Findings You [On Hold]

Findings You - 16

Meet Mr. August

-

Winswild Company.

Pandangan seperti apa yang dilemparkan orang-orang kepadanya, jika hal buruk bersemayam di dalam kepala mereka mungkin Rose akan menyesal sebab tidak melarikan diri saja dari pada harus membuat berita tidak baik tentang dirinya sendiri.

Berjalan seraya menahan diri dari seluruh tatapan penasaran dan bisikan bermacam pembahasan yang tidak bisa di sebutkan suit lengan Alex ia tarik membuatnya sedikit tertahan dan memelankan jalannya.

Rose tau jika dirinya tidak setinggi Alex dan dirinya tau diri soal itu, Alex melirik kearah Rose dengan tarikan kecil disudut bibirnya begitu saja, menyadari rupanya wanita dibelakangnya ketakutan sendirian.

Tangan Alex mengulur menarik tubuhnya dan menggenggam tangannya sehingga membuat Rose kelimpungan sendiri, bagaimana bisa ini di kantornya sendiri dan sangat tidak etis orang-orang semakin bisa membuat persepsi sendiri tentang mereka berdua, Rose menarik tangannya untuk lepas sekuat tenaga Rose hingga mencubiti punggung tangan Alex.

Alex mengalah dan melepaskan tangannya tepat mereka sampai di depan pintu besar, "masuk lah dan diam di dalam jangan kemanapun sebelum saya kembali, mengerti?"

Dengus Rose, agaknya tidak berguna jika ternyata tangannya terlepas disaat tidak ada siapa-siapa.

"Ya," Balas Rose tidak peduli.

Rose menurut memasuki ruangan kerja Alex namun sebelum itu lelaki tersebut menggenggam leher Rose mencium bibir manis miliknya sekilas, "jangan kabur dan jangan keluar dari sini tanpa izin saya, mengerti Rosemary?"

Rose melirik kearah Mona dibelakang sedikit jauh dan Alex melepaskan tangannya, Rose mengerjap pelan lalu masuk kedalam. Mona melirik kearah kanan dan kiri setelah mendapati tuannya melakukan hal gila dihadapannya sendiri, sepertinya maksud dari lirikan nona nya itu tadi sedang mengode entah tentang apa untuknya.

"Ayo, Mona..."

"I-iya tuan," Mona berbalik, menggaruk pelipisnya dan mengikuti Alex hingga ke ruangan meeting.

Kesal sekali rasanya sejak Alexandre berani mendekatinya dan menciuminya selayaknya ia pantas untuk menyentuh seenaknya, terkadang Rose tidak bisa berbuat apa-apa dengan tenaga yang tidak sebanding, kini sadar bahwa masuk kedalam kandang harimau secara sukarela bagian dari penyesalan kecil.

Setengah jam Rose berdiam diri begitu bosan, mengingat ponselnya ditahan oleh Alex membuat dirinya jengkel tidak tahan. Menghentakan kaki melangkah memberanikan diri keluar dari ruangan kerja Alex, membuka perlahan pintu dan melirik sedikit apakah ada orang di luar. Tidak perlu khawatir, ini kan yang dirinya rencanakan setelah Alex pergi.

Rose keluar dan menutup pintu kembali dengan perlahan, berlari kearah lift dan menekan tombol untuk ke lantai dasar. Nafasnya memburu seperti pelaku utama dalam serial crime, sampai dilantai dasar Rose tidak peduli dengan tatapan orang-orang langsung berlari keluar dari lobi perusahaan.