"Haii, gua mutusin buat lanjut cerita ini, dengan alasan karna menyayangkan aja si ini cerita nya udah nanggung dan ini karya pertama gua juga, gua mutusin akan ngelanjutin sampe end cerita ini, semoga gua tetep konsisten ya.
Ouh ya, nama yang gua ganti cuma nama "Rony" aja itupun gua ganti panggilan doang jadi "Al" karna emang namanya kan "Al-iandra Rony Mahesa" dan sorry kalo gua dengan ga sengaja masih ngetik nama "Rony" nanti nya ya, soalnya udah kebiasaan "Rony" jadi suka lupa buat nge ganti jadi "Al"
Take Your Time guys
AND THANK YOU🤍____________
"Lu ga pulang aja sal?" tanya nabila
"engga di sini aja" jawab salsa
"badan lu lagi ga vit sal, mending pulang aja daripada nanti makin parah, di sini kan ada anak-anak yang jaga" sela bianca
Ya, kini salsa, nabila dan bianca tengah berada di kantin rumah sakit tempat novia di rawat, ayah bunda nya sudah pulang sejak tadi sore, ayah bundanya sudah memaksa salsa untuk pulang karna memang badannya belum sembuh sepenuhnya tapi bukanlah salsa jika tak keras kepala, soal novia sudah ada orang tua novia dan tentunya neyl yang menjaga dan di depan ruangannya pun ada dua anggota Black Lion yang berjaga juga, jadi kini mereka gantian untuk makan.
"iya sal, dari pada makin parah mending lo istirahat dulu yang bener" -nabila
"udah mendingan kok" elak salma, nabila dan bianca hanya menarik nafas kasar, karna salsa jika sudah membuat keputusan tidak akan pernah bisa di ganggu gugat
"assalamualaikum?" sapa silla yang tiba-tiba datang, dia baru bisa menjenguk lagi nopiak, karna dari kemarin silla dan beberapa anggota yang lain di tugaskan salsa untuk mencari tau dimana keberadaan chelsea dan antek-anteknya sekarang
"walaikumsalam" jawab mereka serempak
"udah liat piak?" tanya nabila
"udah, barusan ke sana dulu baru ke sini" jawab silla
"gimana?" tanya salsa, silla tentu saja langsung mengerti apa yang di tanyakan oleh salsa
"dia ngumpet di salah satu kampung yang cukup jauh dari sini, dia tinggal di rumah yang bisa di bilang ga cukup layak buat di huni kayaknya sengaja emang buat persembunyian, gua ga langsung gerak tapi gua udah nyuruh anak-anak buat ngawasin tempat itu tiap hari, karna gua yakin dia pasti bakal tinggal di sana ga sebentar, dia pasti tau kalo kita pasti bakal nargetin dia" jelas silla panjang lebar, sudah pasti uang dia ceritakan ini chelsea
"oke, nice info" ucap salma dengan tatapan tajam dan senyum tipis nya, teman-teman nya hanya pasrah dan menunggu perintah, dengan pembalasan gila apa yang akan di lakukan oleh ketua nya itu
"bi, matiin rokok lo" perintah salma pada bianca karna dia melihat ibu hamil yang duduk tepat di pinggir mereka, bianca awalnya heran tapi saat di menoleh dan melihat ibu hamil tersebut diapun dengan cepat langsung mematikan rokoknya
"lagian lu aneh, emang di kantin rumah sakit boleh udud?" tanya silla heran
"gatau, udah gua ke taman aja, ga kuat asem" jawab bianca lalu berlalu, bisa di bilang dia sudah candu dengan barang nikotin itu
"sal, ini mas paul bilang mau ke sini tapi nanyain elu hp lo ga aktif?"
"ga nge cek hp, dia baru ngabarin lo?" tanya salma
"iyasi, terakhir ngabarin tadi siang" jawab nabila
"emmhh" jawab salma hanya dengan deheman,
salma berpikir emang kakaknya dan Al ini beneran meeting atau apa? kenapa Al sama sekali ga ngasih kabar, sebenarnya salsa tak mempermasalahkan dan tak menuntut Al untuk selalu berkabar tiap saat, mungkin karna Al nya sendiri yang membiasakan sejak awal selalu memberi kabar setiap ada waktu senggang, biasanya di jam saat ingin berangkat kerja, saat istirahat dan ketika pulang, jadi saat A tak mengabari nya seperti sekarang dia sedikit merasa aneh dan khawatir
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sembarang Cerita.
Teen FictionTerkadang sesuatu yang di takdirkan untuk kita di masa depan itu sesuatu yang kini tengah berada di dekat kita.