di gelapnya malam, jeongwoo duduk menyendiri di suatu taman. hanya di temani lampu remang yang menyala.
"bener kan? gua ngga harus ngebenci haruto cuma karena keluarganya? tapi keluarganya udah bikin gua kehilangan orang yang paling gua dan bunda butuhin"
benar benar kacau, jeongwoo bingung harus melakukan hal apalagi untuk menenangkan pikirannya.
saat tiba tiba tangan seseorang muncul disampingnya sembari memberikan satu ice cream lezat kepada dirinya.
jeongwoo menoleh dan mendongak, lalu tersenyum saat mendapati jika tangan itu adalah tangan gyuvin.
pemuda itu memasukkan lengannya kekantung celananya lalu menatap lurus seolah tidak melihat jeongwoo didepannya.
dia menarik nafas dalam lalu membuangnya saat dia mulai mengeluarkan suara hatinya kepada jeongwoo.
"hidup barengan dari baru masuk sd sampe sekarang kita udah mau jadi pengangguran bareng ngga bikin lu mau sharing masalah lu sama gua ya"
jeongwoo masih mendongak lalu membela jika yang gyuvin katakan itu tidak benar.
"ngga gitu vin, gua lagi butuh ketenangan aja"
gyuvin menatap mata jeongwoo dengan senyum kecut kecil terlihat di wajahnya.
seraya duduk disebelah pemuda park itu, dia masih melanjutkan ucapannya.
"taman menyedihkan, orang orang manggil taman ini dengan sebutan itu kan?"
yaa, jeongwoo mengangguk untuk menjawab pertanyaan gyuvin yang sekarang terlihat seperti orang benar itu.
"jadi, lu ngerasa diri lu semenyedihkan itu?"
"ngga gitu, cuma ajaa... taman ini gelap di malam hari, gua ngerasa tenang banget disini -eh tunggu"
mata gyuvin membulat saat jeongwoo memotong kalimatnya sendiri.
"lu juga ngerasa diri lu menyedihkan? kenapa lu disini?"
gyuvin terlihat gagap saat akan menjawab, sedangkan pemuda park itu menunggu jawaban dari sahabatnya sembari membuka bungkus ice cream dan mulai memakannya.
"eng- engga lah! gua mah ngga menyedihkan"
jawabnya mengelak, jeongwoo hanya melemparkan tatapan polos yang menyebalkan kepada gyuvin sembari meniru pemuda itu.
"hidup barengan dari baru masuk sd sampe sekarang kita udah mau jadi pengangguran bareng ngga bikin lu mau sharing masalah lu sama gua ya, vin"
ucapnya panjang lebar lalu memperlihatkan senyum miringnya yang sangat tengil membuat gyuvin menjadi kesal.
"ck, iya dah gua lagi menyedihkan"
"kenapa?"
"hp gua di sita sama nyokap gua dua mingguan cuma gara gara gua numpahin air ke laptopnya"
"WADAPAK? LU BILANG CUMA?"
reaksi jeongwoo tak habis fikir dengan pemuda yang dia sebut sebagai sahabatnya itu sedangkan gyuvin hanya mengangguk untuk menjawab.
"yowes lah yang tabah ya, bro"
ucap jeongwoo lalu menepuk nepuk punggung pemuda yang kini menangis bercanda.
candaan mereka sangatlah buruk hingga gyuvin berhenti lalu menatap jeongwoo.
"terus lu kenapa?"
mendengar pertanyaan dari gyuvin, jeongwoo terdiam sejenak lalu menarik nafas panjang sebelum bercerita.
KAMU SEDANG MEMBACA
school thug ; jeongharu ft. gyuicky (END)
Novela Juvenilhidupku sangat sangat menyedihkan hingga aku bertemu dengan seseorang yang terus menerus memberikan cintanya untukku namun pada akhirnya, dia lah alasan mengapa aku memilih untuk meninggalkan dunia ini. "akhirnya, gua yang jahat disini" -jeongwoo wa...