai pemakaman, Ibu pulang bersama Chavez sedangkan Rose bersama Lories. Menggunakan dua mobil berbeda, sebab ibu menolak tidak ingin bersama supir pribadi.
Sesampainya dirumah setelah perjalanan panjang, rumah terasa sunyi dan kosong nan hampa walaupun ayah memang jarang sekali mengobrol tetapi keberadaan ayah sudah cukup membuat pandangan orang rumah terpenuhi dan tidak kosong. Entah bekerja di sofa besar ini, meminum coffee serta bersantai.
"Ibu sudahlah jangan terus menangis, mata ibu akan membengkak parah nanti," Ujar Chavez, membantu mengusap bulir air mata yang terus mengalir di pipinya.
"Ibu tidak pernah membayangkan ini," Perkataan ibu disertai isakan membuat kami bertiga terdiam, sebab bayangan ini pun tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya.
"Aku tau ibu sangat kuat!" Rose, mendukung penuh ibu dengan memberikan pelukannya yang erat.
"Jangan khawatir bu, karena aku dan Lories akan menjaga ibu," Tambah Chavez sembari mengusap bahu ibu perlahan, menenangkan.
"Kemarilah," Suruh ibu merentangkan kedua tangannya.
Rosemary, Chavez serta Lories mendekat dan masuk kedalam pelukan ibunya, beruntung karena masih ada ibunya yang berada di dekapan mereka, jika tidak ada ibu bersama ayah mungkin akan terasa lebih hancur dari ini, mereka tidak perlu bersedih begitu lama.
"Tetap bersama-sama ya?" Yakin dengan penuh harap, bahwa kejadian ini tidak boleh terulang. Tidak boleh ada lagi anggota keluarga Clarence yang pergi meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Findings You [On Hold]
ChickLit"Aku bisa merebutnya meskipun harus dengan cara berdarah, cukup jarinya yang berguna untukku." [ON GOING] Follow for more notifications update. Seorang wanita muda mengalami masa sulit dalam keluarga setelah kepergian sang ayah, pertentangan mengen...