"alunaaa" panggil ayah salma saat melihat salma sedang duduk di ruang tamu nya.
"yaahh" panggil salma juga.
"kenapa gak ngabarin maun ke sini, gimana kabar kamu sayang?" tanya ayah salma sembari mendekati putrinya dan memeluknya, salma pun menerima pelukan itu dengan senang hati.
"baik yah, ayah gimana sehat kan?" tanya balik salma.
"seperti yang kamu lihat" jawab ayah salma setelah melepas pelukan mereka.
"maaf yah luna baru sempet ke sini"
"gapapa nak, kamu ke sini sekarang aja ayah seneng, ayah pikir kamu masih marah sama ayah"
"maafin luna sama sikap luna waktu itu yah"
"gapapa sayang, ayah ngerti, ayah yang minta maaf sama kamu dan mas mu yah" ucap ayah aluna yang kembali memeluk putrinya tapi kini di selingi air mata.
"udah lah yah sedih² nya, emang udah seharusnya kaya gini mungkin"
"makasih ya kamu udah ngertiin keadaan ayah sama bunda mu"
"iya yahhh"
"bunda sama mas mu gimana sehat kan, kenapa ga sama mas mu ke sini nya?"
"Alhamdulillah pada sehat kok yah, mas tadi belum pulang ngantor, sekali-kali ayah ke sana dong maen" ucap salma menggoda ayanya.
"kamu iniii, udah ayok duduk, eh kamu ke sini sama rony lun?"
"iyaa om, apa kabar om?" sapa rony lalu berdiri dan menyalami tangan ayah salma.
"baik ron kamu gimana kabar, sama papa mu sehat kan dia"
"Alhamdulillah baik, papa baik juga om"
"syukurlah, eh tapi kenapa nih tumben, di suruh paul ya nganterin aluna?" tanya ayah salma, bukannya menjawab salma dan rony malah diam sambil lirik-lirik an.
"kok pada diem..., kamu ron takut ada keperluan lain kalo mau duluan gapapa, makasih loh udah anterin aluna" mendengar itu rony hanya tersenyum kikuk.
"yahhh... rony ga di suruh mas paul, barusan juga aku yang ngajak mampir dulu" peringat salma agak berbisik tapi masih kedengaran.
"ouhh.... ayah kirain di suruh mas paul, maaf-maaf ron om gatau, lagian biasanya kamu nempel mulu nya sama paul, jadi om kira di suruh paul nganterin aluna"
"hehe iya gapapa om"
"yaudah ayo duduk, atau mau makan udah pada makam belum?"
"udah tadi pas mau ke sini yah" jawab aluna.
merekapun melanjutkan obrolan mereka sampai waktu menunjukan jam 10 dan rony pun pamit pulang.
"aku duluan ya om makasih udah nge bolehin mampir sampe malem gini lagi" pamit rony sambil menyalami tangan ayah salma.
"kamu ini kaya sama siapa aja, kalo mau ke sini kapanpun kamu mau ga usah sungkan ron"
"iya siap om makasih"
"aluna anterin rony dulu ke depan ya yah"
"iyah nak, salam buat papa mu ya ron" lanjut ayah salma.
"siap om, rony pamit assalamualaikum"
"walaikumsalam" jawab ayah salma.
"besok berangkat dari sini sa?" tanya rony setelah di teras depan.
"kayaknya iya"
"yaudah gua anter ke kantor ya"
"gausah ron ayah juga kayaknya bisa nganter dulu, dari sini agak deket soalnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sembarang Cerita.
Teen FictionTerkadang sesuatu yang di takdirkan untuk kita di masa depan itu sesuatu yang kini tengah berada di dekat kita.