Suddenly Confession
-
Setelah melakukan laporan kepada Lavender, kini saatnya Napolo melihat kembali keadaan nona Rose. Semua kejadian kemarin menjadi puncak dari pertemuan antar kakak dan adik kembali. Sepertinya Rose cukup terguncang karena kejadian tersebut secara tiba-tiba tanpa alur yang telah di rencanakannya.
Sesaat memasuki lobi hotel terlihat ada seseorang dengan siluet tubuh yang mirip sekali dengan adiknya yaitu Agustin, sedang duduk di sebuah kursi tempat tamu menunggu atau beristirahat.
"Agustin?" Gumam Napolo.
Dengan terheran-heran melihat adiknya berada di Manhattan, tepat berada di lobi hotel seolah sedang menunggu seseorang. Napolo membawa dirinya untuk mendekati Agustin, sepertinya ada yang dirinya tidak ketahui soal satu hal.
"Agustin," Serunya.
"Apa yang kau lakukan disini?" Ujar Napolo, membuat Agustin terkesiap menghadap Napolo.
"Kak-," Tercekat melihat kehadiran sang kakak, seketika berdiri.
"Kenapa disini dan bagaimana dengan nyonya, Agustin?" Tanyanya menuntut.
"Kak dengarkan aku dulu."
"Apa yang kau sembunyikan?" Pertanyaan beruntun di arahkan pada Agustin hingga terasa tersudutkan.
"Tuan Jhonatan yang membawa ku masuk ke masalah ini dan menyuruh ku untuk bungkam," Lirihnya, menatap Napolo penuh bersalah.
Menggertakkan rahang Napolo mengalihkan pandangannya ke tempat lain, mengujar rambutnya merasa akan menggila setelah mengetahui ternyata adiknya sendiri menyimpan semua rahasia tuan, mengorbankan nona Rose yang tersiksa sementara Agustin berpura-pura tidak tau apapun.
"Apa menutup mata menyenangkan bagimu?" Tanya Napolo, suaranya bergetar menahan kekesalan.
"Melakukan kesalahan seperti ibu, berakhir buruk, apa itu menyenangkan?" Tambahnya.
Tundukan Agustin semakin dalam, semakin kalut juga tersinggung bahwa ibu menjadi pusat perhatian mereka setelah bertahun-tahun lamanya, "kak ini tidak ada sangkut pautnya dengan ibu."
"Aku tau ini tidak ada sangkut pautnya dengan ibu Agustin!" Tekan Napolo menunju jari telunjuknya pada dada Agustin, mendorongnya hingga membuatnya mundur.
"Tapi kau mengecewakan orang-orang yang mempercayai kita, kau tidak ingat apa perkataan ibu saat terakhir kalinya? jangan mengecewakan majikanmu meskipun masalah seringan kertas."
Nafasnya memburu harus menghadapi kemarahan kakaknya, "lalu apa yang bisa aku lakukan setelah mendiang tuan Jhonatan menyuruhku menutup mulut, aku perlu setia padanya hidup dan mati kak!"
Tatapan saling melemparkan tajam dan gelap, semuanya sudah hancur menjadi bubur setelahnya ini akan segera berakhir. Nona Rose sudah menjadi korban yang tidak seharusnya terjadi, jika Agustin mengatakan yang sebenarnya tidak akan ada pertentangan keluarga Clarence.
KAMU SEDANG MEMBACA
Findings You [On Hold]
ChickLit"Aku bisa merebutnya meskipun harus dengan cara berdarah, cukup jarinya yang berguna untukku." [ON GOING] Follow for more notifications update. Seorang wanita muda mengalami masa sulit dalam keluarga setelah kepergian sang ayah, pertentangan mengen...