Part.2

307 8 0
                                    

Pukul 7.30 seorang gadis menuruni tangga dengan sedikit berlari menuju meja makan

"pelan-pelan kenapasi dekk" ucap bunda salmara

"hehe iya bunndaharaku maaf keun nggeh" ucap salmara sembari duduk di meja makan dan langsung mengambil sepotong roti yang telah di siapkan sang bunda.

"kalau gak rusuh bukan lunansjsjejsieu" ucap paul tak jelas karna keburu di cekoki roti oleh adiknya

"makanya kalo di meja makan jangan berisik tuan Paul Bagaskara" ucap salmara terburu-buru sembari menyalami tangan kedua orangtua dan juga kakak nya itu

"luna duluann samlekomm" ucapnya lagi sembari berlari keluar.

"ALUNAAAAA" teriak paul yang tak terima karna belum membalas kejahilan adiknya itu

"udah mas selesai in makan nya" ucap sang bunda
"tauu mass kayak gak biasa aja kamu sama kelakuan adek mu itu" lanjut sang ayah,
sementara Paul hanya diam sambil cemberut karna masih kesal dengan kelakuan adiknya itu.

Salmara tiba di kampus nya pukul 8.10 ia langsung memarkirkan motor nya dan langsung menuju ke kelas nya tapi di pertengahan jalan menuju kelas HP nya berdering.
"apaan bil"
"....."
"ini udah setengah jalan"
"....."
"yaudah buru gua tunggu di depan kelas x" tut..

Kini salmara sedang duduk di bangku depan kelas x menunggu seseorang.

"Maaa buruan ke kelas ada sesuatu yang mau gua tunjukin" ucap novia yang tiba-tiba datang dan menarik-narik tangan salma

"lah ngapa jadi lu yang nongol perasaan yang nelpon gua barusan abill" ucap salmara heran

"yahh bocahnya udah dateng?" balas viaa sedikit memelas

" halo everybody" sapa nabila

"nah ni dia anaknya yuk kelass" ajak salmara

merekapun kini berada di kelas sedang membahas tentang kegiatan magang yang akan mereka lakukan besok lusa dan untungnya mereka ber tiga mendapatkan tempat magang yang sama hanya beda tugas saja, ya mereka tengah menjalani semester 5 di ITB(Institut Teknologi Bandung) salmara menyukai segala hal yang berbau komputer sejak dia SMK, di SMK dia mengambil jurusan RPL(Rekayasa Perangkat Lunak) jadi tak heran jika kulian dia di ITB sementara kedua temannya awal nya hanya ikut²an salmara saja tapi lama kelamaan mereka juga mulai tertarik mendalami bidang komputer.

"kau mau ngomongin apa tadi nov" ucap salmara di tengah obrolan tentang magang

"hah apaa" jawab novia bingung

"tadi lu buru² ngajak gua ke kelas lu bilang ada yang mau di omongin apaan?" lanjut salmara agak ngegas

"ouhh ituuu" ucap novia sambil terdiam sebentar lalu..

"gua lupa" ucap noviaa sambil nyengir

"gii lipi" tiru salmara karna kesal

"mau pada balik sekarang gak kelen" ucap nabila yang dari tadi cuma nyimak, karna mereka ke kampus hanya melihat hasil di mana mereka akan magang dan mereka sudah mendapatkan info itu.

"ngopi dululah di rumah" ajak novia

"anak-anak udah di sana?", tanya salmara

"udah tapi gak banyak kata zara" lanjut novia

"yauda ayok" ajak nabila

Merekapun tiba di sebuah rumah yang tak terlalu besar juga tidak kecil yang tak jauh dari kampus, rumah ini milik vani salah satu anggota Black lion yang katanya sudah tidak di tempati makanya dia memutuskan untuk menjadi kan rumah itu menjadi markas Black lion karna itu mereka sering menyebut tempat ini "Rumah" kedua untuk mereka, dan tentu saja salmara sebagai ketua dia ikut andil membuat tempat itu nyaman dengan membeli perabotan rumah dan makanan stock yang di butuhkan di tempat itu karna tak jarang juga dari mereka yang menginap di rumah itu.

tapi salmara selalu sangat amat menghimbau kepada seluruh anggota nya untuk tidak membawa lawan jenis ke tempat itu pernah ada yang melakukan hal itu dan tentu saja salmara langsung mengeluarkan anggota tersebut dari Black lion, tetapi jika sekedar minum dan merokok dia memperbolehkan asal tidak merepotkan dan menghebohkan warga sekitar dalam artian jangan mabok rese lah ya, karna dia juga tau tidak semua anggota nya berasal dari latar belakang yang "baik".

"Halo hai assalamualaikum everyone" teriak nabila dari luar rumah

"walaikumsalam" jawab serempak semua yang ada di sana sementara salmara dan novia langsung mendudukan diri di kursi dan mengambil cemilan yang ada

"Anak tunggal kaya raya berisik kita datang nihh" ucap silla yang mengundang gelak tawa

"Sirik aee lu jamet" jawab abill

"kebiasan bener lu Bedua kalo mau gelut sono kamar" ucap zara menengahi

"ngapa kamar zarr mereka kan sama² jeruk" ucap vani

"dihh otaklu jangkrikkkk"teriak salmara sembari melempar plastik cemilan yang kosong ke arah vani, merekapun lanjut mengobrol yang penting tak penting menurut mereka.

Asilla Margaretha./Silla

Agista Devani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agista Devani./Vani

Irena A-zara laisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Irena A-zara laisa./Zara

/Zara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan Sembarang Cerita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang