"Aku bisa merebutnya meskipun harus dengan cara berdarah, cukup jarinya yang berguna untukku."
[ON GOING]
Follow for more notifications update.
Seorang wanita muda mengalami masa sulit dalam keluarga setelah kepergian sang ayah, pertentangan mengen...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disposable Cell Phone
-
Pesawat QF910 penerbangan Sidney ke New York, selama satu bulan kedepan anak pertama keluarga Clarence akan menetap dan mengurus perjalanan bisnisnya sekaligus menghadiri acara Winswild Company di awal bulan, sekaligus menemui sang adik yang keadaanya terdengar tidak cukup baik di sana.
Tiga hari selepas dirinya mendengar kabar Rose mengalami trauma pasca kejadian yang tidak dipungkiri salah Chavez juga, namun kekerasan yang terjadi tersebut tidak ada dalam pemikirannya sendiri untuk menyakiti Rosemary. Chavez masih sangat kesal dengan jalan pikiran Lories tempo hari, tidak ada rasa penyesalannya dalam situasi apapun dan Chavez harus menghentikan langkah Lories.
Wataknya sangat keras jika tidak diberhentikan secara paksa bahkan bisa secara sadar Lories menyakiti Rose lebih parah dari ini, Lories merasa semuanya belum cukup. Tiga puluh menit setelah boarding pass Chavez perlu menunggu masuk kedalam maskapai penerbangannya diumumkan.
Dirinya menelepon Lavender sebelum benar-benar pergi, "Ibu, aku akan ke New York untuk perjalanan bisnis dan mencoba menemui Rose."
"Jika kamu menyakiti Rose, ibu pastikan kau tidak bisa menginjakkan kaki di rumah kembali Chavez," Ancam Lavender.
Dengan yakin Chavez menjawab, "tidak bu, aku tidak akan melakukan apapun yang membahayakannya, aku akan mencoba meminta maaf."
Kesadarannya sesaat ketika melihat Rose begitu ketakutan membuat hatinya nyeri dan sakit, Chavez tidak pernah berbuat kasar sebelumnya pada adik tersayangnya itu.
"Meminta maaf lah dengan pantas, jika Rose tidak ingin memaafkan mu cobalah dilain waktu."
"Baik ibu," Sahut Chavez.
"Aku akan mengabari ibu setelah sampai," Tambahnya.
Sambung telepon berakhir dan Chavez bersiap untuk pergi, dengan penuh harap satu bulan kedepan Rose bisa menerima permintaan maafnya. Penyesalan memang datang terakhir dan Chavez sungguh menyesal melakukan hal tidak baik padanya, Chavez percaya pada ayahnya yang mempunyai perspektif rencana sendiri.
♡
Wanita yang terlihat serius membuat garisan vertikal di antara alis seakan-akan menyelami apa yang sedang dirinya baca sedari tadi, waktu bergulir berganti siang hari dan Rose sama sekali tidak beranjak dari duduknya sedari pagi. Alex yang datang menghampirinya sekedar mengingatkan makan pun tidak didengar sama sekali.
"Apa yang sedang kau lakukan kucing," Interupsi Alex mengganggu aktivitas Rose, mendudukkan diri disampingnya.
"I'm not a cat."
"Yes, you are," Ujar Alex bersikukuh, memperhatikan wajah Rose.
Kembali dengan kesibukannya sendiri, buku novel sejarah yang dibacanya bahkan lebih menarik dari pada seseorang disampingnya. Begitu risih dengan kedatangan Alex yang hanya mengusiknya untuk menyuruhnya makan atau bertanya tentang apa yang dilakukannya, bahkan orang lain saja memiliki mata sedang apa kini dirinya kakukan.