sudah hampir satu bulan sejak kejadian menyeramkan itu terjadi.
jeongwoo yang sedang berkunjung di kediaman seulgi meminta izin untuk membersihkan kamar haruto yang sekarang tidak ada si pemiliknya di dalam sana.
"jeo izin bersihin kamar haruto yaa, bibi"
"iyaa sono, gua juga mau ngebersihin halaman depan"
dengan senyuman gembira, pemuda itu masuk kedalam kamar yang memiliki hawa pengap akibat tidak ada lagi yang menggunakan kamar itu semenjak haruto koma.
"haloo? haruu sayangku, aku izin masuk kamarmu yaa"
ucapnya berharap haruto dapat mendengarnya walau itu mustahil.
ia duduk di depan laci tempat si pemilik kamar menaruh barang barangnya. dengan berhati hati jeongwoo membuka satu persatu laci tersebut, ia menemukan banyak sekali kertas berisikan tulisan tulisan aneh? tapi ada suatu hal yang membuat dirinya mematung.
itu adalah bunga kamboja di dalam plastik ziplock yang pernah ia berikan di awal awal kedekatan mereka berdua.
hey, bunga itu sudah 9 bulan lamanya sejak jeongwoo mencabut dan mencurinya di bawah derasnya hujan hanya untuk memberikan itu kepada haruto.
"lucu, dia masi nyimpen ini bahkan setelah gua ngebuang buket bunga pemberian dia dengan cara yang kasar?"
buket bunga besar yang haruto beli dengan uangnya sendiri jika di bandingkan dengan bunga kamboja hasil curian di halaman tetangga begitu... berbeda level.
"gua beneran nyesel banget, bahkan gua ga ngehargain effort dia sama sekali"
JEONGWOO BANTU BIBI SINII
teriak seulgi dari luar, jeongwoo tau jika wanita itu pasti meminta bantuannya untuk membersihkan rumah.
hei tunggu, rumah kumuh ini sekarang terlihat lebih terawat dan terjaga selama seulgi mulai menjadi lebih baik.
senang rasanya, jeongwoo berfikir jika nanti haruto akan bangun dari tidur panjangnya, pasti pemuda itu akan sangat bahagia.
"iyaa bi, otw nii"
===
malamnya, pemuda itu memutuskan untuk menginap di kediaman seulgi. ia menempati kamar haruto untuk beristirahat.
sekarang sekitar pukul 21.30, jeongwoo hanya duduk diam di meja belajar haruto.
besok adalah hari pertama ujian kelulusan tanpa kehadiran haruto untuk menyemangatinya.
"ini soal mtk yang pernah kamu ajarin ke aku di taman dulu, aku bisa ngerti ini karena kamu"
tangan pemuda itu mulai mencoba mengerjakan contoh soal ujian besok. namun mau sekeras apapun dirinya mencoba, dia tetap merasa lemas. entahlah, rasanya dia sangat ingin mendengar kata semangat yang keluar langsung dari latin seseorang yang dia panggil haru sayangku.
"huftt.. gua ngerti soalnya, tapi rasanya berat banget buat ngerjain ini tanpa adanya semangat"
hingga 8 menit dia habiskan hanya untuk merenung, matanya terasa begitu berat. akhirnya jeongwoo memutuskan untuk tidur sejenak dengan alarm yang sudah dia setel agar bunyi setelah 5 menit.
tidak butuh waktu lama, pemuda itu langsung terlelap dalam tidurnya. namun saat menikmati tidur singkatnya, sentuhan di punggungnya terasa begitu hangat.
jeongwoo menoleh kearah belakang dan melihat haruto datang disana dengan senyuman manis yang ia rindukan.
"haru?"
tangannya mencoba menggenggam tangan haruto namun seolah transparan, pemuda itu tidak bisa di genggam.
"semangat dong belajarnya, kamu ngga ngerti yang mana coba? sini aku ajarin"
ucap pemuda didepannya dengan senyuman yang tidak berubah.
"huumm... aku tuh ngga ngerti yang ini, kamu mau bantu aku?"
jawab jeongwoo sembari menunjukkan bukunya dan menunjuk salah satu soal.
"pasti lahh, sini aku ajarin"
bayangan haruto sedikit mendekat dan mulai menjelaskan kepada jeongwoo sedetail mungkin.
hingga sampai di bab terakhir, pemuda itu sedikit menjauh dari jeongwoo.
"udah paham kan?? kamu harus yakin kalau kamu bisa ngerjain soalnya okai!"
jeongwoo mengangguk kuat untuk meresponnya,
"kamu ngga mau balik ke sini? bareng aku dan mama kamu?"
terlihat bayangan itu sedikit berfikir sejenak sebelum akhirnya kembali menjawab.
"entahlah, sekarang bukan waktu yang tepat, intinya kamu harus bisa tanpa aku"
"ngga, aku ngga bakalan bisa"
"harus bisa jeo! waktu aku udah habis, nanti lagi yaa"
itulah kalimat terakhir yang haruto ucapkan sembari melambaikan tangannya kepada jeongwoo sebelum akhirnya alarm pemuda itu berbunyi.
"hah cuma lima menit? kenapa rasanya kaya setengah jam gua ngobrol sama haru"
tapi dengan itu, sekarang si park lebih bersemangat untuk belajar karena merasa ada haruto di sisinya.
"yahh.. harusnya tadi gua ngga masang alarm, tapi gapapa, gua harus semangat!"
malam itu, pelajaran yang jeongwoo pelajari untuk ujian besok terasa sangat mudah masuk kedalam otaknya.
namun sekitar jam setengah dua belas datang, selembar kertas tiba tiba saja jatuh dari langit kamar haruto.
lembaran itu berisikan tulisan yang tidak asing baginya.
jangan lupa istirahat
begitu isi kertasnya.
semakin yakin jika haruto menemaninya malam ini, jeongwoo tersenyum lebar dan berteriak sendiri di dalam kamar,
"haruu, makasi yaa malem ini"
berharap si pemilik kamar dapat mendengarnya.
===
keesokan harinya sebelum berangkat sekolah, jeongwoo memilih untuk menjenguk haruto terlebih dahulu.
"haru doa in aku bisa yaa! aku mau lulus dari sekolah kita dan masuk ke universitas TREASURE kaya yang kita omongin waktu ituuu"
ucap jeongwoo didepan wajah cantik yang masi menutup matanya.
"kamu ngga bosen ngobrol sama aku lewat mimpi? kamu ngga bosen kah tidur selama ini"
nada bicara pemuda itu mulai terdengar sedih, bahkan suaranya mulai bergetar.
"gapapa, istirahat dulu aja dari dunia yang kejam ini, kamu akan jauh lebih baik setelahnya"
kalimat panjang terakhirnya yang ia ucapkan sebelum berangkat ke sekolah.
jeongwoo mengelus surai haruto lalu dengan pelan mencubit pipinya yang kini terasa begitu tirus.
"udah minta doa sama ruto nya? ayo gua anter sekolah"
pemuda itu yang mendengar ajakan seulgi mengusap air matanya yang kembali terjun bebas.
ia masi merasa bersalah dengan semua ini.
"udahh ayo, harus fokus nanti ujiannya ya"
"iyaa bii"
tbc.
segini dulu ya ayy, belum bisa double update soalnya masi cibuk cibuknya, aku usahain tamatin ini book buldep dehhh
KAMU SEDANG MEMBACA
school thug ; jeongharu ft. gyuicky (END)
Ficção Adolescentehidupku sangat sangat menyedihkan hingga aku bertemu dengan seseorang yang terus menerus memberikan cintanya untukku namun pada akhirnya, dia lah alasan mengapa aku memilih untuk meninggalkan dunia ini. "akhirnya, gua yang jahat disini" -jeongwoo wa...