15

338 25 1
                                    

didepan tempat penginapan, jeongwoo mencari hiyyih yang sedang sibuk mengatur kamar para murid.

"HIYYIH"

"hah"

satu kata keluar dari latin hiyyih yang langsung dijawab cepat oleh pemuda itu.

"biar gua aja yang ngatur kamarnya"

dengan cengiran yang sangat lebar tersebut, ia berhasil mendapatkan kepercayaan hiyyih untuk menyerahkan hal ini kepada dirinya.

ASEKK..

tanpa berlama lama, jeongwoo langsung menulis namanya dan nama haruto di posisi paling atas.

setelah itu dia menulis acak nama teman temannya yang lain.

sialnya, tanpa sadar pemuda itu menulis nama sohibnya sendiri dengan nama pemuda yang paling di benci rombongan 0405.

tetapi melihat gyuvin yang sedang menjahili ricky membuat dirinya enggan untuk menukar nama.

"halah bodoamat, sekalian aja mereka pdkt"

setelah selesai menulis semua nama teman sekelasnya. kertas itu pun ia kasih kepada pak daesung.

"makasih ya, nak"

"sama sama pak"

tiba lah saat pembagian kamar, haruto dan jeongwoo mendapatkan kamar nomor 14 bersebalahan dengan kamar gyuvin dan ricky. maka dari itu mereka berempat bersama sama berjalan menuju kamar masing masing.

namun ricky yang memang alergi dengan 3 pemuda (kecuali gyuvin) itu pun memilih untuk berjalan menyendiri.

"najis tu orang, sok mandiri banget sampe di percintaan aja dia mandiri"

"pftt--"

tawa kecil haruto,

setelah di pastikan ricky sudah jauh, gyuvin pun mulai mengeluarkan ocehannya.

"TAI LO PARK JEONGWOO, ELO KAN YANG NGATUR PASANGAN KAMAR!?! SENGAJA KAN LO?!"

bulu kuduk jeongwoo langsung berdiri seketika saat mendengar bentakan keras gyuvin.

"b..bukan gua, itu si hiyyih yang ngatur"

"NGGA PERCAYA GUA"

hiyyih yang memang juga sedang berjalan menuju kamarnya mendengar namanya di sebut langsung menghampiri rombongan pemuda itu.

"apaan nama gua di sebut sebut"

pandangan gyuvin seketika terkunci kepada bahiyyih dan dengan tergesa langsung bertanya apakah yang jeongwoo katakan itu benar adanya.

"kata ni orang lu yang ngatur pasangan? mangnya bener"

"PITNAH ANJING, iya sih tadi gua yang ngatur tapi ni anak kucuk kucuk dateng mau gantiin gua"

gyuvin menoleh kearah jeongwoo namun tidak ada siapapun yang berada di sampingnya.

"WADUH SI TAI, KABUR DIA"

langsung gyuvin kejar dengan berlari secepat mungkin.

sementara yang dikejar sudah sesak nafas karena berlarian sembari menggendong bayi besarnya.

"turunin gua aja anjir kalo lu cape"

"KAGA MAO, LU LELET"

"syaland"

sampai didepan kamarnya, dengan tergesa pemuda itu membuka pintu yang terkunci tersebut.

untungnya sebelum gyuvin berhasil menerjangnya pintu itu sudah terbuka dan kini ia kunci kembali.

"WOI ANJENG BUKA GA LO"

terdengar suara amukan gyuvin dari luar kamar.

"TERIMA AJA SIH, NGINEPNYA JUGA CUMA 1 MALEM DOANG"

walau begitu, tetap saja gyuvin tidak berhenti berusaha mendobrak pintu kamar 14 tersebut.

sampai saat terdengar suara ricky memanggil namanya. akhirnya dobrakan pintu itu berhenti.

"liat lu kalo udah keluar, abis lu sama gua"

terdengar samar suara gyuvin dari luar yang sepertinya berbisik kepada dirinya.

jeongwoo akhirnya bisa duduk di kasurnya dengan tenang.

"bang..? turunin gua bisa?"

oh ya, jeongwoo lupa jika masih ada haruto didalam gendongannya.

namun bukannya menurunkan haruto ia malah sengaja menjatuhkan badan dan berbaring membuat yang di gendong mau tak mau harus ikut berbaring.

"peluk sini, jalan jalannya masih besok pagi. kita santai aja dulu"

kali ini bukan tamparan yang jeongwoo dapatkan melainkan pukulan pelan haruto di bagian perutnya.

"mate lu santai, noh rapihin dulu barang bawaan lu, abis itu mandi. bau banget anjir lu"

jeongwoo melepas pelukannya seketika saat haruto mengeluh jika dirinya bau. pemuda itu langsung mengendus badannya dan benar saja. bau dia sudah seperti orang tidak mandi selama satu pekan.

dengan cepat ia langsung membuka tas dan mengambil peralatan mandinya lalu masuk kedalam kamar mandi yang sudah di siapkan didalam masing masing kamar.

haruto tersenyum sembari berdecak kecil,

"kebiasaan, park jeongwoo"

lantas pemuda itu membuka tasnya lalu merapihkan barang barang bawaannya yang tidak terlalu banyak.

melihat tas jeongwoo yang sangat besar, ia berinisiatif untuk mengecek tas si park. setelah melihat isinya, dia terkejut bukan main.

"kita cuma 2 hari satu malem disini tapi dia bawa barang bawaan sebanyak ini jir?"

haruto menggeleng heran, dia akhirnya mulai merapihkan barangnya dan barang jeongwoo.

selesai mandi, jeongwoo tidak melihat keberadaan haruto sama sekali di dalam kamar. di tambah tasnya yang sudah seperti habis melakukan progam diet membuatnya menjadi semakin panik.

"BARANG BAWAAN GUA DIMANA?"

namun tidak perlu waktu lama, ia cepat menyadari jika barang barangnya sudah tertata rapih didalam kamar. bajunya juga sudah haruto masukan dan rapihkan didalam lemari.

"perhatian juga ya"

begitulah, si park sekarang hanya bisa tersenyum salting dan berhalusinasi tentang masa depannya bersama haruto kelak.

sedangkan haruto yang sedari tadi berdiri didepan pintu sembari membawa piring makanannya hanya bisa terheran heran dengan pemuda itu.

"woi orang gila, ambil cepet makanan lu di bawah. ngapain lu senyam senyum sembari telanjang di situ"

terkejut, jeongwoo refleks membuka lemari pakaian dan menyembunyikan wajahnya didalam.

"iya anjir nanti kek, aku lagi pake baju ini"

jawabnya dengan suara tenggelam karena kepalanya yang berada di balik lemari.

haruto menggeleng dan mengoceh sembari berjalan masuk kedalam kamar.

"pake baju emangnya harus nyengar nyengir dulu apa. buruan pake baju dan ambil makanan lo sebelum gua yang abisin"

"IYA IYA SABAR"

setelah mendapatkan ocehan tersebut, pemuda iksan itu langsung buru buru mengambil kaosnya acak dan celana selutut andalannya.

"makanan, aim kambingg"

sembari mengikuti pose superhero kesukaannya. ia keluar dari kamar dan langsung bergegas mengambil makanannya meninggalkan haruto sendiri.

"heran, tu orang tingkahnya absurd banget ya tuhan"

"-tapi jujur gua suka, moodbooster."

lanjutnya dengan suara sepelan mungkin.












tbc.












school thug ; jeongharu ft. gyuicky (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang