Jam sudah menunjukkan pukul 20.15, sepertinya rony yang harusnya istirahat malah akan begadang karna teman-teman nya tak mungkin pulang dengan waktu cepat.
"Eh rame tohh" sapa iren yang datang setelah pamit mencari makan tadi bersama abi.
"Iyya om tante" jawab neyl mereka semua pun menyalimi tangan mamah dan papah rony satu persatu.
"nih kebetulan tante bawa makanan ga terlalu banyak tapi, tante kira cuma aluna sama paul doang" -iren
"iya tante gapapa gausah repot-repot" jawab novia
"yaudah kan di sini rame, tante sama om keluar ya, nanti kalo mau pada pulang telpon mamah ya ron" pesan mamah rony
"iyaa mah" jawab rony, mamah dan papah rony pun pergi dari ruangan tersebut
Salma masih duduk di kursi pinggir brankar rony, dan sisanya di sofa yang di sediakan di ruangan itu dan untung nya cukup untuk semuanya.
"Kok lu bisa jatoh gimana ceritanya nya ron" tanya neyl memulai pembicaraan
"yaa namanya juga idup...emang lagi apes aja" jawab rony dengan candaan nya
"yeee gabisa serius banget lu jadi manusia" ledek neyl, yang tak di hiraukan oleh rony
"gua ke kamar mandi dulu" pamit salma karna ingin buang air kecil
"emang lu mau kemana si, perasaan pas pulang bareng gua lu bawa mobil kenapa bisa jatuh dari motor" tanya paul pada rony setelah kepergian salma ke kamar mandi
"tadinya mau jemput salsa, biar ga macet makanya gua tuker sama motor"-rony
"hmmh, berarti kualat lu ga denger omongan gua, gua bilang temuin aluna ke rumah malah oprod lu" ledek paul yang di balas rony dengan memutar bola matanya malas.
Mereka pun sibuk masing-masing ada yang sibuk makan ada yang ngobrol sementara rony sibuk memainkan Hp nya, sampai salma kembali dari kamar mandi, dan mendukukan dirinya lagi di kursi pinggir brankar rony.
Melihat salma yang sudah kembali rony langsung meletakkan Hp nya.
"bukannya di makan ini bubur, malah main Hp" omel salma pada rony
"Suapin" ucap rony tapi tanpa suara sementara salma mengerti hanya dengan melihat gerak bibir rony saja.
'kok si rony jadi begini si' pikir salma melihat sikap rony yang berubah 180° yang biasanya cuek dan bodo amatan sekarang malah kebalikannya, tapi salma tidak memprotes kan itu secara gamblang dia tetap mengambil mangkuk bubur nya dan mulai menyuapi rony, semua manusia yang ada di ruangan itu heran melihat interaksi 2 manusia ini, tapi mereka membiarkannya, walaupun neyl dan paul sudah gatal sebenarnya pengen ngeledek rony abis²an.
Tok tok tok
Suara pintu di ketuk lalu terbuka sedikit
"Heii, ga salah kamar kan gua" ucap tamu tersebut
"Ck, gua kira sapee" jawab neyl
"sendirian dim?" tanya paul, ya itu diman jangan lupa diman kan masih pekerja di studio rony sekaligus juga teman nongkrong nya, jadi dia juga berniat menjenguk rony.
"iyalah sama siapa lagi" jawab diman lalu ber tos dengan semua yang ada di sana termasuk salma tentunya.
Sebenernya raut wajah rony langsung berubah saat melihat diman, tapi dia tahan sebisa mungkin karna tak ingin merusak suasana.
"Kok bisa jatuh si ron, kek baru belajar motor aja lu" canda diman pada rony
"Emang lagi apes aja" jawab rony seadanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sembarang Cerita.
Teen FictionTerkadang sesuatu yang di takdirkan untuk kita di masa depan itu sesuatu yang kini tengah berada di dekat kita.