Part.3

191 7 0
                                    

Di salah satu studio musik yang ada di bandung seorang lelaki baru saja menyelesaikan pekerjaan nya di sebuah studio musik

"gua duluan ya gess kalo masih ada yang perlu gua chek kirim email aja" ucap rony pada teman kerja yang ada di sana, saat dia keluar dari ruangan nya.

"Proposal yang kita ajuin kemarin udah di acc ron tapi direktur nya pengen ketemu lu dulu Katanya" jawab diman sebelum rony keluar studio

"kapan?" tanya rony

"besok kalo ga siang paling sore" saut diman

"oke atur aja, ada lagi?" tanya rony pada semua rekan kerja nya

"dari gua itu aja si" ucap diman

mendapati tidak ada lagi yang menyaut rony pun pamit pergi

"yaudah gua cabut" lanjut rony sambil melenggang keluar studio.

Aliandra Rony, pemilik studio musik yang cukup di kenal banyak orang di bandung, memang tidak sebesar label musik yang di naungi oleh perusahaan-perusahaan besar, tapi dia membangun studio itu benar² dari awal dia memang penikmat musik sejak kecil tapi sejak SMP lah dia benar-benar menekuni dunia musik entah itu tentang alat musik nya atau tentang olah vokal nya terlebih dia memang sudah di dasari bakat yang mumpuni di bidang tarik suara, sampai saat kuliah lah dia baru bisa mewujudkan membangun studio musik dengan uang nya sendiri yang sangat di impi-impikan nya sejak kecil.

Dari semasa kuliah dia sudah mengajak teman kuliahnya untuk ikut membesarkan nama studio nya, yaa dia lulusan ISI (Institut Seni Indonesia)Bandung, jadi dia tak ragu untuk mempekerjakan teman-teman nya, nilai plus nya dia tidak perlu repot lagi menjelaskan dari awal tugas apa yang harus mereka kerjakan karna mereka sudah mempelajari dasar tugas nya semasa kuliah, yang menggaji mereka memang rony tapi rony tidak menganggap teman-teman nya sebagai bawahan tidak juga me claim dirinya sebagai atasan atau bos melainkan dia menganggap mereka sebagai partner kerja, itulah sebabnya teman-temannya pun tak sungkan bersikap chill padanya.

Rony melajukan mobilnya menuju ke apartemen miliknya, yaa semasa kuliah dulu dia di belikan apartemen oleh ayahnya dengan alasan agar dekat dengan kampus nya karena jarak rumah dan kampus nya terbilang cukup jauh, rupanya apart itu berguna sampai sekarang karna studio musik yang ia bangun juga tak jauh dari lokasi apartemen nya, dia tidak menjadikan apart itu tempat tinggal tetap nya karna dia hanya sesekali kesana kalau lagi kepepet cape atau kemaleman baru dia pulang ke apart nya, saat tengah fokus mengemudi, HP nya tiba-tiba berdering, setelah di lihat ternyata paul yang menelpon nya.

"ya ul apaan" tanya rony setelah mengangkat telpon

"lu sibuk ga?" tanya pul

"baru mau balik nih, kenapa?" tanya rony lagi

"mobil gua mogok di jalan x ini lagi manggil montir tapi gua males nunggu lu sini lah jemput " jelas paul panjang lebar

"ck kalo gua ga inget kita dah berkawan dari SMK si gua mending pulang terus tidur ul" jawab rony sedikit mengejek

"ron" panggil Paul tiba-tiba

"hmm" jawab rony hanya dengan deheman

"kita temenan udah dari kapan si ronn" tanya paul lagi

"kemarin gasi" ejek rony dengan nada serius mendengar itu habis sudah kesabaran paul.

"ah anjing kebanyakan bacot, mau kagak nih jemput kalo kaga mau lo harus mau si" omel Paul dengann emosi

"cot ahh, yaudah sharelok gua jemput, imbalanya adek lu ya" putus rony langsung mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban paul

sementara di sebrang sana paul sudah ngedumel tak jelas

Bukan Sembarang Cerita.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang