31

271 24 0
                                    

gyuvin dan jeongwoo yang duduk di sebrang tempat ke empat pemuda itu hanya diam tanpa berbicara sama sekali.

jeongwoo yang terlihat memainkan makanan didepannya dan gyuvin yang terus mengunci fokusnya kepada ricky membuat pria yang di perhatikan itu menjadi risih.

"gua pindah tempat duduk aja ya, disini gaenak"

ricky beralih meja tak jauh dari tempat sebelumnya diikuti dengan junghwan yang meninggalkan kedua pemuda lainnya.

gyuvin yang menyadari jika ricky mulai menjauhi dirinya pun menghela nafas berat lalu menatap pemuda didepannya yang masih diam tanpa berbicara atau menyuap makanannya sama sekali.

"woo"

"yaaa.. semua orang ngejauh in kita seolah kita adalah monster dan semuanya salah orang itu"

jawab jeongwoo tanpa menatap gyuvin samasekali dan masih fokus memainkan makanannya.

"pulsek ikut gua ke suatu tempat mau, woo?"

akhirnya fokus pemuda itu pecah dan langsung menatap gyuvin dengan tatapan bertanya.

"kemana?"

"kemaren gua ketemu sama nenek yang katanya bisa ngeliat hal buruk yang akan terjadi sama orang yang kita sayang dalam sembilan jam kedepan-"

"tapi dia bilang kalau salah satu temen gua yang lagi punya konflik sama orang yang dia sayang harus cepet ketemu sama dia, biar bisa ngubah hal buruk yang bakal terjadi itu"

"jadi maksud lu, temen lu yang dia maksud itu gua?"

gyuvin mengangguk untuk menjawab jeongwoo dengan mata yang penuh harapan agar pemuda itu mau ikut dengannya.

"yaudah gua ikut"

===

sekitar pukul 15.00, junghwan dan ricky sudah berada di halaman belakang dimana bunda jeongwoo tinggal.

"lu yakin ini rumahnya?"

"yakin, bang haechan ngga mungkin boongin gua"

okee.. junghwan akhirnya mulai mencari hal hal yang mungkin bisa membuat jeongwoo percaya jika yang salah disini bukan lah haruto.

pemuda itu terus meneliti halaman belakang tersebut namun tidak ada apapun yang ia harapkan ditemukan.

"lu kalo nyari jangan muter muter disitu aja lah bambang, mana ketemu"

mendengar julidnya ricky, junghwan yang sedari tadi mengunci netranya di rumput hijau dan lebat itu kini mulai berkeliling mencari hal lain.

"ya lu bantuin juga atuh samsul"

"gak sopan"

"kak ricky"

dengan perlahan, akhirnya ricky ikut mencari barang bukti di sisi lain berharap menemukan cctv atau semacamnya yang bisa menjadi barang bukti yang kuat.

junghwan juga masih terus mencari hingga saat dia mengintip dari luar jendela, dia melihat handphone irene yang tergeletak begitu saja di sofa. seketika lampu terang seperti muncul di benaknya.

"kak rick, gua punya ide"

ricky yang sedang menaruh fokusnya di salah satu lampu yang tergantung dj rumah kosong tepat di sebelah rumah irene mengalihkan fokusnya sebentar kepada junghwan.

"apaan?"

"lo liat itu, hp bundanya kak woo. gua inget kak haru cerita kalau dia di suruh kesini sama nomor yang ngga dia kenal"

"terus?"

"gua denger denger pas nguping di ruang guru, kak haru kabur tanpa bawa hp. jadi coba kita cek hp kak haru, harapan terakhir kita ya semoga si bundanya kak woo pake nomor utama atau nomor second dia"

school thug ; jeongharu ft. gyuicky (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang