Yang berputar di otak salsa saat ini hanya tentang pengkhianatan, orang-orang yang tak dapat menjaga kepercayaan tidak pantas mendapatkan kesempatan ke dua, tanpa pikir panjang salsa mulai menekan pelatuk nya dan....
BRAKKK.
DORRRR.
"Arrghhhhh"
Semua tercengang menyaksikan kejadian yang baru saja terjadi, salsa tak kalah kaget meski masih dengan emosi yang mendominasi, bukan!!! bukan kaget karna melakukan tembakan nya, tetapi kaget karna tembakan nya di gagalkan!!!
"Lo ngapain si!!" teriak salsa
"Lo jangan gilaa!!!! mau bunuh orang? biar apa? biar di kira jagoan?? iyaa?"
"Dia yang selalu ngusik hidup gue, dia juga yang udah bikin Novia hampir di angkat rahim" jawab salsa dengan sengit
"Dari kemarin dia selalu bikin ulah yang bikin gua menderita, tapi balesan yang gua kasih ga cukup buat nyadarin manusia sampah kayak dia, CUMA MATI YANG BISA BIKIN MEREKA SADAR" ucap salsa menatap nyalang pada Chelsea dan zara, salsa beranjak ingin mengambil kembali pistol nya yang terjatuh tapi lagi-lagi seseorang menarik tubuhnya kedalam dekapannya.
"Lepasin gua Al!!!!" lagi-lagi salsa memberontak, ya orang itu adalah Al, Aliandra Rony. yang barusan menggagalkan penembakan nya adalah kekasihnya.
"Lun bikin mereka mati bukan cara yang fair" ucap nabila menimpali, tembakan tadi memang meleset tapi pelesetan itu tepat mengenai tangan kiri zara, lihat saja dia kini tengah meringis kesakitan sembari menghalangi darah yang terus mengucur deras
"Gua ga peduli kalo mereka ga mati mereka ga akan berenti nyelakain gua bahkan orang-orang terdekat gua" balas salsa masih berontak dari cekalan tangan Al di pundaknya, sementara Al malah semakin kuat mencengkram pundak salsa, ya, dia akui tenaga salsa bukan main-main.
"LEPASIN GUA AL!!" bentak salsa
"GUA MAU BUNUH MEREKA MEREKA PANT--"
teriakan salsa terpotong bukan karna dia mendengar ucapan Al ataupun teman-teman nya, tapi karna ulah Al yang tanpa izin melumat bibir salsa, hanya ini yang bisa menghentikan ocehan salsa, pikir Al.Awalnya salsa terdiam, nge freez!!! tapi beberapa detik kemudian dengan sekuat tenaga dia memukul-mukul pundak Al agar menghentikan ulah tolol nya itu!!!! sementara teman-teman nya hanya memalingkan muka muak melihat kelakuan tidak sopan Paketu nya itu.
"Apa-apaan si lo" protes salsa saat Al melepaskan penyatuan bibir tersebut
"Kita pulang" ucap Al akhirnya
"urusan gua belum selsai, yang harusnya pergi itu lo, lagian lo ngapain malah ke sini" ucap salsa kembali ngoceh
"Lun ini cukup buat mereka" timpal silla
"Belum" pinish salsa kini tatapan tajam itu ter arah kepada teman-teman nya
"Aluna" tiba-tiba dari arah pintu masuk terdengar seseorang yang memanggil salsa, suara yang tak asing di telinga salsa dan benar saja saat dia menolehkan pandangan pada seseorang itu, dia adalah Mahendra, ayahnya.
"Ayah, ayah ngapain di sini" tanya salsa lirih dengan kekagetan nya
"ikut Al sekarang, sebelum polisi nauk" ucap Mahendra pada anaknya
"Polisi?" bingung salsa, kenapa harus ada polisi? pikir Salsa, padahal dia sudah mengantisipasi agar polisi tidak mendapatkan akses ke tempat ini
"Cepet alunaa, teman-teman kamu udah banyak ketangkep di bawah" -Mahendra
"ga mungkin ada polisi ke sini yahh" keukeuh salsa
"Mck, buruan sa..." kesal Al sembari menarik tangan salsa, salsa sebenarnya masih bingung tetapi tetap munurut untuk mengikuti Al, dia sudah memastikan tidak akan ada polisi mendatangi tempat ini, tapi di sisi lain juga bukan kemustahilan bukan? namanya juga polisi, pikir salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Sembarang Cerita.
Teen FictionTerkadang sesuatu yang di takdirkan untuk kita di masa depan itu sesuatu yang kini tengah berada di dekat kita.